
Ketika saya kuliah lagi di S-2 kami tinggal di Darmokali, Surabaya. Anak ke dua saya, Yufi, masuk TK A dan kami masukkan di TK Ksatria di jalan yang sama. Jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal kami.
Hari pertama Yufi masuk sekolah dengan antusias. Ketika pulang ia langsung menghambur mendatangi mamanya di kamar.
“Mama…mama…! Sekarang aku tahu misuh yang paling jorok.” katanya pada mamanya dengan ekspresi ‘Eureka…!’.
Mamanya yang masih sibuk mengerjakan sesuatu karena kurang paham apa yang disampaikannya lalu bertanya, “Apa yang kamu baru tahu…?!”
“Sekarang aku sudah tahu misuh yang paling jorok.” Kata Yufi kembali dengan ekspresi seolah baru menemukan sesuatu yang menghebohkan.
Tentu saja mamanya heran dan bertanya, “Apa misuh yang paling jorok itu?!”
“Jan…!” jawab Yufi tanpa meneruskan seolah itu adalah rahasia besar.
“Apa sih…?!” tanya mamanya penasaran.
Yufi lalu mendekati mamanya dan berbisik di telinga mamanya. “Misuh yang paling jorok itu ‘Jancuk’…!” 😎
Mamanya hampir saja meledak tertawanya. Tapi dengan sekuat tenaga ditahannya. Rupanya ini pelajaran pertama yang Yufi peroleh bersekolah di Surabaya. Entah darimana ia memperolehnya tapi besar kemungkinan bahwa itu diperolehnya dari teman sekolahnya. Bukankah kata ‘Jancuk’ itu sudah seperti sego jangan kalau di Surabaya… 😎
Setelah hidup di Surabaya cukup lama sekarang Yufi tentu saja sudah lancar misuh paling jorok itu. “Jancuk… Kamu jangan nggateli, Cuk…!” begitu katanya pada adik-adiknya kalau dikerjain. 😂
Apa pelajaran pertama yang diperoleh anak Anda di sekolah…?!
Surabaya, 16 Juli 2023
Satria Dharma