
Ada Asrama, Masuk Gratis, dan Diberi Konsumsi
Pendidikan merupakan harapan utama bagi kaum marginal agar dapat lepas dari jerat kemiskinannya. Sekolah merupakan tempat bagi para orang tua memercayakan pendidikan anak-anak mereka. Tapi, bagaimana jika kemiskinan menghambat harapan tersebut? Di Balikpapan, kini hadir sekolah, yang dinamai Sekolah Pemimpin. Sekolah ini adalah sekolah khusus bagi anak-anak miskin dari semua kecamatan yang ada di Balikpapan.
Salah satu prasyarat penting di dalam proses pendidikan adalah lingkungan di mana si peserta didik hidup. Kalau lingkungannya tidak kondusif karena menghadapi kemiskinan yang parah, jangan pernah berharap mutu akan diperbaiki.
Oleh sebab itu, proses pendidikan di sekolah dan kehidupan di lingkungan siswa mestilah mencerminkan mutu pendidikan dan mutu lingkungan hidup yang tinggi.
Siswa miskin haruslah dilepaskan dari jerat lingkungan hidupnya yang tidak kondusif. Ini adalah masalah yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah. Pemerintah tidak punya skema untuk membantu siswa miskin keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. Pemerintah tidak mungkin menyediakan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang layak bagi siswa miskin. Upaya pemerintah berhenti pada penyediaan tempat belajar dan fasilitasnya bagi siswa miskin. Apa yang ada di lingkungannya tidak dapat diintervensi oleh pemerintah.Tapi, Sekolah Pemimpin memiliki jawaban untuk itu.
SEKOLAH PEMIMPIN
Apa sebenarnya Sekolah Pemimpin itu? Ini sebenarnya adalah brand dari sebuah sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) yang dikelola oleh Pesantren Hidayatullah Balikpapan. Sekolah ini adalah sekolah khusus bagi anak-anak miskin dari semua kecamatan yang ada di Balikpapan.
Oleh Pesantren Hidayatullah, sekolah yang berada di bawah pengawasan Depag ini benar-benar dibedah dan didesain semua komponennya sehingga benar-benar mencerminkan sebuah sekolah modern yang memiliki berbagai keunggulan yang bahkan tidak dimiliki oleh sekolah-sekolah unggulan lainnya.
Terobosan apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Hidayatullah dengan Sekolah Pemimpinnya?
Sekolah Pemimpin adalah sekolah berasrama (boarding) yang gratis, termasuk konsumsinya bagi anak-anak miskin yang bersekolah di sana. Jadi permasalahan lingkungan yang kurang layak dan kurang gizi telah dapat diselesaikan.
Bagaimana dengan mutu pendidikannya sendiri?
Untuk mutu pendidikan, Sekolah Pemimpin Hidayatullah (SPH) melakukan beberapa perubahan mendasar yang berbeda dari paradigma yang dipakai oleh sekolah-sekolah unggulan yang ada. SPH percaya bahwa kecerdasan akademik yang dikejar-kejar oleh sekolah pada umumnya bukanlah tujuan yang hendak dicapai.
Hasil survei yang dilakukan The National Association of Colleges and Employers, USA menunjukkan bahwa, kemampuan akademik yang ditunjukkan oleh besarnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menempati posisi ke 17 dari 20 faktor yang memengaruhi sukses seseorang dalam berkarier. Artinya, kesuksesan dalam hidup dan karier bukan ditentukan oleh kecerdasan akademik yang selama ini diagung-agungkan oleh hampir semua sekolah.
Untuk dapat sukses dalam hidup dan karier, apalagi ingin dipersiapkan menjadi seorang pemimpin, siswa membutuhkan bukan hanya hard skill tapi juga soft skill.
SOFT SKILL
Soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, integritas dan kejujuran, kemampuan bekerjasama, kemampuan intra-personal dan etika justru secara berurutan menempati posisi lima besar faktor penunjang kesuksesan. Dan justru ketrampilan-ketrampilan inilah yang hendak dikembangkan oleh SPH.
Dengan demikian, SPH tidak lagi hanya menitikberatkan kepada pengembangan hard skills tetapi lebih menggali dan mengembangkan soft skills para peserta didik.
SPH mendisain kurikulum dan aktivitas pembelajarannya untuk menggali dan mengembangkan kemampuan fisik, intelektual, sosial-emosional, dan spiritual peserta didiknya.
Seluruh kemampuan tersebut didesain sedemikian rupa sehingga terintegrasi antara satu dengan yang lainnya, bukan merupakan kemampuan dan aktivitas yang terpisah.
Pembelajaran di sekolah dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi wadah kehidupan nyata para peserta didik. Mereka akan dilatih untuk membuat proyek (merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi), bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama siswa atau dengan kelompok siswa lain.
Mereka juga akan diajar untuk mengatasi konflik dengan menggunakan problem solving approach.
TEKNOLOGI
SPH berupaya mengembangkan kurikulum pembelajarannya dengan pendekatan-pendekatan terkini dengan memanfaatkan teknologi. Pembelajaran berbasis teknologi bukan saja karena teknologi sudah menjadi tuntutan kebutuhan peserta didik, tetapi juga dimaksudkan untuk mendidik mereka menjadi pembelajar mandiri. Perkembangan teknologi tentu saja membawa dua akibat yang menyertainya; akibat positif dan negatif.
Oleh karenanya, peserta didik juga harus dibekali pemahaman tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab sehingga mereka mampu memanfaatkan perkembangan teknologi secara arif.
Saat ini, semua siswa SPH sedang dilatih untuk memanfaatkan internet dan secara rutin membuat jurnal harian yang kemudian disimpan dalam flashdisc pribadi yang juga disediakan secara gratis. SPH bahkan memiliki BTS mini yang bisa membuat semua guru dan siswa mengakses internet melalui wifi di sekitar lingkungan asrama dan sekolah. Tapi SPH juga telah membuat beberapa penyesuaian sehingga tak ada situs porno yang bisa lolos.
ACTIVE LEARNING
Pendekatan pembelajarannya yang menggunakan active learning sangat mendorong peserta didik untuk aktif dan lebih kreatif. Mereka memiliki wahana untuk bereksplorasi dan bereksperimen guna menemukan hal-hal yang baru.
Active learning juga memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
SPH memasilitasi peserta didik dalam menemukan potensi diri dan mengembangkannya secara maksimal. Pengembangan potensi ini tentu saja membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda pula karena memang setiap individu adalah unik. Strategi Pembelajarannya menggunakan konsep multiple-intelligences.
PENDIDIKAN KARAKTER
Perilaku dan budi pekerti peserta didik merupakan aspek yang harus dikembangkan secara serius oleh sekolah. Peserta didik akan dibekali dengan pemahaman yang kuat dan mendalam mengapa mereka harus berperilaku dengan baik.
Lingkungan sekolah yang berada di pesantren dengan etos disiplinnya juga mendukung dengan menjadi contoh nyata bagi para peserta didik.
MASYARAKAT BELAJAR
Di sekolah, bukan hanya peserta didik yang melakukan pembelajaran tetapi juga seluruh guru dan karyawan sekolah yang ada harus secara terus-menerus belajar mengembangkan kemampuan.
Ada ungkapan yang sangat tepat untuk itu dari John Cotton Dana yang menyatakan Who Dares to Teach Must Never Cease to Learn.
FASILITAS
Kegiatan belajar mengajar akan didukung oleh fasilitas yang memadai sehingga memungkinkan terjadinya pengembangan kemampuan peserta didik secara optimal. Fasilitas pendukung yang memadai ini diperlukan untuk pengembangan kemampuan baik akademik, seni, olahraga, dan bidang-bidang lainnya.
Bahkan untuk menunjang pengembangan kemampuan di bidang olahraga, SPH akan memiliki beberapa trainer khusus untuk bidang sepakbola, beladiri, baris berbaris, dan berenang.
Trainer-trainer itu memang dipersiapkan khusus untuk membentuk tim siswa yang berprestasi di bidang olahraga dan bukan sekadar agar bugar. (bersambung)
*) Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI)
Artikel ini juga diterbitkan di Kaltim Post