Seandainya Rizieq Syihab melihat penahanannya dari sisi spiritual maka ia tentu akan sangat bersyukur pada Tuhan. Bagi seorang muslim yang mengimani segala keputusan Tuhan yang terjadi pada dirinya adalah semata-mata kebaikan bagi dirinya maka masuk penjara bisa merupakan rahmat dan karunia Tuhan bagi dirinya. Inilah yang sangat disyukuri oleh Buya HAMKA ketika dulu dijebloskan ke penjara oleh Soekarno tanpa proses pengadilan selama dua tahun empat bulan. Meski dizalimi dan dihinakan oleh Soekarno, Buya Hamka tidak pernah menyimpan dendam terhadap Soekarno. Apalagi sampai mengajak umat islam untuk membencinya dan melawan pemerintah.. Beliau adalah seorang ulama zuhud yang benar-benar mengimani bahwa segala hal yang menimpa beliau tiada lain hanyalah kebaikan semata bagi dirinya.
“Selama dua tahun empat bulan saya ditahan, saya merasa itu semua merupakan ANUGERAH YANG TIADA TERHINGGA DARI ALLAH KEPADA SAYA, sehingga saya dapat menyelesaikan kitab tafsir Alquran 30 juz. Bila bukan dalam tahanan, tidak mungkin ada waktu saya untuk menyelesaikan pekerjaan itu…,” kata Buya Hamka.
Pada zaman Orla Buya ditahan karena dianggap melanggar UU Anti-Subversif Pempres No. 11. Ia dituding terlibat dalam upaya pembunuhan Soekarno dan Menteri Agama. Bayangkan, seorang ulama sezuhud beliau dituduh terlibat dalam upaya makar dan pembunuhan Presiden dan Menag. Beliau dipenjara tanpa proses pengadilan. Nama dan kredibilitas beliau benar-benar dihancurkan, perekonomiannya dimiskinkan, kariernya dimatikan dan buku-bukunya dilarang beredar sejak itu. Bayangkan besarnya fitnah yang diterima oleh Buya Hamka saat itu. Tetapi, sang ulama besar ini tidak pernah menyimpan dendam apalagi menyerukan kepada para pendukungnya untuk melawan kepada pemerintah. Bahkan ketika Soekarno meninggal dan berwasiat untuk minta disalati jenazahnya oleh Buya Hamka tetap dilakukan. Beliau sama sekali tidak menyimpan dendam. Yang terpancar dari diri beliau setelah dipenjara dan dihinakan sedemikian rupa hanyalah rasa kasih dan keteladanan bagi umat. 🙏
Jadi jika Rizieq Syihab mau meneladani sikap ulama zuhud Buya Hamka ini maka ia tentu akan sangat bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan untuk memberinya kesempatan untuk bertafakkur dan merenungkan kembali semua perbuatan yang ia lakukan pada bangsa ini selama ini. Inilah kesempatan baik baginya untuk menghitung ulang perbuatan baik dan buruk yang telah ia lakukan selama ini. Ini saat yang tepat baginya untuk memperbaiki diri agar ketika kelak ia keluar dari penjara maka ia telah menjadi seorang sosok Rizieq Syihab yang benar-benar tercerahkan.
Jika kita perhatikan, sejak ia kembali dari umrohnya yang bertahun-tahun itu ia telah menimbulkan kemudharatan yang besar. Selama ini ceramah-ceramahnya di depan pendukungnya benar-benar berisikan kemudharatan yang berisikan provokasi, agitasi, kata-kata kasar dan caci maki yang sungguh tidak layak dilakukan oleh seseorang yang dianggap sebagai seorang pemuka agama. Anda boleh bawa semua ceramahnya dan tanyakan pada para ulama lain di luar negeri agar lebih obyektif apakah apa yang disampaikannya itu adalah kebaikan atau keburukan. Saya yakin 100% mereka akan terkejut dan tidak akan percaya bahwa ada seorang pemuka agama yang diberi julukan ‘Imam Besar’ bisa mengeluarkan kata-kata provokatif, agitatif, caci maki dan doa yang sangat buruk bagi sesama umat Islam. Saya sampai hari ini masih juga tidak bisa memahami bahwa ia bisa mendoakan secara terbuka doa-doa yang sangat buruk dan tidak layak dikeluarkan oleh seorang yang mengaku beragama, apalagi seorang pemuka agama. Seandainya doa-doa tersebut keluar dari mulut saya, atau bahkan dari hati saya, maka saya akan sangat menyesalinya dan tidak tahu bagaimana saya akan bisa menebusnya. Itu doa yang terlalu jahat untuk diucapkan oleh seseorang kepada orang lain.
Rizieq Syihab juga harus sadar bahwa selama ini ia benar-benar telah menjadi role model bagi para penceramah lain yang merasa satu barisan dengannya. Ceramah-ceramahnya yang provokatif, agitatif, caci maki yang penuh kemarahan dan kebencian menjadi trend bagi pendukungnya. Akibatnya kita bisa melihat bagaimana dakwah model Sugi Nur, Soni Eranata, Habib Smith, Tengku Zul, bertebaran di seantero negeri. Dakwah yang sebenarnya merupakan ajakan untuk melakukan kebaikan dan menebarkan kedamaian akhirnya berubah menjadi ajakan untuk marah, membenci, mencaci maki, dan melawan pemerintah. Dunia dakwah Islam benar-benar tercemari oleh ceramah-ceramah mereka. Dakwah mereka benar-benar menimbulkan gelombang pembangkangan dan perlawanan umat pada hukum dan peraturan negara. Mereka benar-benar dicekoki bahwa melawan hukum dan peraturan yang berlaku saat ini adalah sebuah tindakan jihad fisabilillah. Enam orang pengawal Rizieq Syihab terbunuh dan mereka menganggap itu sebagai jihad fisabilillah dan mereka dianggap mati syahid dan langsung masuk sorga. Bahkan baru-baru ini diungkap bahwa sebanyak 37 anggota FPI jadi teroris dan bergabung dengan ke kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Apa yang dilakukan oleh Rizieq Syihab ini bahkan menggelisahkan para habib lain sehingga para habib yang tergabung dalam Majelis Habaib Jawa Barat menggelar halaqah untuk menyampaikan keprihatinan mereka akan dakwah bernada kasar dan arogan dari Rizieq Syihab ini (Bandung, 29/11/2020). Habib Umar Husein Assegaf menyampaikan bahwa dalam syiar Islam para habib harus menggunakan cara-cara elegan dan menghindari kata-kata kasar dan kurang santun. Kata-kata kasar dan arogan hanya akan menimbulkan antipati sehingga menghilangkan pesan rahmatan lil alamin dari agama Islam. Mereka berkumpul untuk menyampaikan pada masyarakat bahwa sebagai habaib mereka TIDAK SETUJU dengan cara dakwah Rizieq Syihab.
Saya sungguh berharap agar Rizieq Syihab bisa benar-benar memanfaatkan takdir Tuhan untuk membuatnya masuk tahanan ini sebagai sebuah karunia juga. Ini kali ketiganya dia masuk penjara dan semoga kali ketiga ini bisa benar-benar mengubah dirinya menjadi seorang manusia yang benar-benar sadar akan kesalahan-kesalahan dan dosanya. Saya sungguh berharap agar ia mendapat pencerahan spiritual sebagaimana Ahok juga mendapatkan pencerahan spiritual ketika masuk penjara.
Saya mohon pada Anda yang membenci Rizieq Syihab agar tidak mendoakan hal-hal buruk baginya. Ingat bahwa doa yang buruk pada akhirnya hanya akan kembali pada diri kita sendiri. Marilah kita mendoakan hal-hal baik baginya agar kelak ketika ia keluar dari penjara maka kita akan melihat seorang sosok Rizieq Syihab yang benar-benar tercerahkan dan mencerahkan umat Islam, khususnya bagi para pendukungnya. Amin! 🙏
Surabaya, 15 Desember 2020
Satria Dharma