Bagaimana seandainya ada SMS nyasar ke nomor HP Anda yang berbunyi :
“Ass met pagi pak Joni. Pak sy indah temen nya sari. Sy mau tidur sm bpk. Sy butuh uang buat ayah sy pak. Sy dah ikhlas pak, wass”
Terus terang saya kaget dan sempat berpikir yang iya-iya. Pertama yang menjadi pemikiran saya adalah apakah SMS ini genuine alias benar-benar salah kirim atau jangan-jangan sekedar awu-awu. Situasinya tampak genuine, yaitu ada seorang wanita, yang mengaku bernama Indah, yang mau menyerahkan dirinya pada seseorang bernama Pak Joni karena ia membutuhkan uang bagi ayahnya. Semula ia mungkin menolak tapi pada akhirnya ia ikhlas menyerahkan dirinya demi menolong ayahnya. Seorang wanita terpaksa menyerahkan dirinya demi uang yang ia perlukan untuk menolong orang tuanya adalah kisah klasik yang mudah kita temukan di mana saja dan kapan saja. Kebetulan saja bahwa SMS itu nyelonong ke nomor saya. Kebetulan…?! Really…?!
Memang sudah menjadi pembawaan saya untuk tidak terlalu mudah mempercayai hal-hal yang tampak kebetulan atau yang ‘too good to be true’. Sudah pembawaan saya untuk mudah mengenali hal-hal yang ganjil yang mungkin tidak disadari oleh orang-orang lain. Saya tidak tahu apakah ini baik atau buruk tapi saya biasanya dengan mudah mengenali sebuah setting penipuan. Saya bisa dengan cepat mengenali kesalahan atau kejanggalan pada sebuah situasi atau orang yang ingin menipu walau telah disamarkan dengan baik. Jadi kalau ada orang yang mau menipu saya dengan iming-iming hadiah lewat telpon atau SMS maka biasanya kurang dari lima detik saya sudah tahu bahwa itu penipuan.
Jadi bagaimana dengan SMS di atas? Apakah saya bisa membaui adanya kejanggalan? Ya. Insting saya mengatakan bahwa ini bukan SMS yang genuine but made up alias dibuat dan direkayasa. Saya hanya tidak bisa membuktikannya. Bukankah ini sebuah SMS yang nyasar? Kalau pun ini settingan untuk menipu maka saya harus katakan bahwa settingan ini pretty good. SMS model begini akan membuat orang akan penasaran. Apalagi kalau yang kena adalah laki-laki hidung belang.
Jadi apa yang saya lakukan dengan SMS nyasar ini? Mengaku sebagai Pak Joni atau temannya? Merasa kasihan pada Indah yang butuh uang untuk bapaknya? Mengajak Indah temannya Sari ini untuk berkenalan dan siapa tahu saya bersedia untuk memberinya uang bagi keperluan ayahnya? Berusaha untuk menjadi ‘pahlawan’ bagi ‘Indah’ dengan berupaya menyelamatkannya dari jeratan Pak Joni?
Tidak, Marimar. Saya sudah yakin bahwa SMS ini sebuah tipuan. Saya hanya perlu menguji seberapa nyata ‘Indah temannya Sari’ ini.
Saya lalu membalas SMS-nya dengan mengatakan , :”Saya bukan Pak Joni.”
Bagaimana pendapat Anda. Apakah kira-kira ‘Indah’ ini akan membalas SMS saya dan kira-kira apa balasannya? Ayo, gunakan imajinasi Anda.
‘Indah’ ini memang membalas SMS saya. Tapi bagaimana balasannya akan saya simpan dulu. Silakan gunakan imajinasi Anda untuk menebak apa kira-kira balasan SMS-nya. Have a good guess…
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com