Islam adalah agama yang SANGAT TEGAS melarang umatnya untuk berkata bohong, memfitnah, dan menyebarkan ujaran kebencian. Al-Quran menyebut fitnah lebih kejam atau lebih besat daripada membunuh (Al-Baqarah 191 dan 217).
Allah Swt berfirman: āWahai orang yang beriman! Jauhilah dari kebanyakan sangkaan, karena sesungguhnya sebagian daripada sangkaan itu adalah dosa, dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang, dan janganlah kamu mengumpat setengah yang lain. Adakah seseorang kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu patuhilah larangan tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha penerima taubat dan Maha penyayang.ā (QS. Al-Hujurat: 12).
Nabi saw bersabda: āTIDAK AKAN MASUK SORGA orang yang suka menyebar fitnah.ā (HR. Bukhari dan Muslim).
Jelas sekali bahwa umat Islam diwajibkan tabayyun dan mengecek sendiri berita yang mereka dengar dan tidak dengan serta merta menyebarkannya. Jangan asal sebar apa yang kita dengar. Rasulullah shallallahu āalaihi wa sallam dengan tegas mengatakan tentang balasan bagi pendusta dalam Islam, āCukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.ā (HR. Muslim no.7). Menyebarkan berita atau informasi tanpa mengecek sungguh-sungguh kebenarannya dianggap sebagai PENDUSTA dalam ajaran Islam.
Sesungguhnya sangat tegas sekali AJARAN ISLAM tentang hal ini⦠Allah Taāala berfirman, āWahai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu informasi, maka PERIKSALAH DENGAN TELITI, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.ā(QS. Al Hujuraat [49]: 6)
Bahkan jika seandainya pun berita itu benar tapi jika tidak ada manfaatnya untuk disebarkan kita sebagai umat Islam diminta untuk tidak perlu menyebarkannya. Rasulullah SAW bersabda, āBarangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.ā(HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 74)
Akibat fitnah yang terjadi tempo dulu, tiga orang Khalifah Islam menjadi korban seperti terbunuhnya Khalifah Umar ibnu Khattab, terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib dan juga keturunan Nabi Muhammad sendiri, yang dibunuh dengan sadis dan kejam oleh manusia-manusia yang gila akan kuasa, rakus akan jabatan.
Tapi ironisnyaā¦.
Umat Islam seolah tidak mengenal larangan-larangan tersebut dan seolah tidak takut dengan ancaman hukuman dari Tuhan.
Lalu sebenarnya ajaran apa yang kita praktekkan dengan berbagai berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian yang terus menerus kita sebarkan�!
Jika untuk ajaran yang sudah demikian tegasnya saja kita tidak bisa mengamalkannya, lantas bagaimana kita bisa dengan beraninya mengaku sebagai UMAT ISLAM�!
Surabaya, 29 Agustus 2020
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com