
Kenapa Presiden Jokowi harus berutang begitu banyak ketika memimpin saat ini padahal dulu katanya tidak mau berutang…?! Itu dinyatakannya pada tahun Agustus 2014, dua bulan sebelum beliau dilantik jadi presiden menggantikan SBY. Itu ketika beliau melihat bahwa postur RAPBN 2015 pemerintahan SBY masih mengandalkan utang untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang defisit 2,32% atau 257 trilyun. Padahal dalam RAPBN 2015 itu ada ruang untuk utang dalam negeri sebesar 1.621 trilyun dan masih dibutuhkan pinjaman LN sebesar 47 trilyun. Jadi untuk pembelanjaan negara memang sudah defisit sejak SBY. Dan Jokowi MENGIRA bahwa untuk mengatasinya cukup dengan melakukan pembekuan anggaran. 😎
“Ya penggunaan APBN itu secara efisien dan tetap sasaran. Tidak perlu ngutang,” ujarnya di Balai Kota DKI (20/8/2014). Itu sebelum beliau masuk istana.
Lalu bagaimana dengan pembayaran utang yang semakin menumpuk? “Kalau utang ya dibayar,” jawabnya dengan enteng. “Kita mau mandiri, sehingga segala bentuk proses pembangunan pendidikan, infrastruktur harus menggunakan dana sendiri. Menolak bentuk utang baru supaya bisa mengurangi beban utang setiap tahun,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (3/6/2014).
Jokowi yang waktu itu berpasangan dengan pengusaha, Jusuf Kalla, berjanji akan menggenjot pembiayaan untuk program-program ekonomi, seperti pembangunan jalan, infrastruktur laut, bandara dan sebagainya dengan cara memaksimalkan penerimaan negara. “Penerimaan dari pajak kita tingkatkan, mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp 1.800 triliun, di samping terus membuka pintu investasi lokal maupun asing masuk ke sini,” tuturnya. https://www.liputan6.com/…/jokowi-jk-pastikan-tolak…
Tapi ternyata memang tidak semudah itu, Ferguso…. 😁
Bagaimana Jokowi – JK tidak akan ngutang jika ketika mereka naik menggantikan SBY ternyata kantong pemerintah kosong alias defisit yang bahkan mencapai 93 trilyun…?! 😳 Kalau tidak ngutang ya gak bisa memimpin negara yang sedang mengalami kekeringan anggaran. 🥴
Intinya Jokowi – JK mewarisi kepemerintahan yang jeblok keuangannya sehingga mimpi mereka untuk memimpin negara tanpa berutang lagi hanyalah mimpi kosong. Netnot…! 😁 Mereka membuat janji demikian karena mereka mengira bahwa negara kita kaya raya dan punya penghasilan besar yang bisa diatur seefisien mungkin dan masih tersisa anggaran untuk membangun ini dan itu dengan sisa anggaran. Setelah mereka masuk barulah mereka sadar bahwa pendapatan negara tidak cukup untuk membiayai kewajiban pengeluaran, utamanya subsidi-subsidi yang selama ini terus dibiayai oleh kepemerintahan SBY.
Weladalah… 🥴
Seandainya waktu bisa diputar balik apakah menurut kalian sebaiknya Jokowi – JK mengurangi pengeluaran dengan menyesuaikan pendapatan saja agar tidak berutang…?! 😎
(Tulisan ini saya buat untuk mengajak teman-teman, utamanya yang punya pemahaman tentang perekonomian negara untuk ikut nimbrung. Sengaja saya putus ceritanya agar bisa diteruskan oleh teman-teman analisisnya. Plis, kalau cuma mau marah-marah dan caci-maki sebaiknya tidak perlu berkomentar. Minum es teh saja biar adem). 😁
Surabaya, 26 Mei 2022
Satria Dharma