Kadang ada orang yang bersikap aneh bin ajaib. Orang-orang ini menyuruh sesuatu agar dilakukan tapi dia sendiri tidak melakukannya.
“Ngopilah setiap hari…! Barangsiapa tidak ngopi maka hidupnya akan susah !”
“Kami ngopi kok setiap hari.”
“Kopi kalian ini tidak murni. Itu tidak dianggap ngopi.”
“Lha apakah kalian ngopi yang murni?”
“Tidak. Kami masih mencari kopi luak murni asli gurun.”
“Busyet dah…!” 🙄
Begitu juga dengan orang-orang HTI. Mereka selalu meneriakkan kewajiban umat Islam untuk menegakkan khilafah. Mereka selalu MENGAJAK umat Islam untuk MENEGAKKAN KHILAFAH. Ketika dijawab bahwa umat Islam Indonesia sudah memiliki kekhilafahan NKRI dengan Pancasilanya sejak 1945, eh! mereka tidak terima. Bagi mereka kekhilafahan NKRI bukanlah kekhilafahan Islam yang mereka idamkan. Bukan kopi luwak murni asli gurun. Kalau mau disebut sebagai kekhilafahan ya harus sesuai dengan konsepnya Taqiyuddin An-Nabhani ‘nabi’ dan panutan mereka. Padahal An-Nabhani bukan orang Indonesia, tidak pernah menegakkan kekhilafahan di mana pun, idenya ditolak bahkan di negaranya sendiri, dan mereka bahkan belum pernah ketemu sekali pun dengan An-Nabhani. Lha wong beliau sudah meninggal sejak tahun 1977. Apakah bukan aneh bin ajaib pendirian orang-orang HTI itu? 😂
Jadi bayangkan ketika orang-orang Indonesia sudah ngopi-ngopi dengan santainya, datanglah orang-orang HTI menyuruh mereka ngopi. Padahal mereka sendiri selama hidupnya tidak pernah ngopi karena jenis kopi yang mereka inginkan tidak pernah diproduksi dan penjualnya sudah meninggal.
Lha kapan ngopinya kamu, Bro? 😝
Sungguh Halu Level Tujuh kelakuan mereka itu…! 😂
Surabaya, 2 September 2020
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com