
Mantan ART kami sekeluarga (punya anak tiga) selalu mendapat jatah daging qurban setiap hari raya idhul adha. Karena banyak orang yang berqurban di daerah kami maka mereka juga mendapat banyak jatah daging qurban. Kadang mereka sekeluarga bisa mendapat sampai beberapa kilo karena anak-anaknya juga dapat jatah.
Sayang sekali bahwa mereka sekeluarga tidak ada yang suka makan daging. 🥴 Mungkin karena kebiasaan makan tahu tempe sejak kecil dan susah untuk diubah. Akhirnya daging qurban jatah mereka itu diberikan ke kami. Diberikan begitu saja..! 😳 Meski pun kami berusaha untuk mengganti harga daging tersebut mereka bersikeras menolak. Tampaknya ada wanti-wanti dari si pemberi qurban agar daging tersebut tidak dijual. Gak ilok…! 🥴
Jadi setiap tahun justru kami yang mendapat jatah daging qurban karena yang sebenarnya berhak justru tidak mengkonsumsi daging dan tidak berani menjualnya. Ini benar-benar ironi dari sebuah ritual ibadah yang sebenarnya ditujukan bagi para MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). 🥺
Saya yakin seandainya MBR yang berhak mendapat jatah pembagian daging qurban tersebut diberi pilihan apakah mereka mau terima daging atau dalam bentuk uang maka mayoritas mereka akan memilih uang. Masalahnya adalah apakah para ulama mau memberikan pilihan tersebut? Kalau Tuhan mah saya yakin terserah mana baiknya saja untuk umat. 😎
Tadi istri saya iseng-iseng menghitung berapa banyak yang didapatkan oleh fakir miskin jika dalam satu ekor sapi mereka hanya berhak 1/3 bagian. Jika seekor sapi beratnya 300 kilo dengan harga 21 juta (ini harga sapi urunan keluarga kami), maka berat daging karkasnya hanyalah 50% atau hanya 150 kilo saja. Jadi yang akan dibagikan pada fakir miskin hanya 50 kilo saja. Kalau dibagikan masing-masing setengah kilo maka hanya akan menjangkau sebanyak 100 orang fakir miskin.
Seandainya 100 orang fakir miskin ini diberi uang Rp. 50.000,-/orang sebagai ganti daging qurban maka sebenarnya hanya 5 juta rupiah yang kita berikan pada mereka. Sisanya yang 16 juta balik kepada keluarga kita atau orang lain selain fakir miskin.
Jadi saya berkhayal begini….
Seandainya kita benar-benar ingin membantu fakir miskin maka uang sapi 21 juta rupiah tadi bisa dibagikan kepada 210 fakir miskin dengan nominal Rp. 100.000,-/orang. Akan lebih banyak fakir miskin yang akan menerima manfaatnya dan juga terima lebih besar nilainya.
Pertanyaannya adalah…
Apakah kita lantas tidak bisa berhari raya qurban kalau itu yang kita lakukan?
Ya bergantung pada apa konsep hari raya qurban menurut Anda. Maksudnya, apa yang mau Anda qurbankan pada hari raya yang suci ini. 🙏😁
Madigondo, 27 Juni 2023
Satria Dharma