Seorang teman suatu ketika mengingatkan saya utk sedikit ‘mengubah’ materi presentasi saya ttg Gerakan Literasi Sekolah yg selalu saya bawakan.
“Ini presentasinya di sekolah Katolik,” katanya.
“So what…?!” jawab saya sambil tertawa.
Saya tahu maksudnya…
Presentasi saya ttg Gerakan Literasi Sekolah adalah berbasiskan wahyu pertama yg turun pada Nabi Muhammad yg biasa kita kenal dengan Ayat Iqra’. Dalam presentasi saya menjelaskan panjang lebar tentang 5 ayat pertama yg turun pada Nabi Muhammad dan apa maknanya baik pada saat turunnya ayat itu mau pun maknanya pada jaman sekarang. Saya juga tambahi dengan kisah Perang Badar dan apa implikasinya pada sejarah umat Islam setelahnya.
Presentasi saya mirip dengan pengajian, kata teman lain. Itu karena banyaknya muatan ajaran, kisah, dan simbol Islam yg saya gunakan.
Seorang wakil kepala dinas pendidikan di Kemenag DKI bahkan bercerita bahwa ia sangat ‘surprised’ ketika pertama kali mengikuti presentasi saya di Kemdikbud. Semula ia tidak menduga bahwa saya akan bicara dengan sangat lugas ttg ajaran agama Islam pada presentasi saya. Nama saya sama sekali tidak ‘Arabic’ dan materinya ttg literasi tapi presentasi saya fully islamic…! 😃
Tentu saya saya tahu bahwa ada sebagian dari audiens saya yg bukan beragama Islam. Tapi saya kan memang tidak sedang mengadakan pengajian melainkan bercerita ttg betapa pentingnya budaya literasi dalam khazanah agama Islam. Umat Islam HARUS tahu, umat beragama lain PERLU tahu, dan orang yg tidak beragama BOLEH tahu. 😃
Umat Islam memang HARUS tahu karena umat Islam saat ini banyak yg TIDAK TAHU betapa pentingnya LITERASI DALAM AJARAN ISLAM. Ini adalah ajaran utama dalam Islam yg sudah begitu lama ditinggalkan oleh umat Islam sendiri tanpa mereka sadari.
Saya sdh bicara tentang ini dalam banyak kesempatan.
Bagaimana dengan umat lain? Mengapa mereka PERLU tahu?
Umat lain perlu tahu bahwa dalam Islam perintah membaca itu Perintah Pertama dan Utama agar mereka paham bahwa agama Islam itu agama yg pro-knowledge dan bukan agama barbar. Islam sangat menghargai tradisi belajar dan mencari ilmu pengetahuan.
Lagipula kalau bukan saya yg menyampaikan hal ini pada mereka emangnya ada da’i lain yg mau dan punya kesempatan…?! 😊
Tentu saja saya akan sangat berhati-hati agar materi saya tidak menyinggung agama dan kepercayaan lain. Saya sangat anti dengan sikap tidak menghargai dan tidak toleran pada agama dan kepercayaan lain. Saya bahkan akan bersedia tampil utk membela umat lain yg ditindas oleh saudara saya sesama muslim.
Dengan mengingatkan semua orang ttg pentingnya makna ayat Iqra’ saya berharap kita mau mengerahkan gairah keagamaan kita utk mulai menumbuhkan budaya literasi bangsa yg sedang berada di titik nadir ini.
Garuda GA-176, Jakarta-Pekanbaru, 17 Maret 2016
Salam
Satria Dharma