“Jangan anti khilafah. Kita jangan cari masalah dengan Allah…” (Cak Nun)
Sik talah, Cak. Sing anti khilafah iku sopo trus opo hubungane karo ‘cari masalah dengan Allah’? Ojok seneng meden-medeni umat Islam tah, Cak… Ojok sok seolah mewakili Allah tah, peno, iku.
Gak mungkinlah kita, apalagi para polisi, yang cinta kepada tanah air dan negara Indonesia ini ANTI KHILAFAH. Gak muhin, Cak…! Justru karena kecintaannya pada KEKHILAFAHAN INDONESIA yang berbentuk NKRI inilah maka kita TIDAK SUDI dan TIDAK RELA kalau ada yang mau menggantinya dengan kekhilafahan Tahririyah yang diusung oleh pendukung HTI itu. Mosok sikap MEMBELA KHILAFAH semacam ini sampeyan tuding sebagai ANTI KHILAFAH?
Sakjane khilafah opo sih sing sampeyan maksud iku, Cak? Kekhilafahan Tahririyah yang diusung oleh HTI tah? Trus oleh pirang perkoro kok moro-moro sampeyan bilang ‘Mari hindarkan konflik laten dengan Tuhan’. Apakah Tuhan sudah berpihak pada kekhilafahan Tahririyah HTI sehingga kalau kita tidak setuju pada sistem kekhilafahan yang mereka ajukan lalu kita disebut CARI MASALAH DENGAN TUHAN dan KONFLIK LATEN DENGAN TUHAN? Sik, pikiren maneh tah Bro.
SEHARUSNYA nasihat sampeyan itu DITUJUKAN pada teman-teman HTI tersebut. Justru merekalah yang ANTI-KHILAFAH. Merekalah yang terus menerus menentang dan menthagut-thagutkan kekhilafahan Indonesia yang sudah ditegakkan dengan darah dan nyawa para perintis kemerdekaan dan para pendiri kekhilafahan Indonesia ini. Sudah jelas-jelas bahwa bangsa Indonesia SUDAH MEMILIKI KEKHILAFAHAN tapi mereka terus-menerus MENOLAK dan mau menggantikannya dengan KEKHALIFAHAN TAHRIRIYAH mereka. Opo gak kafir tah mereka itu, Bro…?! Opo gak cari masalahkah mereka itu dengan Allah dan semua bangsa Indonesia yang MENCINTAI NEGARANYA?
Kan sudah jelas perintah dalam Alquran agar umat Islam itu patuh pada ulil amrinya. Ta’at kepada pemimpin adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam Al-Kitab dan As-Sunnah., “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ULIL AMRI DI ANTARA KAMU.” (Q.S. An-Nisa’ [4]: 59)
Mbok ya sesekali sampeyan tanyakan ke para pendukung HTI itu SIAPA ULIL AMRI MEREKA?
Mosok Taqiyuddin An-Nabhani yang dijadikan sebagai ulil amri mereka? Kan ngawur pol itu namanya.
Para pendukung HTI itu TIDAK MENGAKUI kekhilafahan Indonesia yang sah. Artinya mereka jelas-jelas TIDAK MENGAKUI KEULILAMRIAN negara di mana mereka berada. Artinya MEREKA TIDAK PUNYA KHILAFAH saat ini.
Lalu yang sampeyan nasehati kok malah sebaliknya toh, Cak?
Gak salah kamar tah, sampeyan Cak Nun….?!
Surabaya, 30 Agustus 2020
Salam
Satria Dharma
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com