
Tara libur semester dan dia memutuskan untuk berlibur ke rumah temannya di Bandung beberapa hari. Dia baru pulang ke Surabaya setelah emaknya tanya terus kapan mau pulang. Baru ditinggal liburan beberapa hari saja emaknya sudah merasa kesepian. 😁
Siang ini Tara masuk ke kamar ketika saya sendirian di kamar dan ngajak ngobrol. Dia cerita tentang betapa asyiknya liburannya di Bandung. Dia tinggal dengan teman SMA-nya yang kuliah di ITB di kamar kosnya yang lumayan nyaman. Dia bilang krasan di Bandung dan merencanakan untuk berlibur lagi kapan-kapan ke sana. Why not…?! 😁
Saya pikir dia hanya akan cerita sebentar terus balik ke kamarnya seperti biasa. Tapi kali ini tidak. Dia terus bercerita berbagai hal dan saya hanya menimpalinya sesekali. Ia duduk di kursi kerja saya. Saya tetap berbaring di kasur sambil bersandar mendengarkannya bercerita dengan penuh semangat. Hampir sejam ia bercerita dengan penuh semangat dan ekspresi wajah yang sangat ceria. Saya mendengarkan dengan seksama sambil mengamatinya dengan luapan rasa cinta. Tumben-tumbennya anak ini mau cerita berlama-lama pada bapaknya. Biasanya sama emaknya… 😎 Rasa syukur dan bahagia mengalir dalam hati saya ketika mendengarkan ceritanya. Tara ini sungguh anak yang menyenangkan. Ia bukan hanya cantik dan menarik, tapi juga menyenangkan. Semua temannya selalu senang dengan kehadirannya. Ia benar-benar mendatangkan rasa bahagia dan gembira di hati kami dengan segala kisah remeh temehnya. Ia bisa bercerita dari satu hal ke hal lain dengan tanpa jeda.
“Tahu nggak, Pak? IP-ku semester ini 3,5.” sambungnya dengan ceria.
“Oh, ya…! Hebat kamu, Nak. Bapak dulu gak pernah dapat IP segitu.” sahutku menimpali.
Setelah cerita berbagai hal hampir sejam ia lalu pamit mau balik ke kamarnya.
“Terima kasih ya, Pak, udah mau dengerin ceritaku.” katanya.
“I always love listening to your story, any story from you.” jawabku.
“Peluk-peluk dulu dong.” Lalu ia datang memelukku dengan erat dan penuh kasih sayang. Benar-benar lumer deh Bapaknya kena pelukan yang begitu penuh kasih seperti itu. 😁
Sekembalinya ia ke kamar dan saya sendiri lagi, hati saya terasa hangat. Saya merasa benar-benar bersyukur Allah memberi saya anak perempuan yang begitu menyenangkan seperti Tara.
“Terima kasih ya, Allah. Tara sungguh merupakan karunia yang tak terhingga yang Engkau hadirkan ke dalam hidup kami.”
Surabaya, 22 Juli 2022
Satria Dharma