Laki-laki terbaik bagi seorang perempuan itu terbagi dalam 3 (tiga) fase.
Fase pertama adalah ketika ia masih anak-anak. Laki-laki terbaik seorang anak perempuan adalah ayahnya. Ayahnya adalah cinta pertamanya. Seorang laki-laki yang mengisi hidupnya dengan penuh cinta dan kasih. Laki-laki pertama yang mengayomi, melindungi, menemani, memenuhi kebutuhannya, dan menjadi idolanya. Bagi anak perempuan secara umum, cinta dan kasih sayang terbaik adalah dari ayah. Ayah yang baik dan penuh kasih sayang adalah sosok yang tak bisa tergantikan dalam hidupnya. Kasih sayang dan kehadiran ayah dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap karakter anak hingga ia beranjak dewasa. Sosok ayah, tak akan pernah terganti oleh siapapun bagi anak-anaknya. Dan cinta anak ke ayah, tak akan sama dengan cinta anak ke pasangannya saat dewasa kelak.
Fase kedua adalah ketika seorang perempuan menikah. Laki-laki terbaik dalam hidupnya adalah suaminya. Suaminya adalah curahan kasih sayangnya yang menggantikan peran ayahya selama ini. Suaminya adalah orang lain yang ia percayai akan menjadi pelindung dirinya selama hidupnya. Ia percaya dan yakin bahwa suaminya akan mencurahkan kasih, sayang, perlindungan, kecukupan dari segala kebutuhan hidupnya. Ia yakin suaminya akan menjadi pemimpin, pemelihara, pembela dan pemberi nafkah. Ia percaya suaminya akan bertanggung jawab penuh terhadap dirinya yang bersedia menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya.. “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya” (H.R. At-Tirmidzi No. 1162). Memuliakan istri tercermin dari perlakuan yang baik, seperti berkata lemah lembut, tidak kasar, menunaikan hak-hak mereka, selalu menyenangkan sikap, kata-kata, dan perbuatannya pada istrinya.
Fase ketiga adalah ketika seorang wanita menjadi ibu. Laki-laki terbaik di matanya kini adalah anak-anak laki-lakinya. Ada hubungan yang mendalam antara ibu dan anak laki-laki, yang dimulai sejak seorang wanita melahirkan anaknya. Meski ayah juga memainkan peran penting dalam kehidupan anak laki-laki mereka, ikatan antara ibu dan anak laki-laki sangat istimewa. Seorang ibu bisa mengerti apa yang bahkan tidak dikatakan oleh anak laki-lakinya. Ibu memainkan berbagai peran dalam kehidupan anak laki-laki mereka. Seorang ibu adalah sahabat terbaik putranya, pelindung dan harapannya, sumber dorongan, dan yang terpenting, seorang ibu adalah penasihat putranya. Bagi seorang ibu, anak laki-lakinya adalah seorang pangeran yang suatu hari akan menjadi raja dan harus diperlakukan laiknya seorang raja. Semua yang terbaik akan ia persembahkan bagi anak laki-lakinya. Anak perempuan mesti bekerja membantu ibu di dapur dan semua urusan rumah tapi anak laki-laki boleh tidur-tiduran dan bangun sesukanya. 😎 Sarapan akan telah tersedia begitu ia keluar kamar. Bahkan jika diinginkan sarapan bisa diantar ke dalam kamar jika Sang Pangeran masih ingin bermalas-malasan. 😁
Sebaliknya, ibu adalah cinta pertama seorang anak laki-laki. Ibunya adalah taman sorganya di mana seorang anak laki-laki akan selalu merasa aman, nyaman, dan damai bersamanya. Ada yang mengatakan, “Tidak pernah ada, dan tidak akan pernah ada, sesuatu yang begitu istimewa seperti cinta antara ibu dan anak laki-lakinya.” Anak laki-laki akan selalu menomorsatukan ibunya. Jika ibunya bertengkar dengan ayahnya maka anak laki-lakinyalah yang akan tampil menjadi pembela ibunya. “Ibuku adalah akarku, fondasiku. Dia menanam benih yang menjadi dasar hidupku, dan itulah keyakinan bahwa kemampuan untuk mencapai dimulai dari pikiranku.” – Michael Jordan.
Surabaya, 29 Desember 2023
Satria Dharma