
Pernahkah Anda mendengar berita tentang penyesalan dan tangisan warga Turki sampai saat ini karena runtuhnya kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, dan Kesultanan Mataram pada Abad 16 dan 17 yang lalu?
Mungkin belum pernah ya…?! Kalau ada pastilah mereka sedang halu level tujuh alias level dewa. 😁
Daripada Anda bingung baiklah saya jelaskan mengapa saya bertanya seperti ini.
Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan oleh Raden Fatah pada 1478. Kerajaan Demak memberikan peran besar dalam peradaban Islam di Jawa.
Apakah kita sebagai umat Islam bangga pada berdirinya kerajaan Demak ini? Tentu saja kita bangga. Itulah sejarah bangsa kita. Kita tentu bangga dan bersyukur bahwa umat Islam Nusantara sejak dulu sudah berjaya. Apakah bangsa Turki bangga dengan berdirinya Kerajaan Demak? Lha ada urusan apa dengan bangsa Turki? 🤔
Kerajaan Demak hanya bertahan sekitar satu abad kemudian runtuh. Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan oleh pemberontakan Adipati Hadiwijaya, penguasa Pajang pada 1556. Kerajaan Pajang sendiri berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587. Setelah itu muncullah Kerajaan atau Kesultanan Mataram.
Kerajaan Mataram berhasil meraih perkembangan yang pesat di bawah pimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Setelah sang sultan meninggal dunia, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran.
Sunan Amangkurat I yang menggantikan sang sultan ternyata memimpin kerajaan dengan zalim. Anaknya, Amangkurat II, ternyata juga memiliki perangai yang buruk.
Dalam masa kepemimpinannya terjadi konflik yang menyebabkan pecahnya Perang Trunajaya pada tahun 1677. Amangkurat II lalu meminta bantuan pada VOC yang saat itu mulai menjajah Indonesia. Dan seterusnya…dan seterusnya… Sila cari sendiri kisahnya di internet. Pokoknya seru deh…!
Pertanyaannya adalah : APAKAH BANGSA TURKI MENYESALI, MENANGISI, DAN MENGHARAPKAN BANGKITNYA KEMBALI KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM NUSANTARA? 🤔
Apakah warga Turki saat ini MEMBENCI Amangkurat II karena kezalimannya yang menyebarkan pecahnya dan runtuhnya kerajaan Mataram?
Anda mungkin heran dengan pertanyaan ini.
Olaopo kok bangsa Turki menyayangkan runtuhnya kerajaan Demak, Pajang, Mataram dan membenci Amangkurat II? Dapat berapa perkarakah kok sampai mereka menyayangkan, menangisi, dan mengharapkan bangkitnya kembali kerajaan Islam di Indonesia? 😁
Tapi itulah yang terjadi pada orang-orang MUI, orang PKS, dan para pengasong khilafah di Indonesia. 😂
Mereka menangisi, menyesalkan, dan mengharapkan bangkitnya kembali kekhilafahan Turki Ustmani sambil membenci Mustafa Kemal Attaturk yang dianggapnya sebagai penyebab runtuhnya kekhilafahan Islam di Turki. Bagi mereka kekhilafahan Turki Ustmani adalah seperti sejarah kegemilangan kakek moyang mereka sendiri. Iku ngono mbahku, Cuk…! 😠 Jadi jangan heran kalau orang-orang MUI, PKS, dan para pengasong khilafah sampai sekarang merasa kehilangan yang sangat dalam dengan runtuhnya kekhilafahan Turki Ustmani dan membenci Mustafa Kemal Pasha sampai ke ubun-ubun. Bagi mereka Sultan Mehmed VI adalah kakek tercinta mereka dan Mustafa Kemal Pasha adalah pengkhianat kakek mereka tersebut. Sampai sekarang mereka masih terus berduka entah sampai kapan. 😎
Orang Turki sendiri mungkin heran dengan betapa halunya orang-orang ini lha wong mereka sendiri tidak pernah merasa menyesal dengan runtuhnya kekhilafahan Turki Ustmani. Mereka bahkan menganggap Mustafa Kemal Attaturk adalah Bapaknya orang Turki (Attaturk) dan sangat menghormati dan memujanya sampai membuatkan mausoleum yang sangat megah untuk mengenang jasanya. Bagi orang Turki kekhilafahan Turki Ustmani sudah selesai dan kalah pada PD I. Tanpa Mustafa Kemal Pasha tak akan ada Turki yang modern seperti sekarang ini.
Jadi kalau orang MUI dan PKS marah pada Mustafa Kemal Pasha karena dianggap sebagai penyebab runtuhnya kekhilafahan Turki Ustmani maka itu sama halunya dengan jika ada orang Turki yang marah pada Sultan Amangkurat II yang menyebabkan runtuhnya Mataram. Halu level tujuh (sementara ini adalah tingkat halu tertinggi).
Kalau Anda kebetulan mengenal orang-orang halu semacam ini tolong ajak ngopi-ngopi dan SADARKAN MEREKA bahwa mereka tidak punya hubungan saudara dengan Sultan Mehmed yang mana pun. Masih mending jika mereka menangisi runtuhnya kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram yang masih bau-bau kerabat dengan kita. 😂
Denpasar, 22 Oktober 2021
Satria Dharma