Pernah mendapat kiriman WA tentang cara ‘cawik’ atau tepatnya cara bersihkan titit yang benar? Hoax tersebut dimulai dengan judul dan ancamannya sbb:
“CARA MENCUCI KEMALUAN DENGAN BENAR
Ini Cara Cuci Kemaluan yang Betul Kalau Tak Mau Disiksa Malaikat Di Dalam Kubur Nanti !!
Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.”
Setelah itu hoax ini dimulai dengan kisah
Sayidina Abu Bakar R.A. pernah hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba2 tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala kemaluan mayat lelaki itu.
Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba2 berkata:
āApakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkanā
Setelah diselidiki amalan lelaki itu semasa hayatnya, ternyata katanya dia merupakan orang yang menyepelekan dalam hal cuci titit setelah selesai membuang air kecil. Dan seterusnya yang dilanjutkan dengan petunjuk bagaimana caranya bersuci setelah hadast kecil. Kalau laki-laki disuruh berdehem 3 kali dan kalau perempuan disuruh berdehem juga dan kemaluannya dicuci bagian dalamnya dengan memasukan sedikit jari tengah dan diputar-putarkan sewaktu disiram air bersih.
Kalau buang air besar kita perlu memasukan satu jari kedalam dubur dan putar beberapa kali supaya najis keluar ketika disiram.
Setelah itu posting ini ditutup dengan hadist Nabi
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala”.
Jangan LUPA SHARE… Ilmu yang bermanfaat perlu kita amalkan bersama… Wallahu a’lam…”
Saya sudah berkali-kali menerima postingan ini dan saya selalu sampaikan bahwa ini termasuk dalam kategori hoax dalam agama.
Kalau kita sedikit jeli dalam membaca maka kita akan langsung tahu bahwa ini bukan hadits. Langsung ketahuan di depan mata.
Coba pikir mana ada ular di dunia ini yang punya tugas menghukum pria yang tititnya kurang bersih.Ā 😄Ā Sudah begitu ularnya bisa bicara lagi…! Sungguh kisah yang sangat edun wal ajaib. Dari hal yang tidak masuk akal ini saja semestinya kita langsung sadar bahwa ini cerita bohong alias hoax.
Ajaran cuci titit ini jelas bukanlah berasal dari Rasulullah. Coba baca lagi. Ini katanya terjadi pada jamannya Khalifah Abu Bakar. Kalau di jaman Khalifah Abu Bakar berarti bukan jamannya Nabi. Kalau setelah Nabi berarti bukan hadist. Kalau bukan hadist berarti derajatnya hanya ‘kisah’ yang tidak jelas sumbernya. Kalau tidak jelas sumbernya lantas untuk apa kita ikuti?Ā 😕
Seorang teman menjawab bahwa sebaiknya kalau pun ini kisah maka diambil hikmahnya saja. Dengan kisah ini kita akan berhati-hati dalam urusan membersihkan kencing kita. Kalau masalah ular yang bisa bicara itu anggap saja sebagai kiasan. Saya ngakak soalnya urusan cuci titit alias ‘cawik’ aja kok kita perlu diajari oleh ‘seekor ular kiasan yang bisa berbicara’.Ā 😄
Jadi jelas bahwa cuci titit dengan berdehem tiga kali itu bukan ajaran Nabi.
Ada teman yang masih ngotot bilang bahwa bagaimana pun kisah ini bertujuan baik. Agar kita benar-benar memperhatikan cara kita cuci titit.
Tentu saja alasan ini tidak bisa kita terima. Jika tujuannya adalah baik maka sudah sepatutnya dilakukan dengan cara yang baik pula. Bukan dengan cara membuat cerita bohong. Menyebarkan berita bohong adalah dosa. Jika ini ditolerir maka para pembohong akan dianggap sebagai ulama.
Hal yang lebih buruk lagi adalah bahwa posting semacam ini sebenarnya berpotensi menyesatkan umat. Umat akan mengira bahwa cara bersihkan titit dengan berdehem tiga kali serta masukkan jari ke clitoris adalah AJARAN AGAMA. Padahal itu semua sekedar ide seseorang yang tidak jelas asalnya tapi diberi bumbu kisah bohong dengan mencatut nama Khalifah Abu Bakar dengan ancaman masuk neraka.
Sudah selayaknya kita kritis pada hal-hal yang berpotensi membodohi umat seperti ini.
Wallahu a’lam bissawab.
Bis Damri ke SOETTA, 5 Pebruari 2018.
hmmm boleh menanggapi … klo ini memang benar kisah dan bukan hadis tp, dlam kisah ini ada yg beda .. dari pesan yg anda dapat ularnya mengajarkan adab istinjak dan saya baru dengar ini .. namun dalam riwayat yang paling kuat, ularnya mengabarkan klo semasa hidup orang tersebut melakukan 3 kesalahan yaitu tidak melksanakan shalat, tidak bayar zakat, dan mengingkari nasihat ulama..
perihal berdegem ketika membersihkan titit, itu merupakan sunnah rasulullah dalam buang air… dan terdapat dalam hadis….
jd pesan yg anda dapat sudah di otak atik…
perihal ular yg menyiksa manusia, selama di dunia, anda tdk bisa mengatakan “mana mungkin” karena Allah dapat berbuat sesuka hatinya bila ia berkehendak… terbukti dari kisah abu bakar as-shiddiq tadi
mohon bijak lah saudara ku
Justru yg dimaksud crita ttg abu bakar itu crita bohong mas.. sudah cukup bijak itu artikelnya. Maksudnya kebaikan ya disebarkan dengan kebaikan dan kejujuran, bukan malah ngarang cerita bohong