
“You’re never too old for an adventure,” 😎
Kalau tidak direkomendasikan oleh Iqbal Iqbal Aji Daryono maka saya mungkin tidak akan melirik buku ini. Terutama karena saya memang sudah membatasi diri membaca novel dan lebih membaca buku non-fiksi. Tapi karena saya yakin bahwa Iqbal seorang pembaca (dan penulis) yang memiliki cita rasa yang tinggi maka saya membeli (dari toko bukunya dengan diskon) dan membaca buku ini. 😎 Not bad. Cukup membuat saya ngakak berkali-kali.
Sekedar untuk memancing rasa penasaran Anda, buku ini telah terjual 6 juta kopi dan telah difilmkan juga…! 😎
Ini novel debutan karya orang Swedia bernama Jonas Jonasson yang terbit pertama pada tahun 2009 dan difilmkan pada tahun 2013. Tapi tampaknya filmya tidak terlalu populer karena saya tidak pernah mendengar orang membicarakannya. Yang jelas novelnya akan membuat Anda ngakak berkali-kali. 😁
Novel ini bercerita tentang Allan Karlsson yang sedang menginjak usianya yang ke 100 tahun (bayangkan Anda berusia setua itu). Dan Panti Jompo di mana ia tinggal akan mengadakan pesta ulang tahun yang sama sekali tidak dia inginkan. Jadi dia menyelinap melompat keluar dari jendelanya dan dari sana petualangannya di mulai. (Edian….! Kok bisa ya orang berusia 100 tahun tiba-tiba punya ide untuk bertualang…?! You’re never too old for an adventure katanya. But at the age of 100…?! Gimme a break…! ) 🙄
Allan melarikan diri hanya dengan memakai sandal melalui jendela kamar tidurnya. Dari sinilah petulangannya di mulai dan akhirnya membawa Allan ke mana-mana. Allan mendapatkan pengalaman yang aneh dan tidak terduga yang melibatkan penjahat dengan koper penuh uang, pembunuhan beruntun, dan polisi yang tidak kompeten. Saat petualangannya terungkap, kehidupan Allan sebelumnya pun terungkap. Ternyata Allan ini dulunya memiliki kehidupan yang tidak biasa. Ia memainkan peran kunci di balik layar dalam beberapa peristiwa penting di abad ke-20.
Allan adalah orang yang berwatak lembut yang suka meledakkan sesuatu. Dialah orang yang berada di balik kesuksesan bom atom pertama di Amerika. Dia adalah orang yang menyebarkan ilmu pengetahuan di balik bom atom ke Rusia dan membantu mereka membuat bom atom sendiri. Dia bertugas di banyak perang, dia bertemu banyak penguasa, dari diktator, sosialis, komunis, republik, hingga demokrat… Dia membuat sejarah bahkan tanpa pernah disebutkan di dalamnya. Namanya juga kisah fiksi… 😁
Pelariannya yang tanpa rencana itu mulanya membawanya ke terminal bus. Dari sana tiba-tiba dia mencuri koper dan naik bus. Pemilik koper, seorang penjahat, tentu akan melakukan apa saja untuk mendapatkan koper uangnya kembali. Inilah awal dari sebuah cerita yang penuh dengan absurditas dari awal hingga akhir. Si orang tua yang sangat suka minum vodka ini memiliki banyak energi untuk usianya yang 100 tahun itu. Ceritanya bolak-balik antara pengejaran saat ini dan kehidupannya yang panjang dan bertingkat sebelumnya. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakatnya dengan bahan peledak. Keahlian ini menarik perhatian banyak pemimpin dunia abad ke-20: Franco, Truman, Stalin, Mao dan Kim Il Sung, dan masih banyak lagi orang-orang yang ia temui. Ingin meledakkan jembatan? Allan adalah orang yang tepat. Ingin ledakan yang lebih besar? Tuangkan lebih banyak minuman. Allan bukan orang yang tidak bermoral tapi dia jelas tidak terikat, dan dia benar-benar apolitis. Di masa sebelumnya, ia bahkan menghina Stalin (untungnya, penerjemahnya pingsan), belajar bahasa Rusia di Gulag, dan berjalan kembali ke Swedia dari Tiongkok. Ia juga nyaris tidak selamat dari eksekusi di Iran dalam perjalanannya. Lalu ia bertemu dengan sekumpulan teman dan musuh yang aneh dan menyenangkan. Kebetulan dan absurditas adalah inti dari novel konyol dan menakjubkan ini. 😁
Yang menarik tentang Allan adalah ketenangannya. Dia menunjukkan ketenangan yang sama saat dia bekerja di kamp konsentrasi Siberia dan saat dia bersantai di bawah payung di pantai Bali. Dia menerima hidup apa adanya dan hanya marah sekali dalam hidupnya. Dan dalam marahnya tersebut dia meledakkan rumahnya sendiri. 😎
Allan juga pernah tinggal di Bali. Jadi Ada cerita tentang Bali dan Indonesia yang digambarkan dengan satir. “Indonesia adalah negara di mana segalanya mungkin” katanya. Tentu saja dengan konotasi miring. Kisah ini berakhir dengan Allan diminta untuk membantu Presiden Yudhoyono membuat bom atom. 😁
Kisah yang mengalir dalam buku ini akan membuat pembaca terhibur hampir tanpa henti, dan itu adalah prestasi yang hanya dicapai oleh sedikit penulis. Novel ini bisa menjadi obat yang ampuh untuk mengatasi kesedihan, terutama bagi siapa saja yang mungkin merasa tidak enak karena bertambahnya usianya. Ini adalah kisah yang menarik, bagaimana seorang pria lajang dapat menciptakan sejarah, seperti kisah Forrest Gump.
Saat Allan sedang dalam pelarian dari rumah jomponya dengan koper penuh uang dan sekelompok gangster di belakangnya. Pertanyaannya adalah apakah dia akan selamat dari petualangan terakhir dalam hidupnya? Atau tunggu, apakah ini akan menjadi petualangan terakhirnya? Anda harus membacanya untuk mengetahuinya.
Cerita yang lumayan bagus untuk dibaca untuk menghibur kita dari rutinitas yang membosankan. Tentu saja kisahnya adalah sebuah absurditas yang dibalut dengan komedi tragis. Bagi pembaca tertentu kisah buku ini jelas tidak masuk akal, atau tidak mungkin terjadi. Tapi kalau kita tidak keberatan dengan absurditas kisahnya kita akan menikmati kelucuan dan anekdot-anekdot dan adegan-adegan menggelitik yang terkandung dalam buku ini. Kegembiraan yang dirasakan seseorang saat membaca buku itulah yang memberi nilai pada sebuah buku. 🙏
Surabaya, 29 Agustus 2023
Satria Dharma