
Waktunya jalan-jalan lagi…! It’s time for a break. (Break of what…?! Lha wong peno wis pensiun ngono lho. Hehehe…!)
Semestinya saya dan teman-teman ke Prancis akhir bulan Maret ini. Kami ada tugas ‘studi banding’. Studi banding…?! Koyok anggota DPR ae. Oh no…! Ini dibayari yayasan sendiri dan tidak dibayari oleh negara seperti yg biasanya dilakukan oleh para wakil rakyat. Travel sudah ditunjuk dan paspor sdh sy kirim ke Bali utk urusan visa. Saya bahkan sudah kasak kusuk mempengaruhi teman-teman utk tidak hanya ke Paris saja tapi kalau bisa sekalian ke Swiss, Jerman, Itali, dan negara sekitarnya yg tidak perlu mengurus visa lagi. Sekali ke Eropa ya sekalian ke beberapa negara gitu lho! (Ssst…! Mumpung dibayari, Cak!)
Tapi ternyata perjalanan ditunda karena satu dan lain hal. Katanya kalau tidak akhir Mei ya Juni nanti baru memungkinkan.
Saya garuk-garuk kepala.
Soalnya adrenaline saya sudah terlanjur membuncah dengan rencana tersebut. Istri saya bahkan sudah memperpanjang paspornya karena sudah hampir kadaluarsa. Lha kalau semangat sudah menggebu-gebu terus harus dimatikan kan kasihan yg punya semangat. 🙂
Jadi kami pun (saya dan istri) akhirnya sepakat utk tetap jalan-jalan ke LN akhir bulan ini. Daripada kuciwa kan…! 🙂 Dan kami memilih jalan-jalan ke Bangkok.
Kami memang hanya memilih Bangkok dan tidak terus ke Pataya atau Phuket yg sangat hedonis tersebut. Kami juga hanya akan menginap selama dua malam. Yang penting hasrat jokka-jokka alias dolan sudah terpenuhi. Meski demikian kami sudah memutuskan utk membuat itinerary atau jadwal yg biasanya dilakukan oleh turis yg ikut travel lima hari. Ya, kami memang tidak ikut travel tapi akan traveling ala backpacker seperti yg kami lakukan di Singapore kapan hari.
Langkah pertama adalah cari tiket murah. (Namanya juga bagpacking…!) Utk beli tiket ini saya mengandalkan Haryono Tours and Travel (meski bisa cari lewat internet sendiri) karena sekalian pesan hotelnya. Tiket murah tentu saja pakai Air Asia. Lagipula rute Surabaya-Bangkok hanya ada Garuda atau Air Asia. Beda harga tiketnya tentu saja lumayan. Sebagai contoh, kalau naik Garuda tiket termurahnya sekitar US $333 sekali jalan sedangkan Air Asia cuma Rp.2,9 juta sudah pulang pergi. Saya cuma bilang pada petugas travelnya agar mencarikan kami tiket termurah. Pokoknya waktunya berselang dua hari.
Karena petugasnya memang sudah ahlinya ngurusi tiket maka sebentar saja akhirnya kami sudah dapat jadwal berangkat hari Selasa, 26 Maret 2013 dan kembalinya Kamis, 28 Maret 2013. Saya cuma membayar kurang dari 3 juta utk tiket pp SUB-DMK-SUB sdgkan istri saya kena 3 juta lebih sedikit karena pulangnya mau bawa bagasi sekitar 20 kiloan. Dan utk bisa bawa bagasi itu kena charge oleh Air Asia. Pesawat Air Asia dari Surabaya ke Bangkok pp berangkat sehari sekali dan turun di Don Muang Airport (tidak di Suvarnabhumi International Airport) jadwalnya SUB-DMK 14:55 dan DMK-SUB jam 19:15. Air Asia memang memindahkan penerbangannya ke Don Muang karena padatnya penerbangan di Suvarnabhumi.
Apa yg mau dilihat di Bangkok dengan jadwal yg kalau dihitung sebenarnya kurang dari dua hari tersebut? Begitu tiba di hotel pasti sudah malam karena kami berangkat dari Surabaya sudah sore dan perjalanan Surabaya-Bangkok makan waktu sekitar 4 jam. Belum lagi perjalanan dari bandara Don Muang ke Novotel Bangkok Platinum tempat kami menginap. Kami tidak akan mungkin bisa mengejar pertunjukan night show Siam Niramit atau Calypso Cabaret Show. Siam Niramit adalah pertunjukan cultural show yg kira-kira sama dengan Devdannya Bali. Calypso adalah pertunjukan Cabaret para waria cantik yg sangat terkenal itu. Tapi mungkin kami akan ke Patpong Night Market di Silom Road yang katanya buka sampai jam 1 malam. Itu kalau kami gak kecapekan selama di perjalanan lho! 🙂
Agar perjalanan kami efisien maka kami memutuskan utk menginap di pusat kota Siam Center. Ada banyak tawaran hotel di pusat kota tapi saya memilih Novotel Bangkok Platinum yg terletak di atas kompleks pertokoan Siam Platinum. Dengan demikian hasrat belanja istri saya akan dengan mudah tersalurkan karena ia tinggal turun dari kamar hotel ke bawah. :-). Tentu saja ini bukan akomodasi klas backpacker karena ini hotel bintang empat dg rate US $102 semalam. Lagipula hanya saya yg pakai rangsel sedangkan istri saya tetap bawa koper karena pasti akan bawa banyak oleh-oleh. Jadi sudah diantisipasi dengan membayar tambahan bagasi 20 kilo pulangnya nanti.
Jadi saya menyusun rencana dua hari itu. Hari pertama tujuan wisata kami adalah : Bangkok National Museum, The Grand Palace, Wat Pho, lalu nyebrang sungai Chao Praya ke Wat Arun. Kebetulan ke empat obyek wisata ini letaknya dalam satu area saja, yaitu di Distrik Rattanakosin, jadi tinggal jalan kaki dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Setelah dari Wat Arun kami akan balik dulu ke hotel utk sholat dan istirahat sebentar lalu malamnya kami rencanakan utk nonton pertunjukan Calypso Cabaret atau Siam Niramit (belum kami putuskan yg mana baiknya).
Utk hari kedua rencananya kami akan berkutat di daerah Siam Center aja. Kami berencana ke Siam Discovery Center utk lihat Madame Tussaud’s Museum yg terkenal dg patung lilinnya itu. Selain itu jg ke Siam Ocean World yg merupakan aquarium terbesar di Asia Tenggara. Mungkin kami juga akan nyambangi MBK yg katanya dulu pernah dianggap sbg pusat perbelanjaan terbesar di Asia. Mall ini kabarnya setiap harinya dikunjungi lebih dari 100 orang dan sepertiganya turis asing.
Karena kami mesti balik ke Surabaya sore ini (melalui bandara Don Muang lagi) maka kami harus benar-benar efisien dalam memanfaatkan waktu kami pada hari kedua ini. Kami harus sudah check-out dari hotel sebelum jam 12 dan sudah naik taksi ke bandara paling lambat jam 4 sore.
Ok. Sampai ketemu kembali di tanah air ya! Don’t call me because I won’t be connected. Saluran HP akan saya matikan selama di Bangkok agar tidak kena tagihan yg bikin shock. Tapi kami tentu saja masih bisa dihubungi karena kami akan memanfaatkan fasilitas BBM gratisan via wifi. Jadi kami masih akan bisa BBM-an.
Juanda, 26 Maret 2013
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com