“Tipe ‘guru haram’ adalah guru yang kehadirannya sangat tidak diharapkan. Kehadiran mereka menjadi masalah dan menjadi musibah bagi orang-orang di sekitarnya. Banyak guru lain yang merasa resah dengan kehadirannya. Murid juga gelisah. Ketika “guru haram”masuk ke kelas suasaa berubah menjadi mencekam. Anak-anak merasa ketakutan”
Apakah Anda pernah menemui tipe ‘guru haram’ semacam ini dalam masa Anda bersekolah dulu? Jika tidak pernah maka Anda sungguh beruntung. Akan lebih beruntung lagi jika selama Anda bersekolah Anda lebih banyak bertemu dengan guru wajib, yaitu guru yang jika ia tidak hadir maka semua orang akan merasa kehilangan. Ketika ia masuk kelas suasana kelas menjadi menyenangkan. Anak-anak merasa gembira bila guru ini masuk ke kelasnya dan merasa enggan berpisah. Waktu terasa menjadi pendek bila bersamanya. Guru semacam ini adalah guru idola siswa.
Ada beberapa tipe guru menurut buku “Catatan Harian Kepala Sekolah” Salah satu tipe guru adalah ‘guru haram’ tersebut. Dengan menggunakan terminologi ilmu fikih maka ia membagi guru menjadi guru wajib, sunnah, makruh, mubah, dan haram.
Tapi selain menggunakan terminology fikih, Pak Murman juga menggunakan istilah lain untuk menggambarkan prilaku guru. Salah satunya adalah ‘guru cuek’ alias tidak punya kepedulian. Guru seperti ini hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia tidak mau membantu temannya ketika ada tugas sekolah. Ia lebih suka menghindar dari tugas dan kalau diberi tugas hasil pekerjaannya selalu buruk. Kalau merasa bukan tugasnya maka ia lebih suka jadi penonton. Guru semacam ini tidak punya komitmen pada kemajuan sekolahnya
Buku dengan tebal 189 halaman ini ditulis oleh Pak Murman, seorang kepala sekolah di SMPN 3 Bonang, Kab. Demak, perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini. Itu sebabnya maka beliau lebh dikenal dengan nama ‘Murman Bonang’. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamannya selama beberapa tahun menjadi kepala sekolah dengan gaya penulisan yang menarik. Selain menyampaikan pandangannya atas berbagai permasalahan pendidikan, menjlentrehkan beberapa masalah dalam mengelola sekolah, beliau juga memberikan ‘tips and tricks’ sebagai solusi dalam menghadapi beberapa tugas sebagai kepala sekolah. Beliau juga menyampaikan ide-ide orisinilnya dalam mengelola sekolah sbb :
- Memberdayakan Tim Paskibra Sekolah
- Pengembangan Karakter di Jum’at Pagi
- Asma’ul Husna sebagai Media Penumbuhan Karakter Siswa
- Menangani Anak “Bermasalah”
- Memperoleh Nilai A dalam Akreditasi
- Menyiasati Anggaran Sekolah yang Terbatas
- P4K : Membantu Guru Menulis Buku
- Strategi Meningkatkan Nilai Ujian Nasional
- Mencari dan Memilih Bendahara Sekolah
- Dll
Apa yang ditulisnya tersebut tentu saja akan sangat bermanfaat bagi para kepala sekolah lain yang memiliki masalah yang sama dalam pengembangannya. Semua kepala sekolah tentu ingin agar sekolahnya mendapatkan nilai A dalam akreditasi, apalagi jika sekolahnya memiliki keterbatasan pendanaan anggaran sekolah. Buku ini bisa memberikan masukan yang berharga bagi para kepala sekolah lain.Saya menganjurkan para kepala sekolah untuk membeli buku ini. Buku ini ditulis dalam bentuk ilmiah populer sehingga sangat mudah untuk mencernanya. Buku ini juga bisa memberi motivasi bagi kepala sekolah untuk menuliskan ‘Catatan Harian’-nya sendiri. Sungguh sayang jika seorang kepala sekolah tidak mampu menyusun sebuah buku yang berisikan pengalaman-pengalamannya dalam memimpin sekolahnya. Seperti yang selalu saya sampaikan, “Jangan mati sebelum Anda menulis buku.”
Buku ini akan jauh lebih menarik jika diberi ilustrasi peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dalam proses perubahan tersebut. Buku ini perlu mendapat sentuhan ‘emosi’ di dalamnya agar lebih menyentuh pembacanya.
Jika Anda tertarik untuk membeli buku ini sila hubungi langsung penulisnya di :
Telpon : 0812 2524 3227
Email : murman_bonang@yahoo.com
Surabaya, 23 Agustus 2017
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com