Maret 28, 2024

0 thoughts on “Cocacola dan Yahudi

  1. Mas Satria.

    Yang begini tidak selalu diperoleh dari sekolah berbasis agama, sekolah negeri juga sama. Ini pengalaman dengan anak saya sendiri. Banyak pembodohan dan penghilangan nilai-nilai kemanusiaan dalam karakter anak-anak. Misalnya bagaimana dengan dasar kebencian anak-anak diajarkan untuk tidak bisa membedakan antara apa dan siapa itu bangsa Israel, Yahudi dan zionis. Pokoknya Istael=Yahudi=zionis titik, akhirnya lupa bahwa Israel memang, mayoritas Yahudi dan zionis adalah minoritas tapi sangat militan yang menguasai sistem politik dan ekonomi. Kebencian ini juga mengaburkan rasa keimanan kita sebagai muslim dimana kitab suci Taurat sebagai kitab suci Yahudi termasuk dalam 4 kitab suci yang harus kita imani.

    Ini yang membuay saya sangat prihatin, agama lebih banyak dimunculkan dalam identitas politik, isu mayoritas-minoritas, dan yang menyedihkan akhirnya secata sengaja tidak sengaja banyak mengaburkan nilai-nilai utamanya untuk kemanusiaan.

    Pengalaman ini membuat intensitas diskusi kami dengan anak harus ekstra khusus membentengi pemahaman dia akan makna agama. Alhamdulillah, setidaknya dia sudah paham bahwa dia lebih MEMILIH menjadi orang Indonesia yanh beragama Islam dan BUKAN sebagai orang Islam yang tinggal di Indonesia. Dengan demikian dia lebih bertanggung jawab dalam memprioritaskan kemanusiaannya sebagai muslim yang mayoritas yang harus mampu melindungi yang minoritas dan bukan mendahulukan kebencian tanpa sebab untuk kemudian arogansi pada yang berbeda. Anak sayapun sudah mempunyai kesadaran, dengan pilihan sikapnya ini dia juga sedang bertoleransi pada saudaranya sesama muslim dimanapun mereka tinggal sebagai monoritas.

    Saya berharap sampai dia dewasa kelak, karakter ini akan bisa membimbing dia jadi orang yang baik dan sholeh, amin.

    Salam hangat,

    Nia Sjarifudin

    Sent from Yahoo! Mail on Android

  2. Saya kagum dengan bapak dari cara mendidik anak. Semoga bangsa kita tidak ada lagi diskriminasi agama, tetapi semuanya saling menghormati dan menghargai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *