Jalan-jalan lagi…
Kali ini jalan-jalan ke Guilin selama 8 hari. Wuenak pol pokoke…!:-D Guilin itu di China Selatan dan merupakan propinsi yg terkenal karena panorama alamnya yg sangat indah. Guilin terkenal karena keindahan pemandangan gunung batu Karst sepanjang sungai Li yg membelah Guilin dari utara ke selatan. Panorama ini adalah inspirasi lukisan-lukisan kuno yg menjadi nyata. Saking indahnya sampai ada pepatah China yg mengatakan bahwa Guilin adalah ‘Tempat terindah’ atau ‘Surga Dunia” . Ada yg mengatakan bahwa jika kita berkeliling ke China maka perjalanan belum selesai jika belum menginjakkan kaki ke Guilin. Tapi tentu saya tidak berharap bahwa ini perjalanan terakhir saya ke China. Masih banyak daerah di China yg perlu didatangi.
Guilin sendiri adalah kota tua yg sudah ada sejak jaman dinasti Qin 214 SM dan berbentuk teluk karst. Penduduknya sekitar 1,3 juta orang dan terdiri atas multi etnis. Salah satu sukunya adalah Suku Miao. Ada legenda tentang wanita suku Miao. Jika seorang wanita Suku Miao tertarik pada seorang laki-laki maka ia akan menginjak kaki laki-laki tersebut. Kalau seorang laki-laki telah diinjak kakinya oleh cewek Miao maka ia akan ‘klepek-klepek’ dan akan mencari cewek Miao itu utk dilamarnya. Akibatnya banyak lelaki bule yg menikahi wanita suku Miao. Katanya sih karena kena injakan kaki gadis Miao. Sungguh menarik legenda ini…! Saya sedang menimbang-nimbang utk mencari injakan cewek Miao. Mudah-mudahan istri saya tidak pernah mengetahui soal injak-menginjak kaki gadis Miao ini agar misi saya sukses.
Ada apa kok saya sering traveling ke LN akhir-akhir ini? Kalau biasanya saya yang mengajak istri saya kini sebaliknya, istri saya yg mengajak saya. (Setelah dari Guilin saya juga akan ke Turki selama sepuluh hari. Tapi ini atas ajakan yayasan di mana saya bekerja).
Istri saya yg kini bekerja di Manulife mendapat bonus tur gratis ke Guilin karena pencapaiannya. Ini bonus tur yg kedua kalinya setelah sebelumnya ia mendapat bonur tur ke Macau. Utk tur yg ke Guilin ini suami boleh ikut asal mau membayar sebagian biaya. Biaya itu sungguh murah kalau dihitung dari biaya keseluruhan tur. Tentu saja saya bersedia. Saya punya duit dan waktu berlebih tapi istri cuma satu. Jadi kalau istri saya meninggalkan saya pergi agak lama biasanya saya bisa kena penyakit pelupa. Lupa kalau punya istri… Hehehe…! Jadi daripada tinimbang kan lebih baik aluwung. Maka ikut istrilah saya ke Guilin…
Sebetulnya saya agak keqi juga dengan istri saya. Lha wong kerja di Manulife baru setahun aja kok bonus tur gratisnya ke luar negeri sudah dua kali…! Lha saya yg mati-matian memperjuangkan kemerdekaan negara ini berpuluh-puluh tahun lamanya sambil bawa bambu runcing kemana-mana kok ya gak ada yg memberi bonus jalan-jalan gratis. Piye iki…! (sok-veteran.com) Ya, sudahlah! Nasib orang kan lain-lain. Lagipula istri saya itu kan kerjanya ‘make money’ sedangkan saya cuma ‘make noise’ aja. Akhirnya ya bikin ‘brebegen’ orang aja. Sudah untung gak diberi tur gratis ke Pulau Buru atau Nusakambangan.
Sebetulnya sekarang ini bukan saat yg tepat utk jalan-jalan ke luar negeri. Rupiah kini nilainya sedang ambles. Kemarin saya beli USD seharga Rp.11.325,-/dolarnya. Gak pernah saya beli setinggi itu. Lha wong RMB (Renminbi atau Yuan) aja harganya Rp.1.886,-/yuan. Seingatku dulu aku beli cuma seribuan lebih. Lha kok sekarang mahal betul. Tapi uang kan bisa dicari…! (itu kata orang yg mencoba mempengaruhi saya untuk membeli produknya)
Kami berangkat bersama sekitar delapan puluhan anggota rombongan. Dari Surabaya kami akan ke Jakarta dan dari Jakarta kami akan ke Nanning. Jadi kami memang tidak akan langsung ke Guilin. Kami akan menginap semalam di Nanning dan besoknya dari Nanning kami akan naik bis ke Guilin selama empat jam. Katanya sih perjalanannya begitu indah sehingga perjalanan empat jam tsb tidak akan terasa.
Bagaimana perjalanan saya selama delapan hari ini? Apakah saya berhasil mendapat injakan kaki mungil gadis Miao? I’ll let you know on my next story. Doakan saya selamat, sehat, dan selalu happy selama dalam perjalanan ya.
Bye…bye…!
Jakarta 25 Oktober 2013
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com