Semasa remaja Mike Tyson adalah anak yang penuh masalah. Tyson tumbuh dengan seorang ibu yang tersiksa oleh masalah kecanduan di apartemen kumuh di Brownsville. Ia menjadi anak yang berandalan dan selalu bermasalah di lingkungannya. Itu membuatnya harus masuk sekolah khusus. Saat menjalani hukuman di Tryon School for Boys, fasilitas remaja yang sekarang ditutup, mantan petinju Bobby Stewart, melihatnya dan melihat sesuatu pada dirinya. Ia lalu mengajarkan Tyson untuk menyalurkan energinya ke tinju dan kemudian memperkenalkan Tyson ke Cus D’Amato. Ini sebuah berkah bagi keduanya, baik Tyson mau pun Cus D’Amato.
Sejak itu kehidupan Mike Tyson berubah. Dia dilatih Cus D’Amato, orang tua angkat sekaligus pelatihnya. DāAmato melihat potensi besar pada Tyson saat dia melihatnya, bahkan ketika tidak ada orang lain yang mau. Ia melihat potensi besar dalam diri seorang remaja bermasalah ini, dan mengetahui bahwa dengan bimbingan yang tepat, Tyson bisa menjadi juara dunia.
Cus D’Amato, bisa dibilang pelatih tinju terhebat sepanjang masa. Ia melahirkan tiga juara dunia kelas berat: Floyd Patterson, Jose Torres, dan Mike Tyson. Tidak ada orang lain yang mencapai kesuksesan seperti itu. Cus D’Amato adalah seorang jenius dalam tinju tangan kosong, dan ia menggunakan nilai-nilai dari warisan Italia untuk mengubah kehidupan banyak anak bermasalah.
Melihat bahwa Tyson tumbuh buruk di apartemen ibunya, D’Amato dan istrinya Camille Ewald memindahkannya ke rumah 14 kamar tidur mereka. “Mike merasa memiliki kunci rumah adalah hal besar, karena dia tidak pernah merasakan keamanan seperti itu sebelumnya,” kata Gonzalez.
“Camille akan memasak untuknya dan kami semua akan makan bersama, ini adalah pertama kalinya dia merasa hidup secara normal.”
Dalam banyak hal, DāAmato menyelamatkan Tyson dari kehidupan kriminal dan memberinya kesempatan untuk membangun masa depan cerah bagi dirinya sendiri.
“Dia selalu mengatakan tidak percaya orang kulit putih seperti saya. Dia telah dibangun dengan cara hidup yang buruk sebelum ini – merampok, diborgol, dipukuli, hidup dalam kondisi manusiawi yang buruk dan berulang lagi. Untuk pertama kalinya dia merasakan cinta tulus dari Cus dan Camille. Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan melihatnya keluar dari cangkang kehidupan kerasnya itu.”
Setelah D’Amato meninggal, Tyson sering kembali ke rumah lamanya meski sudah pindah. “Kami akan kembali ke rumah di mana Mike akan duduk di kursi Cus dan membayangkan menjadi dia waktu muda. Dia suka tidur di loteng rumah Cus yang lama itu. Dia berupaya menggenggam cinta yang diperolehnya dari keluarga Cus itu selama dia bisa,” kata Gonzalez.
Cus D’Amato, yang menjadi wali hukum Tyson setelah menjalani hukuman di penjara remaja, dengan kebapakannya, membimbing Tyson dari seorang yang dicap penjahat jalanan menjadi petinju hebat di masa depan. Namun, setahun sebelum sejarah tercipta saat melawan Trevor Berbick, D’Amato meninggal. Kepergian D’Amato ini membuat Mike Tyson terguncang secara mental.
“Dia tidak pernah bisa memulihkan rasa kehilangan terhadap Cus, karena dia menemukan seseorang yang spesial yang percaya padanya dan diselamatkan dari neraka. Dia melampiaskannya kepada setiap orang. Itulah sebabnya dia masuk ke ring dengan emosi meledak-ledak saat mengalahkan Berbick.”
“Mike biasa menangis sebelum bertarung. Dia memiliki masalah kecemasan di mana dia akan putus asa dengan kecemasan karena tidak merasa cukup baik atau tidak ingin mengacaukan pertarungannya,”ungkap Gonzalez.
Ini kenangan Tyson tentang D’Amato:
“Dia melakukan segalanya demi kepentingan terbaikku. Kedengarannya lucu, tapi saat aku terlambat makan malam, dia selalu memastikan tidak ada yang menyentuh makananku. Dan dia tidak membiarkan siapa pun masuk ke kamarku. Kami biasa mengobrol sepanjang waktu ketika saya masih muda, 14 atau 15 tahun. Hal-hal yang dia katakan tidak selalu berarti banyak bagiku. Kemudian, satu jam setelah kami selesai mengobrol, dia bertanya kepada saya, ‘Mike, apakah kamu ingat sesuatu yang saya katakan?’ Dan saya akan berkata, ‘Ya, ya,’ dan pergi keluar. Dia memberitahuku banyak hal sehingga aku akan melupakannya. Tapi kemudian, ketika saya berjalan-jalan saya akan mengingatnya.
Cus sering bercerita kepadaku tentang bagaimana menjadi orang sukses. Aku sering bilang betapa aku ingin bertemu orang-orang terkenal seperti aktor, dan Cus akan menyuruhku untuk terus saja melakukan apa yang aku lakukan saat itu. Berlatih sekuat tenaga untuk menjadi juara tinju. Suatu hari, sebaliknya mereka para aktor yang akan ingin bertemu denganku dan berebut sampai putus asa saat mencoba bertemu denganku. Dan Cus benar.” Kata Tyson. Tyson menjadi orang terkenal di mana semua orang ingin bertemu dengannya.
Pelatih tinju legendaris, mendiang Cus DāAmato dan legenda tinju kelas berat āIronā Mike Tyson adalah contoh hubungan luar biasa antara seorang petarung dan pelatihnya. Mereka adalah representasi luar biasa dari ikatan hubungan seperti ayah dan anak yang ditempa melalui berbagai pertarungan di atas ring.
Balikpapan, 12 April 2024
Satria Dharma