Begitu tiba di rumah dari perjalanan panjang yang melelahkan dan menegangkan, istri saya berkata, “Syukurlah bahwa perjalanan kita yang panjang, melelahkan dan menegangkan itu sudah selesai dan sekarang kita telah kembali ke rumah kita yang aman dan nyaman.”
Saya rasa semua peserta tour ke Pakistan kemarin juga merasakan hal yang sama. It’s so good to be back to our homey nest. Selamat tinggal rasa tegang, tak nyaman, dan sangat melelahkan selama perjalanan. 😎
Tapi saya mau mengajak melihat ini dari perspektif yang berbeda. Sebenarnya rasa takut, cemas, tegang, lelah, tak berdaya menghadapi situasi, kehilangan rasa percaya diri dan rasa nyaman yang selama ini kita miliki adalah justru salah satu TUJUAN penting dari perjalanan kita. Mengalami rasa takut, cemas, tegang, lelah, tak berdaya, kehilangan rasa percaya diri dan rasa nyaman yang selama ini kita miliki itu SANGAT PERLU kita alami. Itu namanya keluar dari zona nyaman, out of our comfortable zone, agar kita sadar bahwa kita ternyata bukanlah apa-apa ketika kita keluar dari kepompong kita dan kita sangat membutuhkan pegangan ketika kita dalam situasi tersebut. Itu adalah situasi ketika kita merasa membutuhkan pihak lain, kekuatan lain, sistem lain, di luar yang kita lakukan sehari-hari ketika kita di lingkungan kita sendiri. Itu adalah situasi ketika kita merasa betapa kita sebenarnya adalah mahluk yang kecil dan tidak berdaya di hadapan alam dan situasi baru di luar zona nyaman kita. Itu adalah situasi ketika kita merasa betapa kita selama ini sebenarnya selalu berada di dunia yang sangat nyaman (dan tidak selalu kita syukuri). Itu adalah situasi ketika kita merasa betapa kita, warga Indonesia, sangat beruntung hidup di negara yang sangat Indah dan terberkati. Itu adalah situasi ketika kita merasa bersyukur dikelilingi oleh kuliner-kuliner lezat di negara kita. Itu adalah situasi ketika kita merasa yakin bahwa Indonesia memang sorga yang tak tertandingi, dll.
Jadi bepergian dan mengalami hal-hal yang mungkin membuat kita tegang, cemas, takut, dan goyah justru baik bagi jiwa kita agar kita bisa mensyukuri semua hal yang telah kita miliki dan alami di tanah air selama ini.
Selain itu kita juga akan belajar bahwa segala hal yang kurang menyenangkan yang kita alami selama perjalanan akan dengan mudah terhapus oleh kenangan-kenangan indah (meski sepele) ketika kita sudah kembali pada habitat kita masing-masing.
Itulah sebabnya maka perjalanan macam ini disebut sebagai HEALING alias penyembuhan. Jalan-jalan semacam ini adalah proses penyembuhan psikologis jiwa, perasaan, dan batin seseorang. Perjalanan ini adalah proses penyembuhan diri kita dari perasaan sok hebat, sombong, sok kuasa, merasa selalu mampu mengatasi keadaan dan menyelesaikan situasi dan perasaan semacamnya. Actually we’re just dust in the wind.
Jadi Jika suatu ketika kita merasa sedih, kecewa, tak berdaya, lemah, takut, gentar, kehilangan kepercayaan diri, dll. ingatlah bahwa kita pernah mengalami hal tersebut dan justru perlu merasakan hal tersebut untuk mengikis rasa sombong dan jumawa kita. It’s just a healing process to recover ourself.
Surabaya, 28 April 2024
Satria Dharma