Niat saya utk menikmati buku ini dengan membaca sedikit demi sedikit tidak tercapai. Buku ini begitu menariknya sehingga saya tidak mampu melepasnya. Akhirnya buku ini saya tamatkan begitu saya berada di Madiun. Saya benar-benar tenggelam dalam kisah perjalanan sejarah dunia yg dikisahkan dengan sangat menarik.
Jika Anda mencari rekomendasi sebuah buku yg bukan hanya akan membuka cakrawala pengetahuan Anda tapi sekaligus membuat Anda terbius oleh kisahnya maka saya buku ini saya rekomendasikan. Saya bahkan ingin merekomendasikan buku ini bagi setiap siswa remaja yg ingin (dan perlu) tahu bagaimana sejarah dunia ini berlangsung sejak jaman prasejarah hingga menjelang PD II. Bahkan jika bisa saya ingin mewajibkan semua guru sejarah atau IPS utk memiliki dan membaca buku ini. If you love history this is a must read book.
Apakah Indonesia ada disebut dalam bukunya Ernst H. Gombrich ini? Tentu saja ada. Bahkan disebutkan paling awal, yaitu ketika ia bercerita ttg jaman prasejarah tepatnya ketika ditemukannya fosil manusia purba jenis phitecanthropus di Sangiran, yaitu ‘manusia dari Solo’ atau yg lebih beken dengan nama latinnya Homo Soloensis, pada 150.000 tahun yg lalu.Berarti belum Indonesia dong! Memang sih. Tapi itu menunjukkan bahwa orang Indonesia itu sdh eksis sejak 150.000 tahun yg lalu.
Indonesia beberapa kali disebut tapi dalam konteks contoh daerah jajahan kerajaan Belanda (sebetulnya VOC itu sebuah perusahaan yg dimiliki para pemilik modal yg mendapat dukungan militer).
Dari buku setebal 368 halaman ini kita akan mengetahui bahwa ternyata dunia selama ini memang sangat kacau. Suku-suku dan bangsa-bangsa tidak pernah berhenti berperang, saling serang, saling jarah menjarah, kuasa menguasai, bunuh membunuh, memperbudak, merampas hak, menindas, menghancurkan, dan sebagainya. Manusia diadu dengan sesama manusia atau binatang dalam kisah Spartacus ternyata memang terjadi. Perbudakan manusia dalam arti harfiah ternyata adalah praktek yg sangat biasa di berbagai belahan dunia dan baru saja berhenti pada jaman moden ini.
Jaman kita hidup saat ini adalah seperti masa keemasan dan kejayaan dunia, meski masih ada perang di sana-sini. Dunia ini rasanya memang tidak akan pernah sepi oleh peperangan karena sudah sifatnya manusia yg suka menguasai satu sama lain dengan menggunakan kekerasan. Alkisah, bahkan malaikat pun protes pada Tuhan ketika mau menciptakan Adam karena para malaikat sdh tahu kelakuan manusia yg biadab tersebut.
Pada buku yg sangat menarik ini kita akan bertemu dengan kisah para tokoh yg pernah kita baca bukunya atau tonton filmnya seperti Firaun, Xerxes, Buddha Gautama, Ch’in Shih Huang Ti, Konghucu, Lau Tzu, Iskandar Dzulkarnain, Aristoteles, Hanibal, Yulius Caesar, Yesus, Kaisar Nero, Attila the Hun, Muhammad, Karl Agung, Harun Al Rasyid, Sri Paus, Jeanne d’Arc, Leonardo da Vinci, Guttenberg, Kristoper Kolumbus, Hernan Cortes, Martin Luther, Ratu Elisabeth, Galileo Galilei, Oliver Cromwell, Ivan the Terrible, Maria Antoinette, Napoleon Bonaparte, Samuel Morse, Karl Marx, Abraham Lincoln, Garibaldi, Otto von Bismarck, Adolf Hitler, Winston Churchill, Niels Bohr, dan banyak lagi. Semua tokoh dijelaskan perannya di masanya. Yang lebih menarik ada bab khusus dg judul “Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Utusan Allah” yang cukup panjang.
Setelah membaca buku ini saya merasa sangat bersyukur bahwa saya hidup di jaman sekarang yg jauh lebih tertib, aman, damai, dan berkelimpahan dibandingkan jaman dulu. Silakan baca buku sejarah dan kilas baliknya dan saya yakin Anda akan setuju dengan saya. Saya setuju dengan komentar The Times akan buku ini yg menyatakan bahwa “Dengan hadirnya buku ini, bakal ada banyak generasi sejarawan di masa mendatang yg akan menyebutnya sebagai pemicu minat mereka akan sejarah – dan akan kebenaran”. Betul sekali! Selesai membaca buku ini rasanya saya ingin membaca lebih banyak lagi buku sejarah.