Berita baik lagi dari Dunia Literasi, guys…!
Kemarin saya baru menerima buku Boom Literasi (Menjawab Tragedi Nol Buku)Ā dari Unesa.
Buku ini adalah kumpulan esai tentang literasi yang digagas bersama oleh alumni Unesa yang bergabung di milis Keluarga Unesa. Diskusi tentang literasi yang intens di milis ini kemudian membuncah menjadi sebuah gagasan untuk menerbitkan buku bersama. Setelah tarik ulur dan upaya yang tidak mengenal lelah dari Mas Eko Prasetyo, Cak Suhartoko dan Om Emcho Khoiri akhirnya buku ini pun terbit dengan 298 halaman ukuran A5. Biaya pencetakan buku ini diperoleh dari patungan bersama. Ada 16 penulis (disebut sebagai ‘Laskar Literasi’ oleh editornya) dengan jumlah esai sebanyak 53 artikel.
Kemarin sambil mengantarkan istri ke dokter gigi buku itu saya baca dan pagi ini saya selesaikan.Ā And it’s really a boom…!Ā Ā Ini buku yang luar biasa bagi sebuah upaya pengembangan budaya membaca bangsa. Tulisan-tulisannya bernas dan penuh variasi. ke 53 artikel tersebut dibagi dalam beberapa bab.
Bab 1 Membaca Membuka Jendela Duna
Bab 2. Menulis Membangun Peradaban
Bab 3. Gerakan Literasi
Bab 4. Cerita-cerita Inspiratif
Bab 5. Buku Meretas Peradaban
Buku ini istimewa bukan hanya karena kualitas esainya (just FYI, penulisnya adalah para penulis aktif dan memiliki style masing-masing yang kuat), tapi juga karena gagasan itu sendiri. Tak ada yang lebih membanggakan bagi sebuah kampus jika ternyata alumninya kemudian menghasilkan karya yang benar-benar bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan juga peradaban. Dan pengembangan budaya literasi adalah dasar dari semua pengembangan keilmuan yang lain. Kampus yang tidak memiliki program pengembangan budaya literasi yang kuat jelas akan tertinggal dalam persaingan mutu kampus yang tak terelakkan. Seandainya saya rektor UNESA maka ke 16 penulis ini akan saya panggil untuk beri penghargaan atas inisiatif dan karya monumental ini. Minimal akan saya traktir makan di kantin kampus. Bisa-bisa malah akan saya jadikan program Talk-show sendiri.Ā (rektormu opo ra nde gaweyan po…?!)
Mengapa saya katakan monumental?Ā (yo, sak sirku toh…! hehehe…! Pancen tujuane kanggo provokasi kok!).Ā Karena ini adalah ide orisinal dari para alumni sendiri, digagas sendiri, dirembug sendiri, dibiayai sendiri, dan nantinya akan didistribusikanĀ (maksute yo didol-didol dewe…!).Ā
Sayang ada satu cacatnya. Cacatnya adalah tidak mencantumkan bahwa buku ini adalah karya para alumni UNESA (dengan fontĀ UNESAĀ yang besar). Saya tidak tahu mengapa para editor tidak mencantumkan ‘darah Unesa’ mereka di buku ini. Apakah mereka sengaja memancing-mancing dulu agar cetakan kedua dibiayai langsung oleh Unesa atau bagaimana tapi kalau ya alangkah senangnya.Ā Nggih nopo mboten…?!
kalau saya rektor Unesa maka buku ini akan saya cetak dengan cover yang luks, lebih tebal dari yangada sekarang,glossyĀ dengan ilustrasi dan warna yang kuat dan sedikit lebih akademik. Saya bahkan berharap judulnya dibikin sedikit lebih serius umpamanya ” Membangun Budaya Literasi Kampus Melalui Alumni” agar lebih menimbulkan kesan seriusĀ ( lha wong iki pancen kerjoan serius je…!)Ā dan pantas dimasukkan dalam perpustakaan SETIAP KAMPUS di Indonesia. Ini kan buku monumentalĀ (have I said it before…?!)Ā sehingga layak untuk dijadikan sebagai hadiah, souvenir, sumbangan, ke setiap perpustakaan sekolah di Jatimlah minimalnya itu.Ā Piro sih biayane…?!Ā Bayangkan betapa besar pengaruhnya bagi perkembangan dan kemajuan dunia literasi bangsa HANYA dari satu buku yang ‘wow’ ini. Ini buku yang benar-benar ‘wow’ bagi mereka yang bergerak di dunia literasi. Tak akan rugi Anda membelinya (untuk pemesanan bisa langsung ke Mas Eko Prasetyo atau Mbak Fafi di 081231025232.
Buy back guarantee, pokoke…!
Pesan Sponsor : Jangan Mengaku Keluarga UNESA kalau belum punya buku ini…!
Surabaya, 31 Mei 2014
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com