
Beriman itu bisa terasa berat dan rumit, apalagi jika Anda mengaku sebagai orang yang rasional… 😁
Mengapa…?!
Karena Anda harus mempercayai hal-hal yang tidak rasional. Dalam istilah agama disebut ‘meyakini hal-hal yang gaib’. Hal-hal yang gaib itu tidak rasional. Bagaimana mungkin Anda akan disebut rasional jika Anda mempercayai adanya kehidupan setelah mati padahal sama sekali tidak ada bukti ada orang yang mati yang hidup kembali? Sorga dan neraka kelak di akhirat itu hanya ciptaan pemikiran manusia belaka yang tidak bisa dibuktikan. Orang yang mempercayai hal-hal semacam itu disebut delutional alias berhalusinasi oleh Richard Dawkins dan para pengikutnya.
Anda adalah orang yang tidak rasional jika percaya bahwa ada yang disebut pahala yang nilainya lebih besar daripada bumi dan seisinya hanya dengan melakukan salat qabliyah Subuh sebanyak dua rakaat. Bagaimana mungkin salat dua rakat sebelum Subuh itu nilainya lebih besar daripada bumi dan seisinya? Anda tidak diminta untuk melogikakannya karena ini memang does not make sense. Anda hanya diminta untuk mempercayainya begitu saja. Jika Anda percaya ya silakan lakukan. Kalau tidak percaya ya jangan lakukan. Simpel saja kok. Itu bukan hal yang perlu atau bisa diperdebatkan.
Tapi soal beriman itu memang bukan sekedar apakah kita rasional atau tidak. Kita bisa rasional dan sekaligus tidak rasional dalam hidup ini. Kita bahkan tidak bisa hidup hanya dengan rasio semata. Tidak semua hal dalam kehidupan ini yang rasional atau logis dan masuk akal. Banyak hal-hal yang diluar akal dan pemahaman kita. Sangat banyak, dan bahkan terlalu banyak malahan. Kita bahkan tidak tahu mengapa kita hidup dan mengapa setelah ini kita harus mati. Siapa yang menentukan itu semua dan apa perlunya kita harus hidup dan berjuang untuk itu. Rasio atau logika kita hanya bisa memahami sejumput kecil fakta yang ada dalam kehidupan nyata saat ini. Dan menolak adanya kemungkinan fakta-fakta lain yang tidak masuk di akal kita atau yang tidak rasional sebenarnya adalah kesombongan. 😊
Jadi jika ada orang yang mengatakan bahwa orang beriman atau beragama itu tidak rasional ya terima saja. Mereka hanya tidak bisa memahami apa yang Anda sudah pahami dan yakini. Hal semacam itu tidak perlu membuat Anda tersinggung atau terluka. Mereka hanya tidak percaya pada apa yang Anda yakini. Toh kita juga mungkin tidak percaya pada apa yang mereka sangat percayai dalam hidup ini. Dan silakan hidup dengan apa yang kita yakini masing-masing tanpa harus bertengkar dan saling menistakan. Tak perlu ada perkelahian dan peperangan untuk itu.
Bagaimana kalau para non-believers ini kemudian mengolok-olok atau mengejek apa yang kita imani…?! Usul saya ya ketawai saja. 😁 Bukankah sejak zaman dulu para believers semacam kita selalu diolok dan diejek? Bahkan banyak di antaranya yang dimusuhi dan di persekusi. Nabi Muhammad dan para pengikutnya bahkan harus hijrah meninggalkan rumah dan harta benda mereka karena mereka diancam akan dibunuh. Bahkan Bilal hampir mati karena disiksa oleh tuannya karena mempercayai agama yang dibawa Nabi Muhammad. Jadi kalau cuma diolok dan diejek karena kita mengimani apa yang mereka anggap sebagai halusinasi dan kebohongan ya belum seberapalah…. 😉
Saat ini kita hidup di zaman yang sangat aman dan merdeka. Tidak boleh ada orang yang dipersekusi atau diancam agar keluar dari keyakinannya. Mau beriman pada Tuhan yang satu atau seribu silakan saja. Asal jangan saling mengganggu. 🙏
Intinya memang itu…
Mau beriman atau tidak itu pilihan. Bahkan Tuhan tidak pernah memaksakan umatnya untuk beriman kepadaNya. Mau beriman atau tidak silakan saja.
Tapi kan Tuhan mengancam neraka bagi yang tidak mempercayainya….?! 🤔
Lha kalau kalian tidak percaya pada Tuhan ngapain kalian takut pada ancamanNya? Kalau kalian takut pada ancamanNya itu artinya kalian percaya padaNya. Kalau kalian tidak percaya pada halusinasi atau tuhan yang tidak ada lantas mengapa kalian peduli pada janji sorga dan ancaman nerakanya? Yang konsisten dong…! 😁
Biarlah kami para believers yang mempercayainya. Mempercayai hal-hal yang gaib semacam ini memang tidak untuk semua orang. 😎
Surabaya, 20 Agustus 2022
Satria Dharma
Berat … Berat … Berat.
Kalau kita masih serba bimbang, memang tidak usah heran kalau orang yang beragama (di KTP dan pengakuannya) tetapi tidak menjalankan “do’s & don’ts” Secara benar (meskipun tudak sempurna … memangnya ada yang sempurna di dunia??).