Tasikmalaya adalah sebuah kota di Jawa Barat yang letaknya sekitar 106 km di sebelah timur kota Bandung. Tasikmalaya ini terkenal sebagai daerah santri karena banyaknya pesantren di sekitarnya. Pesantren Suryalaya yang terkenal sebagai pesantren penyembuhan pecandu narkoba terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya sendiri baru ditetapkan sebagai kota pada tanggal 21 Juni 2001 di mana sebelumnya menjadi satu dengan Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya merupakan daerah dengan potensi wisata yang besar. Ada banyak lokasi wisata yang bisa kita kunjungi dan mungkin kita butuh waktu minimal seminggu untuk bisa mengunjungi dan menikmatinya dengan sepenuhnya.
Karena kami hanya berwisata sehari di tiap kota, tidak terkecuali di Tasikmalaya ini, maka kami harus benar-benar memilih lokasi wisata yang bisa kami datangi dan nikmati dengan maksimal.
Berikut ini adalah lokasi yang kami kunjungi dalam sehari ini.
1. PASAR CIKURUBUK
Kami sudah keluar dari hotel Grand Metro sejak pagi dan berjalan menyusuri jalan KHZ Mustofa yang lebar dan panjang tersebut. Setelah bertanya arah pasar pada orang yang berpapasan kami kemudian naik angkot 04 menuju Pasar Cikurubuk. Ternyata pasar ini sangat besar dan tumpah meluber ke mana-mana. Meski kami suka mendatangi pasar di mana pun kami pergi tapi pasar ini sungguh luas, padat, dan penjualnya tumpah ke jalan-jalan sehingga kesannya semrawut dan kumuh. Saya pikir Dinas Pasar Tasik pasti sudah kewalahan menertibkan mereka. 😊
2. BUBUR AYAM HAJI ZENAL
Dengan naik becak kami menuju ke RM Bubur Ayam Haji Zenal yang terkenal di Tasik. Tempatnya di belakang hotel Flamboyan dan masuk gang sempit. Tapi ternyata pelanggannya banyak dan tempatnya lumayan penuh. Bagaimana soal rasa? Don’t ask me. I’m not quite a fan of this menu. 😊 Yang penting kami sudah mendatangi dan menikmati kuliner beken Tasikmalaya.
3. PERAJIN PAYUNG KERTAS.
Setelah makan bubur kami lalu menuju ke pusat pertokoan di depan Plaza Mayasari sekedar untuk membeli oleh-oleh payung kertas kecil yang indah. Yang penting ada oleh-oleh yang kami bawa. Kami memilih ukuran yang terkecil supaya bisa masuk koper. 😊
4. MASJID AGUNG MANONJAYA
Kami kemudian melipir lagi ke pusat kota Tasikmalaya mendatangi Masjid Agung kota Tasikmalaya. Masjid ini sungguh indah dan katanya sudah dibangun sejak tahun 1832. Berarti ini masih di zaman Kerajaan Sukapura pada kepemimpinan Raden Tumenggung Danuningrat, yang merupakan awal mula berdirinya Tasikmalaya. Masjid ini punya bedug berukuran besar dan mestinya suaranya terdengar cukup jauh jika ditabuh. Kami hanya melihat-lihat dari luar dan tidak sempat masuk dan salat di dalamnya.
5. PASIR KIRISIK GURANTENG
Kami beristirahat sebentar sambil menunggu waktu check-out. Setelah salat kami segera check-out dari hotel dan mencari Gocar untuk menuju ke Wisata Alam Pasir Kerisik Guranteng. Pasir Kerisik Guranteng ini adalah tujuan utama wisata kami di Tasikmalaya. Lokasinya sekitar satu jam perjalanan dari kota menuju arah Ciawi dan terletak di sebuah perbukitan yang dirancang menjadi tempat wisata. Diatasnya ada sebuah villa kayu, kolam renang dengan pemandangan yang sangat indah. Bukit ini memiliki spot yang bagus karena dikelilingi pegunungan khas ala bumi Parahyangan. Biaya masuknya Rp. 15.000,-/orang.
Lokasi wisata ini tampaknya memang dirancang untuk tempat selfie atau untuk berfoto-foto. Kami bahkan ditawari untuk berfoto di 4 spot foto paling menarik dengan jasa fotografer. Biayanya hanya Rp. 50.000/orang dan hasilnya adalah 40 lebih foto yang sangat bagus yang langsung ditransfer ke HP kami. Jadi kita tidak perlu mencetaknya dan kita bisa melihat hasilnya langsung di HP kita dan mengirimnya ke mana kita mau.
6. MAKAN DI NASI LIWET ASEP STROBERI
Untuk makan siang (late lunch sih sebenarnya) kami memilih resto khas Sunda yang terletak di kota, yaitu Resto Nasi Liwet Asep Stroberi. Tempatnya luas dan dibentuk dengan konsep saung-saung. Tempatnya sangat menyenangkan dengan kolam ikan di bawahnya. Menunya bermacam-macam.
Bagaimana soal rasa? So so lah…! 😊
7. MALL ASIA PLAZA
Setelah makan sore kami lalu melewatkan waktu kami dengan jalan-jalan ke Asia Plaza di Jalan Hz Mustofa. Ini komplek pertokoan atau mall yang cukup besar untuk ukuran kota sebesar Tasikmalaya. Pengunjungnya juga cukup banyak memenuhi mall tersebut. Kami cukup terkejut melihat besarnya mall dan banyaknya pengunjung. Jelas sekali bahwa kota ini memiliki potensi ekonomi yang lebih jauh besar ketimbang Madiun.
Sekitar jam 6 sore kami balik ke hotel untuk mengambil koper kami dan langsung menuju ke Stasiun Tasikmalaya. Perjalanan kami akan lanjut ke Kebumen dengan kereta Malabar yang akan memakan waktu sekitar 3,5 jam.
Sampai bertemu di Kebumen.
Tasikmalaya, 30 September 2018