
INTERESTING EXPERIENCE IN KASHMIR
Orang Kashmir berbeda dengan orang India. Yang satu Kashmiri yang satu Hindi. 😎 Tapi orang Kashmir tampak lebih santun dan jujur ketimbang yang Hindi. Para pelayannya benar-benar berupaya membuat kita senang dan puas dengan pelayanan mereka. Tentu saja agar kita juga mau memberi tips yang besar bagi mereka. 😁
Meski demikian kami mendapat pengalaman menjengkelkan juga. Pertama, ketika berada di atas bukit tempat kami naik cable car di Gulmarg, dan kedua ketika mau masuk bandara Srinagar.
Begitu sampai di pos gondola Fase 1 kami segera jalan menuju tempat warung-warung yang ada untuk sekedar menikmati suasana pegunungan yang sejuk. Meski kami tidak lapar kami memesan kopi dan omelette. Karena kami tidak paham nama menu yang ada akhirnya saya tunjuk gambar omelette sambil bilang pesan omelette dan kopi.
Tak lama kemudian pelayannya datang membawa masakan ayam berkuah. Tentu saja saya menolak dan bilang bahwa saya pesan omelette bukan ayam Kashmiri. Tapi si pelayan ngotot dan bilang bahwa saya memang pesan ayam itu. Saya ambil menunya dan saya tunjukkan gambar omelette yang saya pesan. Si pelayan bilang bahwa gambar omelette tersebut ya menu ayam Kashmiri tersebut. Dia ngotot tidak salah menerima order karena yang dia bawa adalah sama dengan menu dalam gambar yang saya tunjuk.
Tentu saja saya tidak terima dikerjain oleh pelayan tersebut. Lha wong gambar omelette dengan masakan ayam berkuah jelas beda. Harga ayam tersebut jauh lebih mahal ketimbang omelette yang saya pesan dan jelas dia mau memeras saya. 😡
Akhirnya buku menu dan mangkok masakan ayam tersebut saya bawa ke dapurnya. Kebetulan ada tour guide saya di situ jadi saya tanya pada dia menu di gambar yang saya tunjuk tadi omelette atau ayam. Si tour guide menjawab omelette. Lalu saya tunjukkan masakan ayam yang diberikan dan katakan mengapa saya diberi masakan ayam bukan omelette seperti yang saya pesan. Si tour guide rupanya langsung paham dan dia memanggil si pelayan dan mereka pun bercakap-cakap dalam bahasa India. Setelah itu tour guide saya bilang ‘No problem. You will get omelette. We will make you omelette’.
Masakan ayam Kashmiri tadi akhirnya diambil kembali dan mereka membuatkan saya omelette. Tapi saya sudah terlanjur jengkel mau dikerjain seperti itu. Saya bilang bungkus saja dan kami segera kembali ke bawah. 😬
Kedua adalah ketika mau masuk bandara Srinagar tadi pagi. Sebelum masuk bandara ada pemeriksaan bagasi dan semua barang kami harus turun dari mobil dan dimasukkan X-ray lalu nanti dinaikkan ke mobil lagi. Pada saat itu ada dua orang yang dengan sigap menurunkan barang-barang kami dan bilang ‘No worry, we’ll do it’. Saya pikir dia adalah petugas karena pakai baju putih seragam. Begitu semua koper keluar dari mesin dan harus masuk mobil lagi mereka ternyata minta tips. Saya beri mereka masing-masing Rs 100 tapi mereka menolak dan minta lebih banyak. “Bigger tips..” katanya. Matamu suwek…! 😡 Aku gak minta pelayanan mereka dan mereka sendiri yang maksa. Sudah diberi tips masih gak terima. Rasanya mau saya ceramahi pakai bahasa India agar mereka belajar berterima kasih tapi bahasa India saya cuma ‘nehi…nehi..’ dan ‘acha…acha…!’. Jadi uang tips saya berikan pada tour guide dan suruh berikan. Kalau mereka tidak mau akan saya laporkan ke Narendra Modi, PM India. 😁
Begitu check-in ke pesawat SpiceJet ternyata bagasi kami kelebihan 3 kg dan harus bayar Rs 1650…! Hanthiiik….! Ternyata di sini berat bagasi hanya boleh 15 kg/penumpang. 🥺
New Delhi, 30 Juli 2023
Satria Dharma