Satria pertama Kali masuk IKIP Negeri Surabaya tahun 1977, pada program pendidikan guru Diploma 1 jurusan Bhs Inggris di PGSLPYD (Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama Yang Disempurnakan). Setelah lulus, dia langsung ditempatkan di SMPN 1 Caruban, mengajar selama 2 tahun. Pada tahun 1980, dia kembali masuk IKIP pada program S1 jurusan yang sama, sambil mengajar sebagai PNS di SMPN 2 Surabaya.
Di IKIP, Satria pernah menjadi ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Bahasa Inggris meski waktunya terbatas, karena dia juga harus mengajar siang harinya. Karena prestasinya yang bagus, dia terus menerus mendapatkan beasiswa peningkatan prestasi. Lulus pada tahun 1984, dia kemudian pindah mengajar di SMAN 12, dan pindah lagi ke SMAN 13. Kariernya sebagai PNS mengalami ‘kecelakaan’ ketika dia menolak untuk menjadi anggota Golkar. Pada saat itu, semua PNS memang ‘dipaksa’ untuk masuk Golkar. Satria menolak untuk menjadi anggota Golkar karena dia berprinsip bahwa seorang guru sebenarnya adalah sosok ‘pinandito’, tak boleh bersikap partisan dengan mengikuti golongan atau partai politik tertentu. Sikapnya itu membuat dia diskors bertahun-tahun dan dikeluarkan dari tempatnya mengajar.
Lelaki berperawakan sedang dan berambut keriting ini tidak patah hati dengan kondisi tersebut, dan justru menggunakan kesempatan tersebut untuk membuka bimbingan belajar bersama dua orang temannya di Surabaya. Bimbingan tersebut mereka beri nama Airlangga Student Group (ASG) yang mampu menjadi bimbingan belajar terbesar untuk siswa SMP pada saat itu. Bimbingan belajar tersebut bahkan sempat memiliki beberapa cabang di kota-kota di Jawa Timur seperti di Mojokerto, Madiun, Kediri, Gersik, Jember dan Pamekasan,
Tahun 1990, Satria merasa jenuh dengan apa yang dikerjakannya dan melompat jauh ke pedalaman Kalimantan, mengajar di Bontang International School di Kalimantan Timur. Di sini dia mengajar Indonesian Studies pada siswa-siswa asing. Setelah enam tahun mengajar di sekolah internasional inilah Satria mulai menyadari betapa tertinggalnya kualitas pendidikan nasional kita dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh sekolah-sekolah internasional. Menyadari hal itu, dia bertekad untuk keluar dari sekolah internasional itu dan mendirikan sekolah sendiri.
Tahun 1996, keinginannya keluar dari Bontang International School terlaksana. Dia lalu mendirikan Yayasan Pendidikan Airlangga di Balikpapan. Dengan wadah yayasan ini, dia berhasil mendirikan beberapa lembaga pendidikan, di antaranya SMP Airlangga, SMK Airlangga, SMKTI Airlangga, Bimbingan Belajar Airlangga, Airlangga College, ASMI Airlangga, dan STMIK STIKOM Balikpapan di dua kota yaitu Balikpapan dan Samarinda.
Tidak puas dengan apa yang dia lakukan di Kalimantan Timur, dia kemudian mengajak beberapa rekannya untuk mendirikan STIKOM Bali di Denpasar, yang sekarang berkembang dengan SMKTI dan juga sebuah sekolah tinggi di Bandung.
Tidak berhenti di situ, Satria kemudian menjajaki profesi lain sebagai konsultan pendidikan di beberapa lembaga yaitu di Sampoerna Foundation, Provisi Education dan CBE. Profesinya sebagai konsultan inilah yang membuatnya sering harus berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia.
Satria pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Balikpapan pada tahun 2003 s/d 2006 dan menjadi pelopor program Sekolah Gratis di Balikpapan maupun di Kalimantan Timur. Tulisannya tentang Sekolah Gratis menghiasi koran-koran lokal dan mailing list-mailing list pendidikan. Sikapnya ini membuatnya sempat dimusuhi oleh para petinggi di Balikpapan, tapi pada akhirnya usulannya mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Sekolah Gratis menjadi wacana paling populer di masyarakat pada waktu itu dan saat ini hampir semua kota dan kabupaten di Kalimantan Timur telah mengadopsinya.
Satria yang punya hobi membaca ini masih menyimpan beberapa obsesi di bidang pendidikan. Di antaranya adalah menjadikan masyarakat memiliki budaya membaca dengan programnya ‘A Reading Nation’. Dia juga ingin memiliki lembaga pelatihan guru yang benar-benar berkualitas. Salah satu proyek yang sedang dikerjakannya adalah membesarkan ‘Indonesian Teachers Club’ yang dibentuknya di Jakarta beberapa waktu lalu, di bawah bendera CBE. Satria adalah salah satu pemrakarsa ‘Konferensi Guru Indonesia 2006’ yang diselenggarakan oleh Sampoerna Foundation dan Provisi Education pada bulan November 2006 lalu. Mendiknas Dr. Bambang Sudibyo yang membuka dan sekaligus menjadi Keynote Speaker pada acara tersebut sangat terkesan dengan KGI 2006 ini, dan berharap agar kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tahunan.
Satria menikah dengan Ika Padmasari, bekas siswanya ketika mengajar di Surabaya, dan mendapatkan tiga anak yaitu : Muhammad Ayyub Dharma (Yubi) 13 tahun, Muhammad Yusuf Dharma (Yufi) 9 tahun, dan Tara Nuramalia (Tara) 4 tahun.
Kontak: satriadharma2002@yahoo.com
Salam kenal,
Salut atas ulasan-ulasan anda yang menyoroti permasalahan pendidikan kita saat ini!
Assalamu’alaikum wr wb,
Bagaimana nih kabar Mas Satria? Senang bisa baca tulisan sampeyan di blog ini.
Kapan ke Surabaya lagi? Rencana teman-teman buka Kursus Bahasa Inggris, sudah jalan ya. Kapan mampir ke Kampus SWASTIKA PRIMA lagi?
Oya, jika ketemu adik sampeyan, Agung Sakti Pribadi, tolong sampaikan salam dari saya ya. Terima kasih. Sukses selalu buat Mas Satria sekeluarga.
Wasalam,
Wuryanano
http://wuryanano.com/
Salam kenal dari orang yang merindukan pendidikan yang ‘mendidik’ dan tidak sekedar ‘mengajari’…
senang baca tulisan bapak bisa menjadi bahan curahan tentang pendidikan
Assalamualaikum wr wb.
Bapak satria, semoga saya bisa sukses seperti Bapak. Amien
You will be much…much better than me, Gagus! Insya Allah!
Salam kenal, Pak.
Malam ini saya akhirnya tahu siapa ketua umum IGI. Selama ini saya mengenal IGI melalui sekjen-nya. Hehe
Inspiring! Tetap istiqomah mas Satria. Mudah2an suatu hari kita bisa dipertemukan, untuk silaturahmi dan diskusi.
Wassalam,
Rahman-Tokyo
Assalamualaikum Wr.Wn,
Pak Satria,…masih ingat saya ?. Saya murid bapak wkatu KKN di Jatirogo ( Tuban ) tahun 1984 lalu. Saat ini saya bekerja di ABC Radio Australia, bersainglah dengan bapak,…jangan lupa tanggal 12 September ada Reuni di SMAN Jatirogo…
Salam kenal P Satria,
Saya salut dengan perjuangan P Satria.
Saya sampai ke web Bapak dengan kata kunci “otak tengah”.
Bagaimana kabar terakhir di 2011 ini?
Karena saya juga pejuang pendidikan nih…
Terima kasih…
Assalaamu’alaikum… Salut atas kiprah Bapak. Semoga dapat menginspirasi kami2 yang masih belia ini…..
Salam pak, saya Imam dari Jogja.
Salut untuk bapak yg “ngeblog” untuk eduaksi 🙂
Terimakasih Tuhan ! Pengembaraan saya di dunia maya akhirnya menemukan sosok Satria Dharma yang luar biasa! Baru beberapa tulisan beliau yang sempat saya baca. Sengaja saya sisakan untuk saya baca disaat saya merasa kehabisan “bahan bakar” dalam perjuangan saya sebagai guru di perantauan. Hatur nuhun ! Pak Satria, semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak. Amin.
Ass.Wr.Wb. Tidak sengaja menemukan Blog Pak Satria. Apa Kabar ? Kita pernah sama sama ke Arab Saudi 2003. Tulisan nya menarik. Terima kasih.
Was.
salam kenal pak satria, sirod – aka. indonesia.water, saya bergabung di milis R-U-K juga pak, bareng pak haniwar & pak hayanis… satu kehormatan mengenal bapak via dunia maya..
Apa kabar Bapak? Mengajak bapak Satria Dharma bergabung di http://stat.m-edukasi.web.id sebuah direktori untuk mewadahi blog guru… semoga berkenan untuk menyemangati blogger guru yang lainnya, terimakasih
tokoh pendidikan yang layak jadi panutan, sumber inspirasi, teruslah mengabdi tanpa pamrih demi negeri.
Ikut Share ya pak
tulisan – tulisan anda semoga bisa menjadi Motivator teman2 yang ada disini terima kasih….
hebat.. guru muda seperti saya.. butuh guru-guru model seperti bapak, salam kenal..
Salut buat pak satria , pernalanan yang menginspirasi…. lanjutkan
Salam kenal Pak
Saya guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Al Ijtihad Parung Bogor ingin bergabung dengan IGI gimana caranya? semoga bermanfaat untuk memajukan pendidikan di negeri kita.
salam kenal pak satria, kebetulan ada kepentingan di bintuni
salam kenal pak
I’m one of your child’s senior, sir. I’m in the same house with him 🙂
Pleasure to know you,..
Thank you for visiting my weblog, senior….. 🙂
The pleasure is mind.
Ass. Wr. Wb. Pak Satria….
saya salah satu alumni sekolah tinggi yang pernah bapak pimpin….
salut luar biasa untuk kepemimpinan bapak terutama menanggapi masalah hal pendidikan…. Suatu kebanggaan bagi saya bisa berkomunikasi dan berhadapan langsung dengan bapak.
Sehat selalu untuk bapak dan keluarga….
Wa alaikum salam wr wb.
Terima kasih telah mengunjungi webblog saya.
Salam sukses utk Anda dalam perjalanan hidup dan karir.
Terima kasih Pak atas artikel- artikelnya. Good Job! Saya ingin mengundang bapak untuk bergabung dalam group FB, namanya Teacher Voices: Professional Development. Group ini ada group yang diprakarsai oleh Pa Handoyo, Pa Willy Renandya, dan Bu Flora Debora. Group ini mengumpulakan guru- guru, dosen- dosen, mahasiswa (i), dan orang- orang yang belajar dan mengajar bahasa Inggris. Saya yakin dengan bergabungnya Bapak di group itu, kami bisa mendapat perspective baru.
Pak apakah link berikut ini blog bapak???
http://satriadharma.com/2012/03/14/sunnah-nabi-yang-anehnya-tidak-pernah-diikuti-oleh-ummatnya/comment-page-1/#comment-4148 ???
Selamat siang, pak Ahmad Rizali,
Mohon maaf bila ini bukan media yang pas, tapi saya menemukan blog bapak pada email pengantar anugerah sobat bumi dan saya kebingungan mencari link upload ringkasan proposal penelitian saya yang akan diajukan ke anugerah sobat bumi. mohon informasi mengenai link dimana saya dapat mengupload ringkasan proposal penelitian tersebut di atas. saya sudah mencari di beasiswasobatbumi.com tidaka ketemu. Mohon bantuang bapak. Tks. Salam kenal.
salam kenal pak….web bapak merupakan inspirasi bagi kami dipedalaman kalbar….tolong pesan satu buku “jangan tinggalkan kami” apabila sudah meluncur…..bravo guru indonesia
Salam kenal ya Pak Dharma. Berharap sekali bs bertemu dgn bapak suatu saat. Semoga amanah ya pak. Jaya dan sukses buat lkatan Guru lndonesia. Semoga bapak segera menjadi pengganti Mentri Pendidikan berikutnya. Bravo
Salam kenal Pak Dharma. Semoga sehat selalu dan amanah. Menurut saya figur seperti bapaklah yang sangat pantas menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Berharap dapat segera menjadi anggota lGl. Semoga suatu saat dapat bertemu dengan bapak.