Kami naik Wings dari Kupang ke Atambua pada jam 8:30. Pesawat tepat waktu dan kami mendarat pada jam 9:30 di Atambua. Karena ini kota kecil maka bandaranya juga kecil.
Karena sudah pesan kendaraan travel ke Dili saya lalu telpon Timor Travel siapa tahu mereka bisa jemput kami di bandara. Ternyata mereka tidak bisa dan kami yang harus datang. Tempatnya di komplek Hotel Timor. Daripada hanya untuk mengantar ke Timor Travel kami lalu carter mobil untuk jalan-jalan sekalian mengantarkan kami ke Timor Travel nantinya. Biayanya 100 ribu perjam. Deal…! Sopirnya anak muda yang katanya gak lulus SMA dan namanya Ben.
Pertama yang kami cari adalah souvenir kaos yang ternyata agak sulit juga mencarinya. Atambua memang belum jadi tujuan turisme. Tapi dapat juga kaos yang ala kadarnya. Yang penting ada tulisannya Atambua. 😄
Kedua, cari makan ikan bakar. Ternyata yang jual orang Jawa muslim. Meski ikannya lebih besar tapi ikannya tidak seenak di Kupang. Kalau di Kupang ikannya benar-benar ludes kami makan. 😄
Pukul 12 kurang mobil travel sudah berangkat menjemput satu persatu penumpang lain. Mungkin ada satu jam kami berkeliling-keliling dan baru tiba di perbatasan dan imigrasi Motaain jam satu kurang sepuluh menit. Petugas imigrasi masih istirahat dan kami harus menunggu sampai mereka selesai beristirahat. Jam 13:00 kami masuk dan diperiksa. Seorang petugas yang masih sangat muda membantu saya agar paspor kami distempel lebih dahulu. Begitu selesai kami keluar dari Mota Ain dan berjalan ke perbatasan. Hari panas terik dan kami jalan sekitar 300 meter menuju imigrasi Timor Leste. Lumayan garing kulit kami. 😄
Imigrasi Timor Leste disebut Batugade. Kami melakukan pengurusan visa on arrival di kantor imigrasi Timor Leste. Biaya VOA nya 30 USD. Kami beri uang USD 100 dan dapat kembalian USD 40 lembaran 5 USD yang sudah kusam. Kalau di Indonesia uang ini sudah dihancurkan dan diproses ulang. 😄 Tapi kalau di Timor Leste bagaimana mereka bisa mencetak uang dolar Amerika?
Pengurusan Visa On Arrival tidak rumit, hanya mengisi form, lalu membayar biaya.
Keluar dari imigrasi kami harus mencari mobil travel kami. Kami harus pindah mobil karena sudah berpindah negara. Tapi kali ini mobilnya pakai AC tapi tidak dingin sehingga jendela harus sedikit dibuka agar dapat hembusan angin.
Perjalanan kami dari kota Atambua ke Dili ternyata lebih lama daripada yang saya perkirakan. Kami berangkat pukul 12.00 dan tiba di Dili sekitar pukul 17.00. Perjalanan Atambua-Dili menghabiskan sekitar 5 jam termasuk di Kantor Imigrasi Timor Leste yang terletak di perbatasan.
Perjalanan menuju Dili pun tidaklah mulus karena jalannya buruk dan sempit. Dua jam perjalanan dari Batugade ke Dili jalanannya rusak dan longsor. Satu jam sebelum tiba di Dili jalanan baru bagus dan mobil travel bisa ngebut. Sepanjang perjalanan di sebelah kiri kami disuguhi pemandangan pantai dan laut. Di sebelah kanan pemandangan bukit-bukit dan rumah-rumah penduduk yang kebanyakan dindingnya masih terbuat dari pelepah rumbia.
Kami tiba di Dili pada sore hari dan langsung diantar ke Hotel D’City yang sudah saya pesan via Booking.com.
Setelah salat dan istirahat kami lalu keluar cari makan. Tapi anehnya kota ini kayak kota mati aja laiknya. Toko-toko pada tutup dan resto yang ada cuma jual bakso. Bakso…?! Gile amat…! Jauh-jauh kami datang ke Dili dan yang ada cuma bakso. 😄 Ketika istri saya pesan bakso pun tidak ada sayuran mau pun mienya. Yang ada cuma baksonya yang kecil-kecil kayak pentol goreng. OMG…! Saya pesan nasi Padang yang ada cuma ayam. Itu pun agak keras. Kesan pertama kami untuk kuliner kota ini langsung down. 😄
Kota Dili meski pun adalah ibukota negara bisa dibilang tidak besar kalau dibandingkan kota-kota besar propinsi yang ada di Indonesia seperti Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang. Dari ujung barat ke ujung timur kota Dili hanya membutuhkan waktu kira-kira 1 jam. Jika mengitari kota mungkin hanya butuh sekitar 2-3 jam saja.
Besok saya akan bertemu dengan seorang teman rektor perguruan tinggi lokal. Malam ini kami akan istirahat saja.
Sampai besok.
Dili, Timor Leste, Rabu, 18 April 2018
Biaya travel dr atambua ke dili berapa ya?