Hari ini saya sangat beruntung kedatangan tamu yang sangat istimewa. Tamu saya bernama Ibu Dr. Arini Pakistyaningsih dengan ditemani 3 orang staf dari Dinas perpustakaan kota Surabaya. Ibu Dr. Arini ini sekarang adalah Staf Ahli Walikota Surabaya, Ibu Dr. Tri Rismaharini, yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di UNESA.
Apa yang istimewa? Karena Bu Arini adalah seorang Doktor di bidang Literasi, yang masih sangat jarang di tanah air ini. Disertasi beliau berjudul “Pengembangan Model Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Baca Siswa di Kota Surabaya.” Ditulis berdasarkan pengalaman beliau mengembangkan Surabaya sebagai Kota Literasi ketika masih menjabat sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Surabaya.
Kedatangan Bu Dr. Arini ini adalah untuk menghadiahi saya sebuah kopi buku Disertasinya dan sebuah buku berjudul “Model Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Baca Siswa” yang membahas petunjuk teknis dalam mengimplementasikan buku model pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Mengapa Ibu Dr. Arini Pakistyaningsih menghadiahi saya kopi disertasinya? Pertama, sebagai rasa gembira dan syukur bahwa pada akhirnya beliau berhasil menyelesaikan program doktoral beliau dengan disertasi dan penelitian khusus tentang Literasi yang memang merupakan minat dan bidang yang beliau geluti selama bertahun-tahun bekerja di Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Surabaya. Beliau adalah penggagas pengembangan minat dan kemampuan baca siswa di Kota Surabaya yang akhirnya saya jadikan model dalam program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) (yang akhirnya menjadi program nasional oleh Kemendikbud itu). Beliaulah yang sangat getol untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota Literasi dengan mengajak saya bersama-sama menjalankan programnya di sekolah-sekolah di Surabaya. Pada saat itu beliau adalah Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Surabaya dan beliaulah yang menjalankan misi Bu Risma untuk menjadikan siswa Surabaya suka membaca. Kisahnya bisa dibaca di
SURABAYA KOTA LITERASI
SURABAYA KOTA LITERASI (Bagian 2)
SETAHUN SURABAYA KOTA LITERASI
KADO TAHUN BARU KOTA SURABAYA UTK DUNIA LITERASI INDONESIA
Alasan kedua beliau menghadiah saya kopi disertasinya adalah keprihatinan beliau melihat perkembangan pembelajaran literasi yang tidak kunjung menunjukkan hasilnya secara nasional. Padahal beliau memiliki sebuah model peningkatan minat dan kemampuan baca siswa yang telah terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan siswa yang ditelitinya selama bertahun-tahun di Surabaya. Apa yang telah beliau lakukan juga telah dituliskan dalam sebuah disertasi dan bahkan telah dibuatkan modelnya yang bisa diadopsi bagi daerah-daerah lain yang ingin agar siswanya meningkat minat dan kemampuan bacanya. Beliau ingin agar saya mempromosikan metode yang telah beliau kembangkan itu ke tingkat nasional sebagaimana saya dulu membawa program yang kami jalankan bersama menjadi Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Beliau berharap bahwa apa yang telah dikembangkannya ini bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain melalui program GLS atau pun program Mas Mentri yang baru untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Bu Dr. Arini sangat siap dan bersedia untuk membantu jika diperlukan oleh Kemendikbud.
Apakah kota Anda ingin agar dapat menjadi Kota/Kabulaten Literasi seperti Surabaya? Beliau dengan sangat senang bersedia membantu. 🙏😊
Surabaya, 17 Desember 2019