
“Lima ekor burung camar bertengger di galangan kapal. Satu di antaranya memutuskan utk terbang. Berapa ekor burung yg tinggal?”
Ini adalah teka-teki yg saya dapat dari buku yg sedang saya baca. Judulnya “The Noticer, Sang Pencipta Keajaiban.” Ini buku karya Andy Andrews, wartawan penulis bestseller New York Times. Buku yg diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini tidak memilik penampilan yg menarik. Saya bahkan memilih utk membacanya justru karena tipisnya. Saya hanya butuh sebuah buku yg ringan dan ‘tidak terlalu serius’ utk menemani saya duduk menunggu anak saya yg sedang ujian SIM di Kolombo, Perak. Buku ini hanya 187 halaman dengan sampul berwarna hijau lumut bergambar koper tua warna coklat kusam. Sebuah buku dengan penampilan kuno dan akan membuat anak-anak muda tidak akan membelinya, apalagi membacanya (tapi saya membelinya karena murah dan diobral).
Tapi begitu mulai membacanya saya terkejut mendapati bahwa buku ini sungguh menarik! Buku ini bukan buku fiksi dan dimasukkan dalam kategori non-fiksi/inspirasional. Bahkan ditulis disampul depannya “SEBUAH FAKSI”
Buku ini berkisah tentang seorang tokoh rekaan bernama Jones yg secara ajaib selalu muncul membantu orang-orang di Orange Beach yg mengalami masalah dalam hidupnya dan memberi mereka perspektif baru dalam melihat hidup mereka. Dengan perspektif baru itu mereka kemudian mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Mereka yg miskin, putus asa, gagal dalam pernikahannya, merasa tua dan tak berharga, mimpinya hilang, gagal dalam bisnis, dll didatangi secara misterius dan dibantu utk melihat masalah dan hidup mereka melalui perspektif yg berbeda. Dengan melihat melalui perspektif yg berbeda mereka kemudian mampu keluar dari masalah mereka. Yg miskin, lontang-lantung, hampir bunuh diri menjadi manusia yg bahagia dan kaya. Yg jahat dan kejam pd karyawannya menjadi baik dan memiliki empati pada masalah karyawannya. Dan itu semua hanya karena mereka diajak utk melihat pandangan dan hidup mereka melalui perspektif yg berbeda.
Apa itu perspektif dan mengapa perspektif bisa membuat seseorang mampu melakukan perubahan yg drastis dalam hidupnya?
“Perspektif adalah pandangan yg lebih luas. Sesuatu yg mungkin terlewatkan ketika kita melalui hidup kita,” demikian kata Jones, The Noticer ini.
“Pengalaman bukanlah guru terbaik. Pengalaman ORANG LAIN-lah guru terbaik itu. Dengan MEMBACA tentang kehidupan orang-orang besar kita bisa mempelajari rahasia apa yg menjadikan mereka besar”. Saya sepakat.
Kita memang tidak perlu jatuh tersungkur sendiri utk mengetahui bahwa ada lobang di depan jalan kita jika kita tahu bahwa ada orang lain yg jatuh tersungkur karena lobang di jalan tsb. Kita BISA belajar dari pengalaman orang lain.
“Kalau kita memusatkan perhatian pada apa yg tidak kita miliki maka keinginan kita pada apa yg tidak kita miliki akan meningkat. Tapi perspektif yg penuh rasa syukur membawa kebahagiaan dan kelimpahan ke dalam kehidupan kita.” Itu salah satu perspektif yg disampaikan oleh Jones pada seseorang yg ditemuinya.
Seseorang bisa kehilangan segalanya hanya karena mengejar sesuatu yg sebenarnya tidak berarti. Itu seperti seseorang yg mengejar topi yg tertiup angin dan ditabrak mobil sampai mati. Dan kita seringkali melihat contoh betapa dalam hidup kita mengejar sesuatu yg seolah indah dan berharga padahal sebenarnya tidak ada nilainya dan justru kehilangan milik kita yg benar-benar berharga.
Kembali pada teka-teki di atas. “Lima ekor burung camar bertengger di galangan kapal. Satu di antaranya memutuskan utk terbang. Berapa ekor burung yg tinggal?”
Empat…?!
Salah. Yg benar adalah tetap lima!
Memutuskan utk terbang dan BENAR-BENAR terbang adalah dua hal yg berbeda. Tidak ada perbedaan antara orang yg berniat sungguh-sungguh utk berubah dengan orang yg sama sekali tidak punya niat utk berubah sampai orang itu BENAR-BENAR melakukan tindakan utk berubah.
Ironisnya, kita sering menilai diri kita dari NIAT kita sedangkan kita menilai orang lain dari TINDAKAN mereka.
Buku “The Noticer” ini sungguh membuat saya tercenung dan berpikir. Buku tipis dan murah ini mengajarkan saya utk memiliki perspektif yg benar atas segala hal yg saya alami dalam hidup. Tanpa disadari Andy Andrews telah memberi saya pencerahan dan menjadi seorang guru bagiku selama beberapa jam saya duduk di musholla Kolombo ini.
Thanks Andy…!
Surabaya, 1 Juli 2014
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com