
Pagi ini saya dikirimi teman di WAG ceramahnya UAS yang menjawab pertanyaan : Apa hukumnya mengucapkan selamat ulang tahun baik dari bahasa Indonesia atau bahasa Arab? Dan ini dijawab dengan panjang lebar oleh UAS di videonya.
Saya sampai ‘ketenggengen’ dan hampir tidak percaya bahwa jamaahnya UAS bertanya soal hukum ucapan selamat ultah dan lebih ‘ndlahom’ lagi karena oleh UAS pertanyaan ‘penting dan mendasar’ ini dijawab dengan serius. Pertanyaannya adalah apakah ucapan selamat ultah itu merupakan masalah keagamaan yang perlu dijawab dengan menggunakan dalil atau hukum agama? Mosok sih hal begini perlu ditanyakan pada UAS? Setahu saya zaman Nabi Muhammad dan para sahabat dulu belum musim ultah-ultahan. Mereka sibuk berperang melawan kaum kafir dan munafik sehingga tidak sempat merayakan ultah mereka. Jangankan ingat hari ulang tahun mereka, mungkin mereka malah tidak peduli atau tidak tahu berapa umur mereka. Jadi jelas tidak mungkin ada dalil atau aturan soal ucapan selamat ulang tahun dari Nabi. Jadi kalau UAS menjawab panjang lebar soal hukum mengucapkan ultah maka itu jelas merupakan pendapat pribadinya saja dan tidak ada landasan hukum atau dalil agamanya.
Lalu mengapa UAS ‘lalar gawe’ menjawab pertanyaan ‘penting dan mendasar’ ini panjang lebar? Ya itu bukti bahwa UAS memang seorang ustad PALUGADA. Kalau mau tahu apa itu Ustad Palugada sila baca ini.
Mengapa umat Islam menanyakan hukumnya mengucapkan selamat ultah? Apakah mereka menganggap bahwa mengucapkan ultah adalah urusan agama yang harus jelas dalil dan hukum syariatnya dan mereka harus mendapat fatwa dari seorang ustad? Apakah mereka takut kafir dan masuk neraka jika salah ucap soal ultah ini…?! Mengapa urusan semacam ini mesti ditanyakan ke ustad (dan mengapa ustadnya kok ya ngurusi pertanyaan semacam ini)? 😳
Saya tidak mau suujon (udah keseringan). Lebih baik saya husnujon aja (masih belajar)
Jadi menurut saya mengapa umat Islam menanyakan hal semacam itu karena umat Islam Indonesia sudah tidak punya masalah-masalah besar, penting, krusial, mendasar, butuh penanganan serius umat lagi. Semua masalah seperti : kemiskinan, kebodohan, ketidakdisiplinan, ketidakteraturan, intoleransi, hoax, fitnah, ujaran kebencian, persatuan bangsa, keadilan sosial, perbedaan mazhab, masalah syiah, khilafahisme, komunisme, apakah JIS sesuai dengan standar FIFA atau tidak, dan segala masalah yang berat-berat SUDAH TERSELESAIKAN. Tinggal masalah-masalah kecil, remeh-temeh, tak ada hubungannya dengan ajaran agama yang perlu dibicarakan dengan para ustad top lulusan luar negeri semacam UAS ini.
Jadi kalau UAS kemudian menjawab pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan agama ini dengan panjang lebar sambil bilang bahwa beliau tidak pernah ulang tahun selama hidupnya ya karena itu yang ditanyakan oleh jamaahnya. Padahal kalau UAS ini ditanyai hal-hal yang penting, berbobot, perlu tinjauan akademik dan fikih jelas beliau mumpuni. Tapi kan memang sudah tidak ada masalah besar pada umat Islam saat ini. Adanya cuma pertanyaan seperti itu. Jadi ente tanya, ane jawab. 😎
Saya kuatir setelah ini ada yang akan bertanya pada UAS bagaimana hukumnya masuk ke mobil menggunakan kaki kiri dulu. Kan sebaik-baiknya kita menggunakan kaki atau tangan kanan dulu. Modyar….! 🥴😩
Surabaya, 8 Juli 2023
Satria Dharma