
“Pa, kita berqurban di mana kali ini? Ikut keluarga atau serahkan ke masjid? Mau beli kambing atau ikut urunan sapi?” tanya Bu Sari pada suaminya.
“Aku gak ikut berqurban kali ini,” jawab suaminya. “Aku ingin menyedekahkan saja uang qurbannya ke keluarga yang membutuhkan dana bagi keluarganya. Kata Mama Mas Andi sopir yang biasa mengantarkan kita kemana-mana itu sedang kesulitan dana untuk sekolah anaknya. Mending uang qurban kuberikan dia aja.”
“Iya. Kemarin aku tanya bagaimana soal sekolah anaknya dan dia bilang mungkin tahun ini anak-anaknya gak disekolahkan dulu. Soalnya dia gak punya dana untuk uang pendaftaran dan uang pangkalnya. Lumayan besar bagi dia. Dia harus sediakan uang 3,5 juta untuk bisa mendaftarkan anaknya masuk SMP tahun ini. Jelas gak mampulah dia. Lha wong sekarang dia gak kerja lagi padahal punya anak tiga.” 😔
“Berarti pas dengan uang qurban yang katanya satu orang 3,5 juta untuk beli kambing atau pun patungan beli sapi ya, Ma. Insyaallah dana qurbanku akan kuberikan dia aja. Insyaallah uang qurbanku akan lebih bermanfaat ketimbang kubelikan kambing atau sapi.”
“Tapi kan beda, Pa. Sedekah ya sedekah, berqurban ya berqurban. Pahalanya beda. Kan kita bisa melakukan kedua-duanya.” jawab Bu Sari.
“Bagiku mah sama aja. Tujuannya adalah untuk berbagi pada orang miskin, Kalau berqurban kita berbagi pada penjual kambing dan sapi dan sekali setahun makan daging kambing dan sapi bersama kaum miskin di sekitar kita. Setelah itu ya selesai. Aku ingin meningkatkan manfaat dari sedekah kita menjadi lebih tinggi nilainya. Orang miskin makan daging sekali setahun dengan sedekah kita itu sudah sangat jamak. Tapi kalau dana qurban itu bisa kita alihkan pada kehidupan keluarga miskin dalam jangka panjang seperti untuk biaya sekolah anak-anak mereka maka itu tentu akan lebih bermanfaat dan lebih berjangka panjang pengaruhnya.”
“Kalau begitu aku aja yang ikut urunan berqurban dengan keluarga ya, Pa. Gak enak juga kalau kita gak ikut urunan.”
“Ya monggo saja. Mama ikut berqurban, aku transfer dana qurbanku untuk Mas Andi. Semoga semua bisa bersyukur dengan Hari Raya Idhul Adha ini.” 🙏😁
Surabaya, 26 Juni 2023
Satria Dharma