Seorang teman bercerita bahwa suatu ketika mantan bosnya mampir ke rumahnya. Sebuah kejutan karena mereka sudah lama tidak pernah bertemu. Tak lama ngobrol si mantan bos minta ijin ke kamar kecil. Sebetulnya teman saya ini malu karena kamar mandinya sangat berantakan dan tidak layak disebut kamar mandi. Temboknya bahkan belum disemen. Kamar mandinya tidak punya pintu dan hanya pakai sarung yang disampirkan sebagai penutup. Dengan terbata-bata teman saya ini minta maaf karena kamar mandinya sungguh tidak layak. Tapi tidak mungkin ia menolak permintaan mantan bosnya itu.
Si mantan bos masuk dan menggunakan kamar mandi yang tidak layak itu, keluar dari situ ia berkomentar, “Perbaiki kamar mandimu. Kamu punya istri dan anak perempuan yang perlu mendapatkan kamar mandi yang layak.”.
“Gak duwe duit, Bos.” Jawab teman saya sambil menyeringai malu.
Si mantan bos lalu bilang, “Besok akan saya kirim tukang untuk memperbaiki kamar mandimu. Jangan menolak.”.
Keesokan harinya dua orang tukang datang memperbaiki kamar mandi itu lengkap dengan segala material yang dibutuhkan. Teman saya terima beres. Kurang dari seminggu kamar mandinya selesai dan teman saya takjub dengan hasilnya.
“Kamar mandi saya sungguh bagus. Sebagus kamar mandi di hotel-hotel. Ada showernya juga. Tapi yang paling saya sukai adalah toiletnya. Toiletnya toilet duduk yang sangat bagus. Sebelumnya kami tidak punya toilet dan hanya lubang di lantai seperti jumbleng. Saya selalu kesulitan jika mau BAB karena lutut saya sudah sakit-sakitan kalau dipakai jongkok. Tapi dengan WC duduk yang indah seperti itu saya bisa BAB dengan sangat nyaman. Saya bisa berlama-lama di kamar mandi menikmatinya dan merasa seperti orang kaya. Hanya orang kaya yang punya kamar mandi seperti rumah saya. Tidak ada tetangga saya yang kamar mandinya sebagus itu.” Demikian cerita teman saya dengan wajah sangat bangga.
Saya bisa membayangkan betapa senangnya teman saya bisa duduk di WC yang nyaman dan tidak harus berjongkok seperti sebelumnya. Di usia kami saat ini berjongkok ketika BAB adalah perjuangan yang berat bagi lutut tua kami. Hadiah WC duduk bagi teman saya tersebut sungguh sangat berharga baginya. 🙏
Sancaka, 15 Desember 2023
Satria Dharma