Ya, semua orang bisa mengaku mencintai Indonesia. Tak terkecuali para pemberontak DI/TII dan Permesta. Mereka semua tentu mengaku mencintai Indonesia. Jangan coba-coba bilang bahwa Abdul Kahar Muzakkar atau Kartosuwiryo tidak cinta Indonesia meski pun mereka membangkang terhadap pemerintah Republik. Anda bisa ditempeleng atau bahkan dihajar olehnya.
Kalau belum percaya, coba masuk ke penjara dan tanyakan pada semua narapidana koruptor yang ada di sana dan tanyakan apakah mereka tidak cinta Indonesia? Saya yakin mereka akan menertawakan Anda. Tentu saja mereka semua akan MENGAKU MENCINTAI INDONESIA. Pengakuan akan kecintaan pada Indonesia tidak ada hubungannya dengan perbuatan korupsi mereka. Lha wong cuma mengaku aja kok! Semua juga bisa.
Begitu juga dengan pengakuan akan kecintaan pada agama Islam. Semua umat Islam, baik yang termasuk Alumni 212 mau pun yang bukan, akan BISA MENGAKU mencintai Islam. Bahkan sebenarnya kalau soal ‘aku-mengaku’ mencintai Islam ini kita patut iri pada para teroris dan pasukan ISIS. Mereka bukan hanya MENGAKU mencintai Islam, mereka bahkan berani MEMBUNUH DAN TERBUNUH ‘dalam Islam’. Apakah Anda berani mengatakan bahwa Imam Samudra pembom Bali itu tidak mencintai Islam? Justru karena ‘kecintaannya pada Islam’lah yang membuatnya meninggalkan keluarga dan membunuh para turis di Bali dengan resiko ia dihukum mati. Ia tidak pernah menyesali perbuatan atau pun nasibnya karena ia MERASA bahwa itulah bukti kecintaannya pada Islam. Jadi soal resiko dalam ‘mencintai Islam’ Imam Samudera itu jauh lebih total ketimbang kita yang mungkin cuma jalan kaki dari Depok ke Monas menghadiri reuni.
Jadi kalau para pengikut HTI itu MENGAKU mencintai Indonesia ya itu samalah dengan contoh di atas. Malah ada yang bilang bahwa justru kecintaannya pada Indonesia itulah yang mendorongnya untuk mendirikan khilafah di Indonesia. OMG…! You cannot beat this. J
Apakah Anda mengaku mencintai Indonesia?
Apakah Anda mengaku mencintai Pancasila?
Apakah Anda mengaku mencintai NKRI?
Apakah Anda mengaku mencintai Persatuan Indonesia?
Kalau Anda mengaku mencintai Indonesia, Pancasila, NKRI, Persatuan Indonesia, lantas mengapa Anda ingin mendirikan kekhilafahan di negara yang Anda bilang cintai tersebut? Apakah Anda ingin jadi Abdul Kahar Muzakkar, Kartosuwiryo, Ventje Sumual, Hasan Ditiro, dan para pemberontak lain? Mereka semua MENGAKU MENCINTAI INDONESIA sambil memberontak terhadap pemerintah Indonesia yang sah.
Organisasi HTI jelas-jelas sudah dilarang oleh Undang-undang karena organisasi ini ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi kekhilafahan dan itu adalah pengkhianatan yang sama dengan yang dilakukan oleh Abdul Kahar Muzakkar, Kartosuwiryo, Ventje Sumual, dan Hasan Di Tiro. Jadi kalau Anda mengaku mencintai Indonesia sambil berharap dan berusaha untuk mengubah dasar negara Indonesia menjadi negara kekhilafahan maka Anda sebenarnya TIDAK MENCINTAI INDONESIA.
Surabaya, 7 Desember 2017
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com