Seorang Rabi sedang mengajari muridnya Talmud dan menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk dihargai, karena segala sesuatu yang ada di semesta alam ini diciptakan untuk memberi kita pelajaran.
Seorang siswa yang cerdas bertanya, “Pelajaran apa yang dapat kita petik dari orang atheis? Mengapa Tuhan menciptakan mereka?”
Rabi menjawab, “Tuhan menciptakan ateis untuk mengajarkan kita pelajaran yang paling penting – pelajaran tentang kasih sayang yang sejati. Tahukah kamu, ketika seorang ateis melakukan tindakan amal, mengunjungi orang yang sakit, membantu orang yang membutuhkan, dan peduli terhadap dunia, dia tidak melakukannya karena suatu ajaran agama. Dia tidak percaya bahwa Tuhan memerintahkannya untuk melakukan tindakan tersebut. Bahkan, dia sama sekali tidak percaya pada Tuhan, sehingga tindakannya semata didasarkan pada moralitas murni. Dan lihatlah kebaikan yang bisa dia berikan kepada orang lain hanya karena dia merasa itu benar.”
“Artinya” lanjut Rabi, “ketika seseorang meminta pertolongan padamu, jangan sekali-kali berkata ‘Aku berdoa semoga Tuhan menolongmu.’ Sebaliknya pada saat itu, kamu harus menjadi atheis, bayangkan tidak ada Tuhan yang bisa membantu. Jadi katakanlah ‘Saya akan membantu Anda.’”
Balikpapan, 17 Maret 2024
Satria Dharma