Film “2012” meresahkan dan haram untuk ditonton! Kata siapa? Kata MUI Malang dan MUI Kalsel. Baca ini. Benarkah masyarakat resah? Sayup-sayup saya dengar teriakan dari belakang , “Resah…?! Resah apaan? Elo aja kali!” 😀 Jadi siapa dong yang resah? Ya mereka berdualah! Siapa lagi…?! Hahaha…! Lha wong MUI Pusat melalui ketuanya KH. Ma’ruf Amin saja tidak mengharamkan film kiamat 2012 untuk di tonton masyarakat.Baca ini. KH Ma’ruf nampaknya lebih luas pandangannya ketimbang dua rekannya tersebut. Jadi jangan dikira kalau sesama MUI tidak berbeda pendapat.
Kalau ada hal yang meresahkan masyarakat maka masyarakat pasti akan menghindari hal yang meresahkannya tersebut. Itu hal yang alamiah sekali. Mereka tentu akan minta aparat untuk menghentikannya dan agar masyarakat menjauhinya. Umpamanya : geng motor, tawuran mahasiswa, premanisme, wabah penyakit, kebiasaan nenggak spritus dicampur air kencing kuda, dll. Tapi coba tanyakan pada masyarakat yang sampai antri berjam-jam untuk bisa menonton film yang ‘meresahkan’ tersebut. “Eh! Elu apa kagak tahu bahwa film ini meresahkan? Kok elu malah antri untuk nonton?’ Saya jamin Anda akan dijawab :”Ah! Itu kan akal-akalan elu aja supaya gua pulang dan elu yang gantiin tempat gua ngantri kan? Sono ngantri di belakang!” Kalau ini belum memuaskan Anda, coba cegat mereka yang baru saja selesai nonton dan tanyai mereka,:”Eh! Elu resah nggak setelah nonton film ini?” Saya yakin akan dijawab,:”Resah..?! Gila lu! Tuh yang kagak kebagian karcis yang resah.”
Apa alas an pengharamannya? Karena dikuatirkan umat Islam percaya bahwa kiamat akan datang pada tahun 2012, katanya.
“KH Mahmud Zubaidi selaku Ketua MUI Kabupaten Malang, menyatakan, sebagai seorang Islam memang hendaknya percaya terhadap adanya hari Kiamat, namun untuk menggambarkan secara nyata dan kepastian terjadinya, itu merupakan kuasa dari Yang Maha Kuasa.”
Lho! Apakah KH Mahmud Zubaidi menganggap film tersebut adalah gambaran nyata dari kiamat yang dijanjikan Tuhan? Kok bisa-bisanya ya! Anak saya yang agak-agak ‘sekuler’ langsung nyaut ‘Apaan sih MUI ini. Itu kan cuma imajinasi. Imajinasi tauk…!” Sayang sekali bahwa mereka yang di MUI tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang imajinatif sebagaimana anak saya yang agak ‘sekuler’ tersebut.
“Mengenai kapan terjadinya hari kiamat merupakan kuasa dari Sang Pencipta. Jadi kita tidak boleh menentukan hari ataupun tahunnya. Jika hal itu terjadi maka bisa dikatakan menyesatkan,” kata KH Mahmud, seperti yang dikutip dari situs Republika.co.id, Selasa (17/10/09).
“Kita tidak boleh menentukan hari atau tahunnya kiamat tersebut” Siapa yang dimaksud dengan ‘kita’ oleh Pak Kyai ini? (Elo aja kalee…!) Sejak kapan produser film Holly wood dimasukkan dalam kosakata “Kita” oleh MUI? Apa pula hubungannya antara MUI dengan produser film Hollywood sehingga mereka perlu menyesuaikan kepercayaannya dengan kepercayaan MUI? Bukankah orang-orang Hollywood ini memang masuk dalam kategori ‘sesat’ dalam klasifikasi MUI sehingga sudah sewajarnyalah kalau mereka mengeluarkan ‘hal-hal yang menyesatkan’? 😀 Lain lagi kalau ternyata produser film “2012” ini adalah umat Islam, umpamanya.
“Ia menyayangkan, penayangan film yang berjudul 2012 dan menceritakan hari kiamat dengan penggambaran secara nyata yang kini banyak diputar di bioskop. Menurut dia, pengharaman MUI Malang ini merupakan respons terhadap isi cerita film tersebut yang terlalu jauh menceritakan waktu datangnya kiamat pada 2012.
Apakah Pak Kyai ini sudah menonton filmnya? Apa yang dimaksud ‘terlalu jauh menceritakan waktu datangnya kiamat pada 2012’ tersebut? Apakah MUI Malang PERCAYA bahwa film tersebut adalah sebuah ‘penggambaran secara nyata’ dari hari Kiamat yang selama ini dipercayai oleh umat Islam? Sejak kapan MUI mendasarkan keyakinan umat pada film yang dibuat oleh Hollywood? Bukankah Hollywood sudah mengeluarkan begitu banyak film fiksi dan tidak pernah dianggap sebagai bagian dari “Kita” oleh MUI ? Kenapa tiba-tiba MUI menyatakan bahwa film fiksi ini adalah ‘penggambaran secara nyata tentang kiamat’ yang bertentangan dengan konsep kiamat “kita”?
”Film 2012 tidak pantas untuk ditayangkan sebab bisa memengaruhi pemikiran orang. Ini menyesatkan,” kata dia. “Mereka akan cenderung percaya bahwa hari kiamat benar datang pada 2012. Inilah efek negatif dari film tersebut,”kata dia.
Dari mana MUI mendapat kesimpulan bahwa film ini memengaruhi pemikiran orang (atau lebih tepatnya merusak akidah umat Islam)? Akidah yang mana yang bisa rusak oleh sebuah film fiksi seperti ini. Apa bedanya film fiksi ini dengan film Harry Potter yang bicara tentang dunia sihir tersebut? Kenapa MUI tidak mengharamkan film Harry Potter sekalian? Apakah masalah sihir tidak merupakan hal yang ‘membahayakan akidah’ juga?
Fatwa MUI ini memang membuat banyak orang menjadi jengkel dengan ketidaklogisan argumen yang mereka sampaikan. Akhirnya banyak yang berkomentar bahwa MUI ini asbun dan tidak punya kerjaan yang bermanfaat.
Bukankah sebenarnya kalau MUI lebih arif maka mereka bisa memanfaatkan film tersebut untuk memasukkan pemahaman yang benar tentang akidah khususnya tentang kiamat dengan menyatakan
“Coba lihat betapa menggetarkannya film tersebut. Padahal itu baru ‘kiamat’ fiksi yang dikira-kira oleh manusia Hollywood. Bayangkan betapa dahsyatnya kiamat yang sesungguhnya. Kiamat yang sesungguhnya dalam Al-Qur’an disebutkan sbb : QS. Al Mu’min (40) : 59
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman (mempercayainya).”
QS. Thaahaa (20) : 15
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan agar supaya setiap diri dibalas dengan apa yang telah dia usahakan.”
QS. Al Hijr (15) : 85
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan Bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, . . .”
QS. Muhammad (47): 18
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda tandanya…”
QS. An Najm (53) : 57 – 58
“Telah dekat terjadinya kiamat. Tidak ada yang menyatakan terjadinya hari itu kecuali Allah.”
QS. An Nahl (16): 77
“Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
QS. Al A’raaf (7): 187
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuanku tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Film 2012 ini memberi kesempatan yang bagus sekali bagi para guru agama untuk menjelaskan apa Hari Akhir atau Kiamat dalam Islam. Dijamin para siswa akan lebih mudah memahami konsep hari Kiamat jika mereka sudah menonton film ini. Para guru agama dengan mudah bisa menyatakan kepada para siswa bahwa kedahsyatan yang digambarkan dalam film tersebut sebetulnya masih kalah jauh dengan kejadian kiamat yang sesungguhnya nanti. Film fiksi saja bisa memberikan gambaran yang begitu menyeramkan, apalagi kenyataan sesungguhnya.
“Pada hari apabila Kami menggulung langit seperti naskah gulungan yang digulung untuk kitab-kitab,” (21:104).
“Pada hari langit berpecah belah dengan awan-awan,” (25:25).
“Apabila bumi digoyangkan, kegoyangan, Dan gunung-gunung dihancurkan, kehancuran, Dan menjadi debu yang bertaburan,” (56:4-6).
“Apabila matahari digelapkan, Apabila bintang-bintang dijatuhkan, Apabila gunung-gunung diperjalankan, Apabila unta-unta bunting ditinggalkan, Apabila haiwan-haiwan buas dikumpulkan, Apabila laut-laut dijadikan mendidih,” (81:1-6).
“Apabila langit terbelah, Apabila bintang-bintang ditaburkan, Apabila laut-laut melimpah-limpah, Apabila kubur-kubur dibongkar,” (82:1-4).
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang keras, Dan bumi mengeluarkan beban-bebannya,” (99:1-2), dan,
“Tahukah kamu apakah ia yang mengetukkan? Pada hari manusia seperti rama-rama bertebaran, Dan gunung-gunung seperti bulu (kambing) berjambak yang ditarik.” (101:3-5)
Jadi sebenarnya ini momen yang baik bagi para guru agama untuk memasukkan konsep tentang kiamat dalam Islam. Gunakanlah film 2012 tersebut sebagai ilustrasi dan dapatkan kesan yang mendalam dari para santri. Diskusikan segala hal yang berkaitan dengan masalah kiamat dan masukkan keyakinan Islam tentang kiamat ini. Tentunya akan lebih mudah kita bicara soal konsep kiamat ini pada para santri jika mereka sudah melihat gambaran imajinatifnya.
MUI sebenarnya justru HARUS mendorong pesantren-pesantren untuk memutar film ini jika ingin memasukkan pemahaman akan hari akhir dalam ajaran Islam dengan lebih berkesan. Film ini merupakan media yang sangat bagus untuk itu. Jadi jangan justru sebaliknya umat malah dilarang menonton atas alasan yang tidak masuk akal tersebut.
Satria Dharma
22 November 2009
Sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/2012_(film)
harusnya sinetron2 lokal di stasiun2 tv lokal aja tuh yg diurus terlebih dahulu sebelum ngurusin film buatan luar….
ini seperti gajah di pelupuk mata tidak kelihatan semut di ujung lautan kelihatan..
Pak,
Saya menyukai tulisan-tulisan anda, mohon dibahas mengenai mengucapkan “Selamat Natal” dari muslim untuk pemeluk agama lain.
Trims
Sila baca tulisan saya di http://satriadharma.wordpress.com/2007/12/26/mitos-tentang-akidah/#more-67
Saya tunggu komentar Anda.
Salam
Satria
mestinya film 2012 jangan di tayangin soal nya bikin masyarakat takut. tapi ada yang taku dan engak tapi saya gak percaya begitu saja soal itu.dan manamungkin terjadi begitu saja kan film 2012 aja udah mulai duluan 2012 nya aja belom jadi apakah komentar anda benar / tidak
tapi yang punya adalah tuhan semua yang mengatur tuhan bukan kita benar tidak