
Kata orang bijak ambillah hikmah di mana saja ia berada. Rasulullah SAW bersabda; “Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi)
Lalu apa hikmah dari kisah kasih Kaesang dan Felicia yang berakhir tragis itu bagi saya? 🤔
Siktalah…! Olaopo saya kok ikut-ikutan ngegosip kisah kasih mereka kayak emak-emak sosialita yang kurang pekerjaan? Kalau kurang pekerjaan memang saya akui. Sejak pandemi ini undangan ngisi acara nyanyi pada acara mantenan dan ulang tahun benar-benar kosong. Tapi bagi saya itu biasa saja. Lha wong saya memang tidak pernah diundang nyanyi di mana pun itu. Acara bisa bubar kalau saya ikut-ikutan nyanyi. Sejak pandemi ini pekerjaan saya cuma riwa-riwi dan olahraga jalan kaki pagi agar kaki saya tidak tumbuh akarnya karena tidak dipakai.
Tapi karena kisah kasih mereka memang menghebohkan dunia persilatan dan saya masih suka baca apa saja yang sedang hit maka mau tak mau, suka tidak suka, (who said this phrase first ya?) berita mereka pun masuk ke benak saya. 😎
Kalau mau ikut-ikutan emak-emak sosialita maka saya harus ikut memilih membela salah satu di antara mereka, Jokowi atau Prabowo, eh! maksudnya membela Kaesang atau Felicia. Dan ini sungguh berat bagi saya. Bagi saya mereka sudah saya anggap sebagai anak-anak saya sendiri (husy…! siapa yang mengusulkan kalimat ini tadi?). Tapi saya memang berempati pada mereka berdua dan berat rasanya hati ini untuk ikut-ikutan membela si ini dan mengecam si itu. Tidak…tidak…! Mereka berdua sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri (lho kok keluar lagi sih…!). 🙄
Pokoknya dalam hati saya mendoakan agar mereka berdua bisa menyembuhkan luka di hati masing-masing dan kelak menemukan kebahagiaan pada pasangan masing-masing nantinya. Wong tuwo iku dongane yo standard koyok ngono. 😁
Lebih baik saya mengambil hikmahnya saja (sopo Hikmah iku, bro?). 😎
Lalu apa hikmahnya bagi saya?
Harus saya akui bahwa kisah kasih mereka memberi saya sebuah pelajaran. Saya mendapatkan sebuah hikmah.
Sekedar untuk mengingatkan, saya ini mantan guru bahasa Inggris puluhan tahun. Nah, sebagai seorang veteran guru bahasa Inggris yang lumayan banyak buka-buka kamus ternyata saya menyadari bahwa saya ini katrok. I do not know quite much about English. Pengetahuan bahasa Inggris saya ternyata minim. Tidak sebanyak yang saya kira… 😔
Bagaimana tidak minim lha wong istilah ‘ghosting’ saja saya baru tahu setelah kasus Kaesang dan Felicia ini dibahas oleh para pakar percintaan Nusantara. What…?! Ghosting…?! Saya pikir semula artinya adalah ‘menghantui’. Olaopo kok Kaesang menghantui Felicia…?! Apa Kaesang macak Casper pada Felicia…?! 😳
Mau tidak mau, suka tidak suka (hadeeh…! metu maneh istilah iki. 🙄) maka saya harus membuka kamus. Untungnya sekarang kita tidak perlu cari kamus berupa buku fisik. Tinggal cari di Google. Tadaaa…! Here we are…
“Ghosting adalah Menggantung atau gantung adalah istilah untuk menggambarkan pemutusan komunikasi sepenuhnya kepada pasangan, pacar, atau teman, tanpa memberitahukan alasan di balik sikap tersebut. Sikap ini juga dapat berwujud pengabaian segala upaya komunikasi yang dilakukan oleh pihak yang digantung. (Wikipedia).”
Untungnya kok saya ini sudah pensiun dan tidak berhadapan dengan siswa lagi. Bayangkan seandainya saya masuk kelas dan langsung ditodong oleh siswa saya dengan pertanyaan, “What’s the meaning of ‘ghosting’, Sir?” Lalu saya jawab, “Ghosting…?! Does it represent any meaning? Emangnya ada istilah ‘ghosting‘…?!” 🤔 ‘Ada, Sir. Kaesang itu mengghosting Felicia.”
Matek kon…! 🙄
Jadi inilah hikmah dari kisah kasih tragis mereka berdua bagi saya sebagai mantan guru bahasa Inggris. Now I know what ‘ghosting’ means. 🙏😔 Lain kali kalau saya lagi jengkel sama istri dan saya diamkan maka saya akan gantung gambarnya Casper di pintu kamar agar istri saya paham bahwa I’m ghosting her. 😎
Nah, apa hikmah dari kisah kasih mereka pada kalian yang mengajar Matematika, Fisika, Sejarah, dan Olahraga…?! Cerita dong…! 😂
Madigondo, 9 Maret 2021
Satria Dharma