Pagi ini saya dapat kiriman video podcastnya Deddy Corbuzier tentang seorang kasir minimarket di Purwokerto, bernama Vania Puspita Andriani. Vania yang baru berusia 20 tahun itu mendadak viral karena jago berbahasa Jepang tanpa pernah kursus sama sekali. 👍😁
Video ketika ia berbahasa Jepang dengan fasih diunggah oleh akun Instagram @kencampur yang pemiliknya bernama Kenji yang asli Jepang. Kenji yang sedang kuliah di UI ini membagikan pengalamannya saat mampir di minimarket Jalan Overste Isdiman, Purwokerto. Ia yang asli Jepang terkejut karena secara tidak sengaja bertemu dengan seorang kasir yang fasih berbahasa Jepang. Komunikasi keduanya sangat lancar dengan bahasa Jepang. Karena videonya viral keduanya kemudian diajak untuk masuk dalam podcastnya Deddy Corbuzier “Close the Door”.
Apa yang hebat dan luar biasa menurut saya?
Ternyata Vania warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Banyumas yang menguasai bahasa Jepang ini menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah mengikuti kursus sama sekali. Ia belajar autodidak bahasa Jepang melalui film anime karena dia hobi menonton anime dalam 2 tahun belakangan. Jadi Vania lancar berbahasa Jepang hanya karena menonton film anime selama dua tahun….! Ini sungguh luar biasa. Padahal banyak juga guru-guru bahasa Jepang yang dilatih khusus di sekolah bahasa tidak lancar berbahasa Jepang. Padahal mereka dilatih oleh guru khusus, dengan metoda dan bahan pengajaran khusus, dalam jangka waktu yang cukup lama. Toh tidak bisa selancar Vania yang otodidak. Saya seolah melihat seorang Bambang Ekalaya zaman modern.
Bagi Anda yang suka dengan kisah pewayangan tentu tidak asing dengan kisah Bambang Ekalaya, murid maya dari Resi Dorna.
Bambang Ekalaya adalah seorang putra dari kerajaan Paranggelung yang datang dan ingin berguru kepada Resi Durna. Namun ia ditolak dengan alasan bahwa Resi Durna tidak boleh menerima murid lain selain Pandawa dan Kurawa. Ia kecewa tapi tidak menjadikannya berputus asa. Kembali ke Paranggelung, Bambang Ekalaya kemudian memutuskan untuk membuat patung yang terbuat dari tanah liat dengan bentuk menyerupai Resi Durna. Setiap hari ia berguru kepada patung tersebut sambil membayangkan seolah-olah ia sedang benar-benar berguru kepada Resi Durna. Dengan kesungguhannya, Bambang Ekalaya akhirnya menjadi pemanah handal yang kemampuannya bahkan lebih baik dibandingkan dengan para Pandawa dan Kurawa. Luar biasa…! Hal ini tentu membuat keluarga Kurawa dan Pandawa gempar. Arjuna yang merupakan murid terbaik Resi Dorna bahkan merasa iri dan dengki pada Bambang Ekalaya. Pada akhirnya Bambang Ekalaya diperdaya oleh Resi Dorna dengan memintanya menyerahkan jempolnya yang tanpa ragu dilakukan oleh Bambang Ekalaya karena cintanya ia pada gurunya. Sebuah kisah yang tragis.
Apa yang dilakukan oleh Vania itu mirip dengan yang dilakukan oleh Bambang Ekalaya tanpa ironinya tentunya. Vania juga berhasil belajar dan menguasai bahasa Jepang walau pun ia berguru hanya melalui anime dan tanpa pernah berguru atau belajar sungguh-sungguh pada guru mana pun. Meski pun ini adalah kasus yang langka tapi ini bukti bahwa siapa pun bisa belajar meski tanpa guru atau pun melalui pendidikan yang terstruktur dan sistematis. Perkara bagaimana hasilnya amat dipengaruhi oleh beberapa hal penting, yaitu LOVE, TALENT, PASSION, MOTIVATION, dan HARD WORK. Vania berhasil mempelajari bahasa Jepang secara otodidak berkat kecintaannya pada bahasa Jepang yang mucul setelah ia banyak menonton anime Jepang. Ia lalu tumbuh gairah dan motivasinya untuk belajar bahasa Jepang secara otodidak yang ia lalukan dengan kerja keras dan didukung dengan bakatnya dalam bahasa. Perlu dipahami bahwa kecintaan pada sebuah hal, motivasi untuk menguasai hal tersebut, gairah belajar yang menggebu-gebu dan diikuti dengan kerja keras tanpa kenal lelah dan putus asa saja jelas akan membuat seseorang akan menguasai ketrampilan apa pun. Apalagi kalau diikuti oleh bakat yang hebat. Dengan bakat yang hebat maka orang tersebut akan dengan cepat akan menjadi ahli yang mengagumkan. Pemain gitar akustik Alip Ba Ta adalah contohnya. Dengan bakat yang luar biasa maka seseorang bisa menggunakan media apa pun yang ia temui sebagai sumber belajar.
Jika keempat faktor tersebut ditunjang oleh satu lagi faktor yang juga penting, yaitu guru yang hebat, maka yang akan kita dapatkan adalah anak-anak ajaib yang mampu menjadi master atau ahli dalam berbagai ketrampilan dalam usia muda. Guru-guru yang hebat selalu mendambakan untuk menemukan anak-anak yang memiliki bakat luar biasa yang akan ia tempa menjadi anak ajaib.
Sebagai guru, apakah Anda pernah melihat atau menjumpai anak-anak semacam Vania ini? 😁
Surabaya, 4 Januari 2023
Satria Dharma