Saya mendapat beberapa tanggapan di milis tentang upaya untuk menjadikan SMAN 5 Sby sebagai ‘sekolah terbaik di Indonesia’ ini dan salah satunya menyatakan,
“Dear P. Satria. Alangkah indahnya bila sekolah yang Bapak bantu adalah sekolah2 “Laskar Pelangi” seperti di buku itu. Maaf ya Pak…kalau SMA 5 effort, input, alumni, guru, proses sdh bagus, tinggal sedikit lagi, tapi dunia akan terbelalak bila sekolah Laskar Pelangi yang tiba2 mencuat ke permukaan n P. Satria sbg salah satu penggagasnya.”
Saya jawab bahwa sekolah model Laskar Pelangi yang kemudian menjadi hebat dan menjadi sekolah terbaik di Indonesia itu cuma ada di novel dan tidak pernah ada dalam realita.Sebuah novel adalah sebuah fiksi. Jadi mohon agar tidak terkecoh. J Memang banyak orang yang mengira bahwa sekolah Laskar Pelangi seperti yang ada dalam novel Andrea Hirata adalah benar-benar ada dan akhirnya menjadi sekolah yang hebat. Padahal itu hanya imajinasi dari Andrea Hirata yang dituangkannya dalam novel. Memang benar bahwa sekolah reyot SD Muhammadiyah Belitong ‘Laskar Pelangi’ seperti yang diceritakan dalam novel itu pernah ada. Ibu Guru Halimah itu ada dan nyata dan Andrea Hirata adalah salah satu siswanya. Tapi cerita tentang kehebatan sekolah itu hanyalah imajinasi Andrea Hirata yang dituangkannya dalam cerita novel tersebut tapi kenyataannya tidak seperti yang digambarkan. Bahkan sekolah tersebut sekarang sudah tidak beroperasi lagi dan sampai sekarang gedung sekolahnya hampir tidak mengalami perubahan seperti yang disampaikan dalam novel tersebut yang artinya ya memang tidak perubahan apa pun. Jadi saya merasa geli jika ada yang mengira bahwa kisah Laskar Pelangi itu nyata.
Sebetulnya, seperti sekolah-sekolah favorit dan RSBI di seluruh Indonesia yang bagus di SMAN 5 Sby baru input siswanya. Lain-lainnya sebetulnya sama saja dengan sekolah publik lainnya. Mutu guru, fasilitas, kurikulum, dll itu sama saja dengan semua sekolah publik lainnya di seluruh Indonesia. Input siswa sekolah RSBI itu pun SAMA dengan semua sekolah terbaik di SELURUH INDONESIA. Jadi ‘best input’ itu juga ada di Malang, Jogya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Medan, Makassar, dll. Setiap sekolah terbaik di setiap kota besar dan kota propinsi pastilah inputnya anak-anak dengan nilai akademik terbaik di kota atau propinsi masing-masing. Jadi levelnya sebetulnya sama untuk semua kota besar. Apakah mutu guru-gurunya lebih hebat dari sekolah lain? Rasanya tidak juga.
Jadi apakah kalau sekolah sudah sebagus SMAN 5 Sby maka tinggal ‘memoles sedikit’ saja agar benar-benar menjadi sekolah yang benar-benar ‘high performing’…?!
Menurut saya there’s nothing such ‘memoles sedikit’ things. J SMAN 5 Sby harus BEKERJA KERAS untuk mencapai tujuan dan target-targetnya. Bekerja keras pun belum tentu bisa kalau tidak ditambahi dengan kerja cerdas, kreatif, konsisten, kolaboratif, disiplin, dll. It’s a long and hard work dan akan membutuhkan semua energi dan kapasitas sekolah tersebut.
Seperti yang saya sampaikan kemarin, elemen keempat dari Sembilan Karakteristik Sekolah Berprestasi Unggul yaitu High levels of Collaboration & Communication. Saya mengartikan High Levels of Collaboration & Communication bukan hanya untuk internal antara guru dan siswa dan antara guru dan orang tua tapi juga antara sekolah dengan lembaga lain yang memungkinkan sekolah untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam menjalankan perannya sebagai tempat pendidikan siswanya. Jadi saya menganggap bahwa kolaborasi yang high level tersebut salah satunya adalah dengan mengajak beberapa perguruan tinggi sekaligus untuk membantu SMAN 5 Surabaya dalam mencapai targetnya sebagai ‘the best school in Indonesia’.
Senin, 25 Juni 2012, kemarin lusa kami bertujuh, Bu Widiati sebagai kepala sekolah dan beberapa wakilnya seperti Pak Damari, Pak Karyanto, Bu Anis juga Ketua Komite Sekolah Pak Mamik dan Pak Agil, mengadakan safari mengunjungi tiga Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Surabaya. Ketiga PTN tersebut yaitu : Universitas Negeri Surabaya(UNESA), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan Universitas Airlangga (UNAIR). Tujuan kami menemui mereka adalah untuk silaturrahmi sekaligus untuk meminta dukungan dari mereka dalam membantu SMAN 5 Surabaya untuk menyelenggarakan pendidikan bermutu tinggi.
Karena ternyata ketiga PTN tersebut bersedia menerima kami pada hari yang sama maka kami kemudian mengatur waktu agar bisa mendatangi mereka semua secara berturut-turut. Kami sebenarnya sangat terkesan dan surprised bahwa mereka semua bersedia menerima kami langsung tanpa harus mengirim surat permintaan audiensi apa pun dan hanya lewat SMS. Kata Pak Mamik, Ketua Komite SMAN 5 Sby, ini adalah bantuan langsung dari Tuhan dan kami semua merasakan itu.
Sejak jam 08:00 kami sudah berada di ruang Rektor Unesa, Prof Dr. Muchlas Samani dan diterima langsung oleh beliau. Setelah berbincang-bincang dan berdiskusi dengan Prof Muchlas yang sangat santun dan rendah hati tersebut akhirnya beliau bersedia untuk membantu kami dalam peningkatan kompetensi berbahasa Inggris siswa SMAN 5 Sby melalui kerjasama dengan Unesa Language Centernya. Apalagi kebetulan Direktur Unesa Language Centernya, Dr. Oikurema Purwati, adalah alumni SMAN 5 Sby. Beberapa waktu yang lalu beliau juga sudah datang ke SMAN 5 Sby dan kami sudah membahas masalah kerjasama ini.
Selain peningkatan kompetensi berbahasa Inggris siswa kami juga berharap agar SMAN 5 Sby dapat memanfaatkan sumber daya dan fasilitas olahraga yang dimiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) milik Unesa yang ternyata fasilitasnya merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. Itu artinya kami bisa berharap bahwa siswa-siswa SMAN 5 Sby yang berbakat di bidang olahraga tertentu bisa mendapat pembinaan yang bermutu internasional jika dapat bekerjasama dengan Unesa. Kami memang berharap bahwa olahraga juga mendapat porsi pembinaan yang cukup serius di SMAN 5 dengan target barunya tersebut. Negara-negara tetangga sudah jauh melampaui kita dalam hal prestasi olahraga ini karena mereka serius menanganinya. Sementara itu sekolah kita hanya berfokus pada pencapaian nilai Ujian Nasional yang samasekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata tersebut.
Satu lagi fasilitas yang ditawarkan oleh Prof Muchlas adalah Pusat Pembelajaran Bahasa Mandarin. Unesa baru saja mendapat bantuan program Confucius Centre untuk pembelajaran bahasa dan budaya China dari pemerintah China langsung. Pusat ini berada di jalan Dharmahusada dan merupakan pusat bahasa dan budaya China yang cukup canggih. Tentu saja ini tawaran menarik yang tidak boleh dilewatkan.
Selain itu yang kami inginkan dari UNESA adalah pembinaan di bidang Seni dan Budaya karena Unesa memiliki Fakultas Seni yang sangat bagus. Alangkah hebatnya jika siswa-siswa SMAN 5 Sby mendapatkan bimbingan dari Fakultas Seni Unesa sehingga mereka akan dapat menghasilkan karya seni yang membanggakan sejak SMA. Sudah saatnya siswa mendapat pembinaan di bidang seni agar mereka yang berbakat di bidang seni benar-benar dapat mengembangkan potensi dan kecerdasannya di bidang seni.
Dari Ketintang kami kemudian meluncur ke kampus ITS dan diterima langsung di ruang Rektor ITS yang sangat nyaman tersebut.
Apa yang kami dapatkan dari kunjungan kami ke ITS? Prof Dr. Tri Yogi Yuwono DEA yang sangat simpatik tersebut menawarkan jika ada guru SMAN 5 Sby yang ingin meneruskan studinya ke jenjang S-2 yang akan dibuka oleh ITS dalam jangka waktu dekat ini. Tentu saja ini tawaran yang sangat menarik dan tidak boleh ditampik.
Satu hal yang kami inginkan dari ITS adalah pembinaan agar SMAN 5 Sby dapat menjadi ‘Eco School’, atau sekolah yang berwawasan lingkungan. Kami ingin agar siswa-siswa mendapat bimbingan dan pembinaan agar mereka dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan program ‘energy conservation’ dan bukan sekedar mengurusi taman dan tanam-tanaman. Dengan bimbingan para dosen dan mahasiswa ITS yang sudah lebih dulu melakukan program ini tentunya siswa SMAN 5 akan dapat belajar lebih banyak ketimbang hanya mengharapkan pelajaran sekolah yang mungkin sekedar teori. Sebuah kebetulan juga bahwa Ketua Alumni IKASMANCA (nama ikatan alumni sekolah SMAN 5 Sby) adalah seorang dekan di ITS yang punya program ‘Eco Campus’.
Salah satu program ‘energy conservation’ yang akan kami lakukan di SMAN 5 Sby adalah dengan melaksanakan program ‘Bike to School’ alias mengajak semua siswa untuk naik sepeda sekali seminggu. Jadi pada hari tertentu semua siswa, guru, dan staf SMAN 5 Sby akan diminta untuk meninggalkan sepeda motor atau mobilnya di rumah dan berupaya untuk naik sepeda pada hari itu….! J
Tentu saja program ini disambut dengan berbagai macam tanggapan. Siswa nampaknya menyambut program ini dengan gembira meski ada juga orang tua yang mengeluh karena tempat tinggalnya jauh dari sekolah dan naik sepeda tentu akan membuat siswa sering datang terlambat nantinya.
Tapi tentu ada dispensasi khusus bagi siswa dan guru yang benar-benar tidak bisa naik sepeda ke sekolah pada hari tersebut. Yang penting adalah agar tidak ada orang yang membawa sepeda motor atau mobil ke sekolah pada hari itu. Silakan naik kendaraan umum atau diantar oleh orang tua kalau memang tidak bisa.
Selain itu kami juga berharap agar ITS benar-benar dapat menjadikan SMAN 5 sebagai Sekolah Binaannya. Ada banyak program dan kegiatan teknologi berkelas nasional dan internasional yang dikerjakan oleh ITS. Alangkah hebatnya jika siswa SMAN 5 Surabaya sudah dapat terlibat dalam proyek-proyek yang dikerjakan oleh kakak-kakaknya di ITS.
Setelah dari ITS kami kemudian meluncur ke Universitas Airlangga. Kami diterima oleh Prof. Dr. Ahmad Syahrani, Wakil Rektor I Unair, di ruangnya. Beliau masih tetap ganteng seperti waktu kami bersama-sama mengajar di Mechpiso dulu meski kami sama-sama sudah tua.
Begitu mendengar apa yang kami inginkan bersama Unair beliau langsung menyetujuinya dan dengan senang hati bersedia membantu SMAN 5 Surabaya.
Apa yang kami inginkan dari SMAN 5 Sby? Kami tahu bahwa Unair adalah sebuah perguruan tinggi terkemuka baik secara nasional maupun internasional. Unair adalah sebuahCyber Campus yang memiliki sistem informasi manajemen yang luar biasa apiknya. Lagipula saya kenal dengan Direktur Direktorat Sistem Informasinya, Dr. Soegianto Soelistiono, M.Si, yang sangat progresif tersebut. Alangkah hebatnya jika Unair bisa membantu SMAN 5 menjadi sebuah Cyber School…! Sudah saatnya sekolah di Indonesia memanfaatkan teknologi informasi yang canggih dan bukan sekedar punya website, apalagi jarang diupdate. Kami ingin menjadikan SMAN 5 Sby sebagai Cyber School yang benar-benar memanfaatkan teknologi informasi sebagai wahana pembelajarannya. Dunia pendidikan telah berubah sangat cepat sedangkan kita di lapangan masih juga menggunakan teknologi yang ketinggalan kereta.
Selain Cyber School tersebut kami juga berharap bisa mendapat bantuan dari Jurusan Perpustakaan Universitas Airlangga. Kami ingin agar SMAN 5 Sby menjadi sekolah dengan program dan fasilitas perpustakaan yang terbaik di Indonesia dalam tiga tahun mendatang. Perpustakaan haruslah menjadi jantungnya sekolah dan kami ingin memiliki ‘jantung’ terbaik yang bisa kami peroleh. Untuk itu tentu kami harus mendapat bimbingan dan pembinaan dari PTN yang memiliki jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan yang terbaik yang bisa kami peroleh.
Keinginan ini juga mendapat sambutan yang baik dan Mas Ayik, begitu saya memanggil Prof Syahrani, segera menghubungi Pak Soegi (Dir SI) dan Pak Koko (Kepala Perpustakaan) untuk menindaklanjuti program kerjasama ini. Dalam SMS-nya beliau bahkan mendoakan sbb :” Semoga rahmah dan hidayah ALLAH selalu tercurah kepada kita agar dapat berkejasama dalam menunaikan amanah yang diberikan kepada kita untuk mendidik anak bangsa sehingga kelak mereka dapat membawa negara dan bangsa Ind”ONE”sia menjadi No 1 di dunia. Insya Allah, amin 3 Ya Rabbal Alamin.”. Luar biasa….!
Sebuah langkah telah kami ayunkan dan langkah tersebut masih harus terus diayunkan entah dengan berjalan atau bahkan harus dengan berlari kencang. Dan kami tidak tahu berapa jauh perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi jelas visi, misi, dan target baru ini telah membuat SMAN 5 tergugah dan bangkit semangatnya untuk menggapai horizon baru dalam sejarahnya. Saya sangat tersentuh dengan semangat para teman guru di SMAN 5 Sby yang merasa seperti mendapatkan suntikan tenaga baru dengan kunjungan dan dorongan moral dari para Rektor PTN tersebut.
Kami juga berharap mendapat dukungan moral dan doa dari Anda semua para pembaca tulisan saya ini. Semoga harapan dan doa Prof Syahrani tersebut bisa kita wujudkan. Amin…!
Surabaya, 27 Juni 2012
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com
Salam,
Saya adalah salah seorang alumni SMA 5 Surabaya yang baru lulus. Sejak beberapa hari yang lalu mendengar berbagai kabar tentang perubahan yang sedang digagas di sana, dan ikut was-was dengan yang akan terjadi. Saya menanyakan nama ‘konsultannya Bu Widi’ kepada adik kelas, dan sampailah saya ke blog ini.
Satu hal yang saya ingin ingatkan adalah, selain mengajak bekerja sama dengan berbagai pihak profesional, jangan lupa melibatkan siswa. Selama ini–yang saya rasa–kami terlalu terbiasa ‘berjalan sendiri’ dengan dukungan minim dari sekolah. Kami juga memiliki nilai dan budaya sendiri yang sangat mungkin dipahami dengan cara berbeda oleh pihak guru.
Tapi saya optimis. Dan juga iri (coba kalau perubahan positif begini digagas saat saya masih berada di sana!). Senang sekali bahwa nilai UN–yang belakangan sering sekali dipermasalahkan oleh pihak diknas, dan ditekankan kepada SMA 5–tidak akan dijadikan fokus utama yang dikejar-kejar hingga mengorbankan aspek lain yang lebih penting.
Sekalian bertanya juga, apakah Bapak sudah sempat bertemu dengan siswa?
Siswa adalah elemen paling penting dan merupakan fokus utama dari misi ini. Tanpa keterlibatan siswa dalam perubahan ini maka jelas tidak mungkin dan juga tidak ada gunanya.
Ya, saya sudah bertemu berkali-kali dengan siswa dan juga dengan OSIS dan akan terus berupaya untuk bertemu secara rutin dengan mereka. Merekalah fokus utama saya. 🙂
Assalamualaikum Pak,
Sama seperti senior saya di atas, saya juga alumni, beberpa waktu lalu kita pernah bertemu, saat saya mengajukan sebuah buku kepada Ibu Widi.
Sebelumnya saya berterima kasih pak atas ide-ide dan gebrakan yang digagas di Smala, programnya didasari dari pemikiran yang luas, terutama masalah UN yang tidak bisa menjadi standard, hal ini juga sama seperti yang dirasakan siswa-siswa smala sendiri
Menyambung senior saya di atas tentang keterlibatan siswa. Saya ingin menambahkan, dalam pertemuan dengan siswa penting dicapai kesamaan persepsi dengan tuntas, kalau yang pernh saya amati, terkadang program kurang bisa jalan secara efektif, karena ada perbedaan persepsi yang akhirnya berujung ke perbedaan kepentingan dan tidak satunya visi.
Seperti yang dikatakan senior saya diatas, para siswa punya nilai dan budaya sendiri, yang sebenarnya, bisa menjadi potensi untuk mewujudkan visi “Sekolah Terbaik di Indonesia”. Tinggal bagaimana caranya menyamakan persepsi. Di kalangan siswa juga punya cara yang mungkin perlu untuk didengar. Di kalangan siswa juga ada pemikiran yang mungkin bisa menghambat program yang sudah dicanangkan. Karena itu, motor2 dikalangan siswa (dalam hal ini bisa OSIS MPK dll) perlu digandeng dalam membentuk karakter siswa yang dapat menjadi komponen kesuksesan visi sekolah.
Mungkin juga perlu analisis kondisi keadaan siswa sekarang terkait program-program yang akan dicanangkan, bagaimana mereka memahami program ini, potensi, atau juga hambatan di kalangan siswa. Sehingga program-program ini menjadi program yang kontekstual, kalau bapak di tulisan atas mengambil referensi dari berbagai literatur, maka itu baiknya dijadikan program yang sesuai dengan konteks keSMALANEan, tanpa harus ragu kalu memang perlu mengadakan perubahan.
Kesimpulannya, dalam menjalankan perubahan-perubahan ini, harus memasukkan komponen penting di dalamnya : pemahaman terhadap realitas yang terjadi di kalangan siswa.
Smala punya potensi bagus dalam ke-aktivis-an siswa-siswanya lo Pak, Teman-teman aktivis di kalangan siswa insyaallah siap membantu.
Sekian, mohon maaf dan terima kasih
Assalamu’alaikum wr.wb.
Saya siswi SMAN 5 Surabaya. Seperti yang kita ketahui bersama banyak program baru yang ada di SMA 5 ini. Menurut saya, memang program tersebut memiliki esensi yang luar biasa agar dapat tercapainya Best School in Indonesia tetapi mengapa tidak difokuskan satu-satu terlebih dahulu pak? Seperti pepatah jawa “alon-alon asal kelakon”. Jadi lebih baik program-program baru dipilah mana yang lebih diutamakan terlebih dahul. Setelah itu bila berhasil baru menambah program lainnya. Agar tujuan yang ingin dicapai itu jelas, pak.
Jadi dibutuhkan proses yang matang untuk menjadi yang terbaik daripada proses singkat yang tak terarah belum tentu menuai hasil yang maksimal. Intinya harus dipikirkan matang-matang dulu dan satu hal yang paling penting adalah keserasian antara pihak sekolah dan juga pihak siswa. Hal tersebut sangat dibutuhkan karena siswa nanti yang mendapat kebijakan tersebut dan siswa yang akan menjalankan kebijakan tersebut. Bukankah begitu pak?
Kita semua harus bermusyawarah terlebih dahulu, sekolah dan siswanya. Karena sebenarnya menjadi Best School in Indonesia itu tujuan bersama kan pak?
Terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Saya siswi SMAN 5 Surabaya. Seperti yang kita ketahui bersama banyak program baru yang ada di SMA 5 ini. Menurut saya, memang program tersebut memiliki esensi yang luar biasa agar dapat tercapainya Best School in Indonesia tetapi mengapa tidak difokuskan satu-satu terlebih dahulu pak? Seperti pepatah jawa alon-alon asal kelakon. Jadi lebih baik program-program baru dipilah mana yang lebih diutamakan terlebih dahul. Setelah itu bila berhasil baru menambah program lainnya. Agar tujuan yang ingin dicapai itu jelas, pak.
Jadi dibutuhkan proses yang matang untuk menjadi yang terbaik daripada proses singkat yang tak terarah belum tentu menuai hasil yang maksimal. Intinya harus dipikirkan matang-matang dulu dan satu hal yang paling penting adalah keserasian antara pihak sekolah dan juga pihak siswa. Hal tersebut sangat dibutuhkan karena siswa nanti yang mendapat kebijakan tersebut dan siswa yang akan menjalankan kebijakan tersebut. Bukankah begitu pak?
Kita semua harus bermusyawarah terlebih dahulu, sekolah dan siswanya. Karena sebenarnya menjadi Best School in Indonesia itu tujuan bersama kan pak?
Terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
Wassalamualaikum wr.wb
Assalamualaikum, wr.wb.
Pak, saya salah satu murid yang ada di SMAN 5 Surabaya ini juga, seperti kata beberapa senior saya dan teman saya, benar pak, semua itu butuh KETERLIBATAN SISWA, tetapi yang saya rasakan sekarang kami sebagai siswa seperti tidak dianggap pak dalam menentukan kebijakan – kebijakan atau perubahan yang ada.
Dan perubahan – perubahan ini, jujur banyak, dan kami bingung, karena terkesan terlalu terburu – buru dan dalam satu waktu terlihat banyak perubahan yang ada, kami tahu ini semua untuk mewujudkan sekolah kami “The Best School in Indonesia” tetapi pak kami mohon, tolong kalau membuat perubahan atau kebijakan baru pertimbangkanlah aspirasi dan pendapat kami, pak, karena seperti yang dikatakan di atas, butuh satu visi dan persepsi, tapi apabila pendapat dan aspirasi kami tidak dianggap, apakah bisa satu visi dan persepsi?? Tidak, pak.. Jadi, tolonglah pak kalau membuat perubahan / kebijakan baru tolong ikut sertakan dan pertimbangkan aspirasi dan pendapat kami.
Sekian dan terima kasih, mohon maaf bila ada salah kata.
saya alumni sman 5 tahun 2008.. saya telah membaca 5 part mengenai almamater saya ini. sebenarnya saya cukup setuju dengan perubahan asal mempunyai dasar yang kuat dan mengarah kepada yang lebih baik..
saya berusaha bersikap netral, karena saya tidak tahu permasalahannya.
untuk pak satria, saya titip saja untuk memberikan yang terbaik untuk almamater ini, dan untuk adik2, kita harus mengerti tradisi dan sejarah, jika tradisi itu baik dan masih cocok dengan saat ini, pertahankan! namun apabila tradisi itu sudah tidak ada maknanya dan menghambat, tinggalkan. jangan takut dengan perubahan.
Untuk para siswa yang menginginkan keterlibatan dirinya atau pun dialog maka saya menyediakan waktu untuk ketemu kapan saja. Anda bisa menghubungi saya melalui email saya di satriadharma2002@yahoo.com atau di HP saya 0811545430 Tidak perlu harus ketemu di sekolah tapi bisa di mana saja kalian merasa comfortable.
Saya menunggu undangan kalian.
Salam
Bismillah,
one word sir,
“inspirative”
perkenalkan bang, (mohon izin saya menggunakan “bang”)
saya salah satu jebolan “Kawah Candra Dimuka” sekloah satu ini, cukup mengapresiasi program dan langkah serta harapan yang saudara usung.
yang kami harap, bukan apa2, melainkan SMAN 5 yang jauh lebih baik dan bermartabat. Sedangkan alangkah lebih baik juga jika sejak dini, karakter “Leadership” juga diinjeksi dalam mindset siswa, mengingat negeri ini khususnya sedang krisis kader pemimpin.
sekali lagi, yang kami harap adalah lahirnya Soekarno – Soekarno dari bangku sekolah ini, munculnya karya semacam “Capita Selecta” dari masjid “cahaya”. mohon dukungannya bang, semoga jalan menuju transformasi kosntruktif ini dimudahkan oleh Allah ‘azza wa jalla.
karena Smalane, Suci dalam Pikiran, Tepat dalam Tindakan, Benar jika Berkata, dapat DIPERCAYA.