Alhamdulillah saya baru saja menunaikan ibadah sholat Iedhul Adha di Masjid Putra, Putra Jaya, Malaysia. Putra Jaya, yg terletak belasan kilometer dari Kuala Lumpur, adalah kota baru tempat semua kantor pemerintahan dan Perdana Mentri Malaysia berada. Anak saya kebetulan sedang kuliah di Putra Jaya dan kami mengunjunginya utk pertamakalinya. Karena kebetulan hari ini sholat Iedul Adha maka kami upayakan utk sholat ke Masjid Putra di Putra Jaya. Di masjid yg sangat besar dan megah inilah para pejabat kementrian juga sholat.
Kami berangkat lebih awal dan seperti biasanya saya langsung masuk ke shaf terdepan. Kebetulan saya melihat ada tempat kosong dikarpet khusus berwarna merah bercorak indah di depan. Yg mengisi hanya sekitar sepuluh orang jamaah berseragam. Saya mengambil shaf kedua setelah mereka. Saya melihat jamaah lain agak segan duduk di sana. Setelah sholat tahiyatul masjid dan duduk di sana saya baru perhatikan ternyata ada tulisan ‘reserved’ di karpet ini. Rupanya karpet ini memang khusus utk pejabat atau undangan tertentu. Tapi saya sudah terlanjur duduk di situ dan nampaknya tidak ada petugas yg menegur saya. Jadi saya menganggap diri saya sebagai pejabat pula dan larut dalam lantunan takbir.
Jam 8 sholat belum dimulai. Nampaknya mereka masih menunggu seseorang. Saya pikir masih menunggu khatibnya. Seperempat jam kemudian muncullah orang yg ditunggu. Ternyata yg ditunggu adalah Perdana Mentri Malaysia, yg punya gelar sangat panjang Yang Amat Berhormat Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak (SPMK, SPMS, DMK, SSSJ, SPSA, SSAP, SIMP, SPNS, SPDK, DUNM, DP, DPMS, DSAP, PNBS). http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/maklumat-kenegaraan/3162-perdana-menteri-malaysia-keenam.html
Beliau langsung diberi tempat di shaf terdepan, persis di depan saya! Para pejabat lain dan pengawalnya duduk menyebar di sekitar saya di belakang beliau. Unofficially I’m one of the PM’s staff now dan mungkin cocok juga bergelar Yang Turut Berhormat Datuak Sri Satria Dharma SPLI (Serikat Pekerja Literasi Indonesia). 🙂
Khotbah dilakukan dalam bahasa Melayu yg tak banyak berbeza dengan bahasa Indonesia. Topiknya adalah “Pengorbanan yg Sebenarnya”. Ketika saya menoleh ke belakang saya kaget karena masjid yg besarnya seperti Masjid Al-Akbar ini ternyata sudah penuh sampai ke serambi-serambinya. Semulai saya pikir hanya sedikit orang yg sholat di masjid yg besar dan indah ini.
Selesai sholat kami pun bersalaman dengan Perdana Mentri. Untung saya duduk di belakangnya persis di antara para pengawalnya sehingga mendapat giliran pertama. Setelah bersalaman kami langsung diserbu ribuan jamaah yg juga ingin bersalaman dg beliau. Saya kaget diserbu begitu banyak jamaah yg ingin bersalaman tersebut dan segera menyingkir.
Saya belum pernah sholat Ied bersama pejabat di tanah air tapi di Malaysia justru bisa duduk tepat di belakang Perdana Mentri Malaysia. Sayang sekali bahwa malam ini saya sdh akan ke Singapura sehingga tidak bisa beli koran terbitan esok hari. Saya yakin besok ada foto saya sdg sholat di belakang Yang Amat Berhormat Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak (SPMK, SPMS, DMK, SSSJ, SPSA, SSAP, SIMP, SPNS, SPDK, DUNM, DP, DPMS, DSAP, PNBS). Itu kalau tidak di-delete sama editornya lho ya…!
Malaysia, 5 Oktober 2014
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com