Apakah Anda seorang introvert sekaligus pemalu? Apakah Anda tetap merasa tertekan berada di kerumunan (meski mereka semua sebenarnya adalah teman sekolah Anda)? Apakah diminta berbicara di depan umum, apalagi pada orang-orang baru dan tidak dikenal, adalah bencana bagi Anda? 😎
Sama dong dengan saya…. 😂
Saya membaca kisah tentang seseorang yang sangat pemalu, introvert, dan tidak berani mengajak bicara orang asing. Padahal ia sudah ikut kursus untuk tampil dan percaya diri. Ia juga berlatih menyanyi dengan suara keras di kamar mandi. Tapi begitu ada pesta ia kembali mengkeret dan kembali dengan dirinya yang pemalu dan tak mampu berkata-kata. Rasa malu dan mindernya membuatnya gemetar untuk ngobrol dengan orang asing. Dan situasi ini membuatnya kesulitan dalam pekerjaannya yang menuntutnya harus mencari klien. Bagaimana dapat klien kalau berbicara dengan orang asing saja dia malu dan takut?
Akhirnya ia memutuskan bahwa ia HARUS BERANI melawan rasa takutnya tersebut dan bertekad untuk datang pada sebuah pesta. Pada pesta tersebut ia HARUS BERANI berkeliling dan mengajak mengobrol SEMUA ORANG yang ada di pesta tersebut. Apa pun nanti yang terjadi….
Jadi ia pun masuk dan langsung mengajak salaman tamu pertama yang tampak berwibawa dan intimidatif, “Hallo…! Kenalkan saya Giuletta. Saya dari Lowell. Anda siapa dan dari mana?” Meski ia gugup dan berkeringat tapi ia berhasil berkenalan dan ngobrol lumayan akrab dengan tamu pertama tersebut. Ternyata ia tidak mati kaku dan bisa ngobrol juga. Ia lalu menuju ke tamu berikutnya, mengajak kenalan, ngobrol sedikit, tertawa-tawa, dan pindah ke tamu yang lain. Demikianlah sampai ia bisa berkenalan dengan semua tamu yang hadir meski ia masih merasa melayang.
Ternyata ia berhasil mengalahkan rasa takut dan mindernya. “Ternyata saya bisa…!” Katanya pada dirinya. “Saya hanya harus mengalahkan rasa takut saya saja. Begitu saya bisa mengalahkan rasa takut berbicara saya maka saya akan baik-baik saja.” Demikian katanya pada dirinya.
Dari satu pesta ke pesta, satu pertemuan ke pertemuan lain, ia terus berlatih untuk bisa berkenalan dan ngobrol dengan para tamu atau orang asing yang ia temui. Semakin hari ia semakin percaya diri meski ia tetap menyadari dirinya bukanlah orang yang memiliki kemampuan menjadi ‘bintang pesta’. Bintang pesta, pesohor, atau individu menarik yang selalu menjadi pusat perhatian orang memang biasanya adalah individu yang memang memiliki bakat dan bawaan populer. They’re born with it. Itu bakat dan bawaan khusus yang diasah dengan latihan yang cukup lama. Tapi paling tidak dia sudah bukan lagi Guiletta pendiam yang selalu duduk menghindar di sudut tanpa teman dan mulutnya penuh dengan camilan. Dia sudah menjadi seseorang yang menyenangkan untuk diajak ngobrol dan dikenal oleh banyak orang pada berbagai pesta dan pertemuan.
Satu hal yang sangat membanggakannya adalah ketika temannya, tuan rumah pesta, memperkenalkannya pada seseorang pengusaha yang mau buka cabang di kotanya dan berkata, “Ini…! Kamu harus kenal dengan Giuletta. Dia ini orang yang kenal dengan semua orang di kota ini.”
Kenal dengan semua orang…?! 😁
Begitulah…! Ternyata seorang pemalu, introvert, dan minder bisa menjadi seorang yang terkenal punya pergaulan luas setelah ia berhasil mengalahkan rasa takutnya untuk berani mengajak ngobrol orang asing. Ternyata bisa kok…! Cukup dengan melawan rasa takut itu sendiri. Lain-lainnya akan muncul sendiri sedikit demi sedikit.
Saya juga demikian (begitu juga istri dan anak-anak saya). Kami semua introvert dan lebih suka berada di sudut kami sendiri yang nyaman. Acara ramah tamah dan berkeliling ngobrol dengan para tamu adalah sedikit siksaan (saya harus memaksa anak-anak saya untuk mingling and talking with the guests meski itu adalah acara di rumah kami dan semua tamu adalah teman).
Sampai sekarang pun sebenarnya saya belum mencintai atau menikmati berbicara dengan orang asing. I better not. Tapi saya SUDAH BISA mengalahkan rasa takut, cemas, dan tidak nyaman saya berbicara dengan orang asing atau teman baru berkat latihan yang terus menerus saya lakukan sejak dulu. Ketakutan dan kecemasan berbicara dengan orang asing sudah berhasil saya kalahkan berkat tekad dan keberanian untuk melawan rasa takut dan cemas tersebut. Paling tidak para teman saya akan bilang bahwa saya teman yang cukup ramah dan menyenangkan diajak bicara. Saya tidak dianggap pemalu dan juga tidak malu-maluin. 😂
Salah satu tugas penting bagi pendidikan menurut saya adalah keberhasilan membuat anak-anak yang penakut, introvert, minder menjadi berani tampil, percaya diri, dan mampu bergaul dengan orang-orang baru. Tidak perlu harus jago matematika, fisika, atau bahasa asing. Anak-anak yang minder dan tidak mampu bergaul akan mengalami kesulitan dalam pergaulan dan pekerjaan kelak. Dan adalah tugas sekolah untuk MENGENALI anak-anak semacam ini dan MEMBANTU mereka melawan rasa takut, cemas, dan minder mereka agar mampu menjadi anak yang berani, percaya diri, dan mampu bergaul selama belajar. Saya malah berpikir justru inilah tugas terpenting sekolah dan merupakan bukti keberhasilan pendidikan mereka. Saya selalu merindukan adanya sekolah yang paham betapa pentingnya membangun kepercayaan diri anak dan melatih kemampuannya bergaul.
Adakah cara untuk membantu dan mendorong sekolah dan para guru agar mampu membangun rasa percaya diri siswa-siswanya sehingga mereka mampu tampil dengan percaya diri? 🤔
Pelita Air SUB -BPN, 3 April 2024.
Satria Dharma