Ada teman yang marah pada saya dan saya dianggap pro pada kecurangan pilpres yang katanya terstruktur, sistematis, dan massif. Hadeeh…! Dalam hati saya berkata, “Soal kecurangan, kemana aja ente selama ini?”
Lha saya dan teman-teman aktivis pendidikan SETIAP TAHUN sejak 2007 menghadapi dan melawan kecurangan yang jelas-jelas jauh lebih masif, terstruktur dan sistematis di dunia pendidikan. Setiap tahun selama belasan tahun kami menolak dan melawan UJIAN NASIONAL YANG CURANG dan bahkan kami laporkan ke semua lembaga yang mungkin mau mendengar dan mampu mengubahnya.
Tahukah siapa yang mencurangi UNAS tersebut? Ya semua stakeholder pendidikan di seluruh Indonesia. Ya Disdik, ya guru, ya pengawas, ya ortu, ya siswa. Semuanya curang. Benar-benar terstruktur, masif, dan sistematis. Setahu saya TIDAK ADA barisan guru besar UI dan UGM yang menyampaikan petisi sama sekali soal KECURANGAN NASIONAL selama bertahun-tahun ini. Entah pada kemana semua mereka melihat kecurangan ini selama bertahun-tahun.
Tahukah siapa yang justru membela UNAS yang curang ini? Jusuf Kalla yang Jadi wapres kala itu. Pencetus Ujian Nasional adalah Jusuf Kalla, ketika beliau masih menjabat sebagai Wakil Presiden dan beliau terus membelanya dengan gigih. Jadi beliau itu sebetulnya pembela sistem yang curang di dunia pendidikan. Saya sendiri sampai menulis dengan keras juga dengan kata ‘sesat’ saking jengkelnya.
https://satriadharma.com/…/jusuf-kalla-dan-unasnya…/
Karena setiap tahun para Disdik, guru, pengawas, orang tua, siswa bersama-sama melakukan kecurangan Ujian Nasional akhirnya Mendikbudnya sampai bilang bahwa kecurangan itu biasa. 🥺
https://www.sumenepkab.go.id/…/kecurangan-di-ujian…
Tapi Mendikbud berikutnya justru ingin menghentikan UNAS ini dan tetap diganjal oleh JK.
https://m.jpnn.com/…/ini-kelemahan-un-menurut-mendikbud
Dalam usaha untuk menghapus Ujian Nasional kami juga menulis buku dengan judul `” Buku Hitam Ujian Nasional” diterbitkan oleh Resist Book di tahun 2012. Yang ikut menulis adalah : Ahmad Rizali, Doni Koesoema, Heru Widiatmo, Elin Driana, Iwan Pranoto, Ahmad Muchlis, Darmaningtyas, Prof Soedijarto, Satria Dharma, HB Arifin, Utomo Dananjaya, Dhitta Puti Sarasvati, Suparman, Daniel M. Rosyid.
Tahukah Anda siapa yang akhirnya menghapus UN? Pandemi. 😎
Jadi usaha kami menghapus kecurangan yang TSM sejak 2007 itu tidak mampu melawan Jusuf Kalla yang mati-matian membelanya tapi justru lenyap begitu saja begitu ada pandemi.
Mengapa para guru besar, para ulama, para budayawan, dan para orang-orang hebat lainnya tidak melakukan perlawanan dan minimal petisi untuk menghentikan UNAS yang curang ini? Belasan tahun lho dan dilakukan setiap tahun.
Kesimpulan saya adalah bahwa karena kecurangan ini tidak melibatkan perebutan kekuasaan jadi tidak menarik para guru besar, rohaniawan, budayawan, dan aktivis politik. Tidak ada yang tertarik untuk bikin film “Dirty Exams”. 😁
Balikpapan, 19 Februari 2024
Satria Dharma
Berikut ini tulisan saya tentang Ujian Nasional sejak 2007 yang sempat saya simpan.
- unas-mutu-diharap-bencana…
- ujian-nasional-sebagai…
- tanya-jawab-tentang-ujian…
- quo-vadiz-ujian-nasional
- tak-ada-korelasi-nilai-try…
- ekses-unas-dan-masyarakat…
- ujian-nasional…
- ikrar-siswa-jujur-persoalan…
- unas-yang-jujur-dan-yang…
- unas-yang-mokong-dan-ndablek
- ujian-nasional-illegal-testing
- jurus-mabuk-menyangkal…
- prof-dr-arief-rahman-dan…
- ujian-nasional-si-setan-besar
- merindukan-un-yang-jujur…
- tanpa-un-mengapa-cemas