Kita bisa berbeda penilaian dan pendapat tentang apa saja meski obyeknya sama, datanya sama, informasi yang kita terima sama, dll. Pendapat, persepsi, dan penilaian kita bahkan bisa berbeda diametral dengan orang lain meski info dan data yang kita gunakan sama.
Contohnya antara saya dan istri kemarinā¦
Kami berbeda penilaian tentang Didi Kempot almarhum. Ketika melihat video Didi Kempot menyanyikan lagu “Banyu Langit” di bis saya bilang bahwa saya suka melihat wajah Didi Kempot. Wajahnya tampak ramah dan bersahabat. Cenderung mellow. Istri saya tidak setuju. Menurutnya wajah Didi Kempot itu sangar dan kalau dia diam akan tampak menakutkan. Kayak preman, katanya, apalagi kalau pakai tattoo. Ngeriā¦! 😁
Saya heran… Kok bisa ya…?! 🤔
Kok bisanya kami berbeda penilaian soal penampilan Didi Kempot. Saya menganggap wajah dan penampilannya ramah dan baik hati dan saya pasti akan senang bertemu dengannya. Saya pasti akan berusaha menegurnya jika bertemu lalu minta foto bareng. Sementara itu istri saya menganggapnya sangar seperti preman dan tentunya ia tidak ingin beramah tamah dengannya. 😎
Bayangkan….
Kami sama-sama tidak pernah bertemu dengan Didi Kempot dan hanya tahu dari videonya. Kami menerima video penampilannya yang sama, raut muka dan ekspresi yang sama yang artinya data dan informasi yang kami terima sama tapi kami bisa menilai atau mendapatkan kesan dan persepsi yang berbeda tentangnya.
Tentu saja saya akan menganggap pendapat atau penilaian saya yang benar dan pendapat saya bisa dipercaya sepenuhnya. Begitu juga istri saya, tentunya.
Isn’t it strange…?! 😎
Kalau begitu pendapat siapa yang benar di antara saya dan istri?
Kami tentu sama-sama benar dan penilaian kami berdua itu sah karena kami menyampaikan penilaian berdasarkan impresi dan persepsi kami masing-masing. Ini bukan soal KEBENARAN YANG UNIVERSAL tetapi soal PERSEPSI PRIBADI yang tentunya setiap orang bisa berbeda satu sama lain. Apa yang melatari perbedaan penilaian kami tentunya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman hidup kami (personal knowledge and experience) yang juga berbeda.
Nah, kalau menurut pendapat Anda, apakah Didi Kempot itu ramah dan simpatik atau sangar dan terkesan galak? 😁
Surabaya, 15 Januari 2024
Satria Dharma