Cara mudah…?! Yang benar aja…! Membangun budaya, apalagi budaya baca, kok dibilang mudah. Tidak ada jalan pintas untuk membangun budaya baca bagi bangsa. Membangun budaya baca bagi bangsa adalah pekerjaan raksasa yang bukan hanya butuh waktu puluhan tahun tapi juga harus terus menerus dikerjakan tanpa lelah. (pakar dan akademisi mode on)
Tentu saja. Tapi memang ada cara mudah bagi setiap individu, apalagi bagi seorang guru, untuk membangun budaya baca di sekolahnya masing-masing. Dan itu sungguh mudah…! (konsultan akon-akon mode on)
Mari kita ngobrol-ngobrol dulu…
Saya ingin memberi ilustrasi seperti yang selalu saya sampaikan pada setiap presentasi saya. Dalam presentasi saya selalu mengajak para hadirin untuk berandai-andai. Seandainya kita masuk ke sebuah kelas, di mana anak-anak kita belajar, dan kita meletakkan beberapa papan catur sebagai asset kelas tersebut, apa yang akan terjadi. Tentu saja anak akan bermain catur dengan papan catur tersebut di kelas. Seandainya kita letakkan beberapa kotak kartu Remi atau kartu Domino di kelas maka mereka tentu akan bermain kartu Remi atau pun Domino di waktu kosong mereka. Begitu juga kalau kita letakkan bola sepak atau bola volley maka mereka juga akan menggunakannya di kelas mereka. Bahkan jika seandainya kita letakkan sepeda mini di kelas maka mereka tentu akan tergoda untuk menggunakannya di kelas mereka. Mereka akan memanfaatkan apa saja yang kita berikan pada mereka…
Nah, dengan ilustrasi ini bagaimana kalau seandainya kita memasukkan beberapa buku-buku bacaan yang menarik dengan ilustrasi grafis yang menawan? Insya Allah anak-anak kita di kelas akan berebut untuk bisa menikmati buku-buku tersebut. Kita tidak perlu bicara berbusa-busa tentang pentingnya membaca dan apa manfaatnya bagi kehidupan mereka kelak. Cukup beri mereka buku-buku yang menarik di kelas dan mereka akan MULAI MEMBACA… Sangat mudah…!
Jadi bagaimana kalau kita MULAI pekerjaan yang sangat mudah ini…?! Jika Anda guru kelas maka upayakan agar kelas Anda punya PERPUSTAKAAN KELAS. Siswa di kelas Anda akan otomatis mulai mengembangkan minat baca mereka tanpa perlu diceramahi. Anda bisa memulai dengan 1 atau 2 buku yang benar-benar menarik dan secara bertahap tambahkan koleksi buku tersebut. Sebagai orang tua siswa di sekolah Anda tentu bisa mengajak orang tua siswa Anda di rumah untuk turut dengan Anda menyumbang buku di perpustakaan kelas ini. Jika setiap orang tua siswa menyumbang satu saja buku bacaan yang siswa sukai maka dalam sekejap kelas Anda akan menjadi perpustakaan kelas yang efektif.
Berikut ini saya kutipkan pernyataan tentang pentingnya perpustakaan kelas dari sebuah artikel
“The greatest contribution that you as a teacher can make to the educational success of your students’ is to help them become proficient readers. You can do this by providing them with a classroom library. (Sumbangan terbesar yang bisa Anda berikan pada keberhasilan pendidikan siswa Anda adalah dengan MEMBANTU MEREKA MENJADI PEMBACA YANG TRAMPIL)”
Dan Anda bisa menjadikan siswa-siswa Anda menjadi pembaca yang trampil hanya dengan menyediakan buku-buku yang menarik minat mereka untuk terus membaca.
Lha itu kan bagi guru kelas…! Bagaimana dengan individu seperti saya (meski pun pengangguran tapi pingin ikut membangun bangsa)? Ya, sama saja.
Tetapkan sekolah yang akan Anda bantu. Paling enak ya almamater kita sendiri. Ajak beberapa teman alumni untuk mengumpulkan buku bacaan dan setelah itu bawa buku itu ke sekolah almamater Anda dan sumbangkan di kelas yang Anda pilih agar adik-adik almamater kita bisa mulai menikmati membaca buku-buku bacaan sumbangan tersebut.
https://satriadharma.com2015/09/27/literasi-dan-kembali-ke-almamater/
Tidak semudah mengatakannya memang. Tapi Anda pasti bisa kalau mau. Kalau mau, Anda pasti bisa.
Surabaya, 18 Februari 2016
Salam
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com