Sebuah posting di Facebook tentang agenda presentasi saya di Bondowoso ternyata dibaca oleh seorang teman SMP, Ida Himawati, yang bekerja di Jember. (Thanks Mark…!) Saya dihubungi dan kami janjian utk bertemu di Resto Legian Jember. Kok ya pas istri saya juga janjian ketemuan dengan teman sekampusnya dulu di Akpar. Jadilah siang itu kami saling bereunian. 😊
Terus terang ingatan saya tentang masa-masa di SMP agak kabur. It’s been forty three years away and it’s not my best years I supposed. Saya bahkan sdh lupa siapa Ida waktu itu meski ia masih ingat betul dengan saya. Tapi sedikit demi sedikit ingatan saya tentang Ida mencair. Ya, saya ingat kini. Ida adalah teman sekelas ketika di 2D yang selalu ceria dan sangat ramah. Sedikit demi sedikit kilasan memori kembali berkelebat. Saya gembira bisa bertemu dengan Ida kembali.
Dari pertemuan itu barulah saya tahu bahwa ternyata ada Whatsapp grup utk teman-teman SMPN2-73 dan disitu sudah berkumpul banyak teman-teman alumni. Ida kemudian memasukkan saya di grup tsb dan saya kembali berhubungan dengan kawan-kawan SMP saya. What a joy…! WAG ini begitu ramainya hingga dalam sehari saja ada ratusan posting yg bersliweran. Ini pasti luapan kangen puluhan tahun yg ingin ditumpahkan…! 😃
Karena akan ke Jakarta saya kemudian mengajak teman yg ada di Jakarta utk ketemuan. Ada dua teman yg bersedia, Aziz Bahalwan dan Abdul Chamid (yg biasa dipanggil Khamek). Kami janjian utk bertemu di fX Senayan dan Aziz memesan kursi utk kami di Ita Suki.
Jakarta diguyur hujan deras ketika saya mendarat di T3 dan seperti biasa jalanan langsung mengunci. Saya cemas bahwa mereka akan menunggu saya terlalu lama. Tapi mereka berjanji utk menunggu.
Ketika saya sampai ternyata mereka bahkan belum pesan menu dan kami bertiga pun tenggelam dalam kerinduan bertemu kawan lama…! 43 tahun berpisah dan baru bertemu kembali itu sungguh sesuatu banget. 😃 Kami merasa seperti kembali ke masa kami masih SMP dulu. Saya sungguh merasakan kegembiraan yg meluap-luap bertemu kembali dengan sohib-sohib lama ini. Tentu saja kami bertiga semakin berbobot tapi Aziz Bahalwan yg paling berbobot di antara kami bertiga. Hehehe…! Aziz semakin gagah dan berwibawa tapi sungguh gaya-gayanya ketika masih di SMP masih menempel. Caranya memandang dan berbicara sungguh khas. Oh, I really miss the cheerful and optimistic Aziz. Aziz ini termasuk menonjol dalam akademik dan akhirnya kuliah di ITS Elektro bareng Pak Nuh, Mas Jazidie, dan Mas Son Kuswadi. Kini ia memiliki beberapa bisnisnya sendiri dan bahkan sdh meneruskannya pada putranya. Ia seorang bos tapi saya melihatnya just like Aziz when he was still in junior high. 😃
Abdul Chamid alias Khamek sungguh tidak banyak berubah. Maksud saya pembawaannya masih seperti yg saya kenal ketika masih SMP. Senyumnya, gaya bicaranya, gaya duduknya, everything is still the same… Saya seperti bertemu Chamid kawan baik saya yg selalu ramai dan populer waktu SMP dulu. Ingin rasanya saya memeluknya berlama-lama. I’ve been missing you all guys without realizing it. Khamek kini menjabat sebagai direktur di PNM Ventura Syariah setelah melanglangbuana di beberapa perusahaan lain. Ia tinggal di Bandung meski bekerja di Jakarta. Tapi malam itu ia kembali menjadi Chamid teman lama saya SMP dengan cara bicara dan gayanya yang khas. Oh, how much I love it…
Pertemuan di Ita Suki kemarin malam itu sungguh sangat menyenangkan (menunya juga enak dan mereka adalah teman makan yg menyenangkan. Just look at their body and you will know. 😃). Kami berjanji utk bertemu kembali dalam waktu yg tidak terlalu lama dengan mengundang teman-teman lain. Jika bertemu bertiga saja sudah sedemikian senangnya bayangkan hebohnya jika bertigapuluh…! 😃
Jakarta, 16 Maret 2016
Salam
Satria Dharma