Meski harga dolar naik dan ada banyak pengamat dan praktisi bisnis yang menganjurkan agar kita berhemat dalam kondisi ini, saya dan istri punya pandangan lain. Berhemat boleh tapi traveling harus tetap diselenggarakan dengan cara yang seksama dan dalam waktu yang disesuaikan dengan kemampuan kantong. 😄
Tentu saja kami tidak akan traveling ke luar negeri di masa USD sangat sombong seperti ini. Di samping kami memang tidak menyimpan USD, rekreasi ke LN di saat seperti ini sungguh terasa sebagai pengkhianatan kalangan menengah terhadap penderitaan kalangan bawah. Agak lebay yo ben. 😄
Sebagai gantinya kami akan tetap traveling tapi cukup di dalam negeri. Dengan demikian kami bisa bilang, “Jangan ada kenaikan kurs di antara kita. Dan biarlah rupiah menjadi tuan di rumahnya sendiri. Mensana in corpore sano. Yang mens ke sana yang suka kompor ke sono.” Selama seminggu ini kami akan traveling ke lima kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat, satu hari satu kota. Kami juga memilih kota-kota yang belum pernah kami kunjungi selama ini. Ada pun lima kota pilihan kami adalah : Kendal, Brebes, Cirebon (been here but many years ago), Tasikmalaya, dan Kebumen. Saya yakin Anda tidak tahu di mana tepatnya letak kota-kota ini di peta kecuali Anda sudah pernah datang ke sana sebelumnya sambil melihat peta. 😊 Setelah dari Kebumen baru akan kami putuskan apakah lanjut ke kota lain atau pulang dulu leyeh-leyeh sambil merencanakan next trip. 😊
Kami tetap akan traveling instead of doing others atau berhemat karena menurut pendapat kami berhemat dan tidak membelanjakan uang adalah cara buruk untuk membunuh ekonomi lokal. Bayangkan kalau setiap orang menahan diri untuk tidak membelanjakan uangnya maka yang terjadi adalah perekonomian bukan hanya slowing down tapi bisa ekonomi mampet yang akan membuat rakyat kecil megap-megap. Rakyat kecil itu selalu yang paling terakhir menerima aliran arus perekonomian dan jika semua orang kompak untuk berhemat maka tidak akan ada dana yang akan menetes pada mereka. Orang seperti kita yang punya sumber penghasilan yang tetap tentu tidak akan terpengaruh oleh naiknya dolar AS tapi jika kita mengerem pengeluaran yang biasa kita keluarkan secara bersama-sama maka bayangkan dampaknya pada perekonomian di level di bawah kita. Jika yang mengalir berkurang maka berkurang pulalah aliran yang menuju ke masyarakat kalangan bawah, dan di bawahnya bawah. 😊
So here we are on our way to Kendal. Selain belum pernah ke Kendal saya pikir Kendal ini perlu didatangi untuk membuktikan apakah benar Kendall Jenner lahir di kota ini. 😄
KA Maharani, 10 September 2018