Tuhan telah bersuara. Dan suaranya adalah kemenangan untuk pasangan Prabowo Gibran. Artinya keinginan saya untuk punya presiden Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD tidak terwujud. Tuhan menginginkan agar Prabowo dan Gibran yang memimpin Indonesia.
Bagi Anda yang selama ini mendoakan untuk kemenangan 02 maka doa Anda telah dikabulkan. Bersyukurlah…! Ini juga sekaligus menjawab doa orang-orang yang mendoakan kemenangan Prabowo ketika bersaing dengan Jokowi di tahun 2019. Mereka mendoakan dengan sungguh-sungguh agar Prabowo menang di tahun 2019. Alhamdulillah Prabowo akhirnya menang juga di tahun 2024 ini. 😁 Itu artinya doa mereka dikabulkan oleh Tuhan tapi ditunda di tahun 2024. Bersyukurlah juga.
Bukankah banyak umat yang juga berdoa untuk pasangan 01 dan 03? Mengapa Tuhan tidak mengabulkannya? Karena kita menjalankan ‘vox populi vox dei’, suara rakyat adalah suara Tuhan. Sebanyak 56% suara rakyat dipanjatkan untuk Prabowo-Gibran sedangkan untuk paslon 01 dan 03 kurang dari 50%. Jadi Tuhan tentu saja berpihak pada suara rakyat terbanyak. Ya begitulah aturannya.
Satu hal lagi yang perlu kita syukuri adalah bahwa pilpres ini cukup satu putaran. Dengan demikian negara katanya menghemat sebesar 27 trilyun. Alangkah banyaknya yang bisa kita lakukan dengan uang sebanyak itu. Katanya kita bisa beli 20% saham Freeport dengan uang sebanyak itu. Tapi mungkin kita lebih tertarik untuk memanfaatkannya bagi rakyat miskin. Anggap saja kita sepakat untuk menyumbangkan 27 T itu bagi rakyat ketimbang untuk melaksanakan pilpres putaran ke dua. 🙏😁
Selain penghematan, hal yang paling saya syukuri adalah bahwa kita tidak perlu lagi memperpanjang ‘adu maido’ sesama bangsa sampai 26 Juni 2024. Konflik yang tercipta sebelum dan selama kampanye baik di dunia maya mau pun dunia nyata benar-benar menciptakan ketegangan, permusuhan, dan saling hujat yang mengerikan bagi banyak orang. Semakin dekat dengan pencoblosan kemarin itu semakin intens rasa permusuhan dan saling olok, ejek, benci, tuduh, hujat, dan fitnah di antara para pendukung masing-masing. Banyak orang yang mengeluh dan bertanya kapan semua itu akan berakhir. Sungguh melelahkan hidup dalam aura permusuhan dan kebencian antar teman dan saudara ini. 😔 Banyak orang yang meski pun jagonya kalah tapi malah bersyukur karena tidak perlu harus ada putaran berikutnya. Keluarga besar kami juga sudah legowo dan mau menerima ‘suara Tuhan’ ini. Permusuhan dan kebencian cukuplah sampai di sini. Mari kita legowo dan menatap ke depan dengan perasaan saling memaafkan, menyayangi dan mengasihi seperti dulu sebelum ada pilpres ini. Buang saja jauh-jauh rasa marah, rasa benci, rasa kecewa, rasa putus asa, dan berbagai perasaan negatif yang melanda kita sebelum ini. 🙏
Mari kita buka lembaran kehidupan baru yang lebih baik, lebih optimis, lebih erat bersatu, lebih penuh kasih sayang di antara sesama anak bangsa. Jika kita percaya bahwa segala sesuatu itu telah ditetapkan oleh Tuhan atau merupakan takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk kita maka marilah kita menerima keputusan Tuhan ini dengan penuh rasa tawakkal dan ikhlas. Mari kita mempercayai bahwa segala hal yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk kita adalah yang terbaik bagi kita semua. Semoga…! 🙏😁
Surabaya, 16 Februari 2024
Satria Dharma