Masih sangat banyak umat islam yang mengira bahwa agama Islam itu suci murni tanpa campuran dari ritual-ritual agama lain. Jadi mereka mengira bahwa ajaran dan ritual-ritual agama Islam itu langsung turun dari langit melalui Jibril dan diberikan ke Nabi Muhammad dan tidak ada campurannya sama sekali dengan ritual ataupun ajaran agama lain. Semacam emas 24 karat begitulah. 😀
Padahal Nabi Muhammad sendiri dengan begitu rendah hatinya menyatakan bahwa apa yang ia bawakan hanyalah sepotong batu batu penyempurna bangunan yang sudah berdiri kokoh.
“Perumpamaanku dan para Nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat lubang batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) yang berada di dinding samping rumah tersebut, lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum sambil berkata; ‘Duh seandainya ada orang yang meletakkan labinah (batu bata) di tempatnya ini”. Beliau bersabda: “Maka akulah labinah itu dan aku adalah penutup para Nabi”.
Karena mengira bahwa agamanya paling suci dan murni 24 karat maka mereka selalu curiga dan paranoid jika ada unsur-unsur ritual agama lain yang mirip-mirip atau menyerupai ritual dan ajaran agama Islam. Dengan sigap mereka akan berkata,”Agamaku agamaku, agamamu agamamu.” yang maksudnya jangan meniru ritual agamaku, jangan meniru ajaran agamaku, kalau kamu non-muslim ya jangan pakai kopiah dan sarung, apalagi pakai gamis, cadar, dan memainkan musik rebana. Itu artinya kalian telah berusaha untuk mengacau agamaku. Stay away… 😡
Mereka ini tidak memahami UNIVERSALITAS agama-agama di dunia dan betapa bahwa sesungguhnya agama Islam itu hanyalah agama penutup dan BUKAN agama satu-satunya yang diturunkan oleh Tuhan bagi umat manusia. Gamis, cadar, berdoa, salat, puasa, haji, tawaf di Ka’bah adalah tradisi dan ajaran agama-agama sebelumnya yang kemudian diadopsi oleh Islam sehingga sering dianggap sebagai HAK MILIK umat Islam. Sesungguhnya kita tidak punya hak paten di situ. Justru umat Islam yang mengadopsinya. 😎
Sekian dulu. Nek kedawan malah akeh sing gak gelem moco. Opo maneh Suteku Ahmad Rizali iku. Tapi nek artikelnya coro Londo malah diwoco. Pancen kemendel kok! 😂