Sudah jelas bahwa anak saya datang dari kelas yg berbeda dengan bapaknya. Bapaknya datang dari kelas proletar yang utk bisa menikmati sedikit kenyamanan mesti cari yang gratisan atau pun kalau harus membayar mencari yg harganya di bawah 50 ribuan (kalau bisa dalam mata uang Zimbabwe).
Anak saya…?!
Begitu masuk bandara ia langsung meluncur ke Starbuck.
Starbuck…!! 😨
Kemana? Tanya saya.
Ngopi dulu, jawabnya dengan kasual. Apakah ia tidak tahu berapa harga kopi di Starbuck…?! 😯 Saya saja yang punya kartu kredit beberapa lembar menghindari ngopi di Starbuck. Saya sudah pernah mencoba dan rasanya hanya sedikit lebih gurih dibandingkan kopi gratis di lounge Bluesky. Sudah mahal belum tentu halal lagi (biasanya yg mahal-mahal seperti itu dicurigai mengandung streptomicinipiggi atau apalah pokoknya masih ada hubungannya dengan babi yang jelas-jelas haram itu). 😄
Tidak lama kemudian ia mendatangi bapaknya minta uang dua puluh ribu.
Untuk apa? Tanyaku.
Uangku kurang…, jawabnya kalem.
*:)) laughing