
Sungguh aneh Din Syamsudin ini. Di satu pihak dia MENUNTUT agar pemerintah toleran dan bahkan MENUNTUT agar pemerintah memberi fasilitas yang sama kepada Muhammadiyah seperti pemerintah memfasilitasi keputusan Kementrian Agama dalam menetapkan 1 Syawal. Ketika ada pemda yang tidak menuruti tuntutannya lantas meradang dan menuding pemerintah tidak toleran. Tapi dia juga MENUNTUT agar sidang Isbat dihapuskan karena katanya menghabiskan anggaran negara. Apakah dia tidak berpikir bahwa apabila dia MENUNTUT diberi fasilitas yang sama dari negara untuk kelompoknya maka itu juga sama artinya dia ingin menghabiskan anggaran negara juga di luar fasilitas yang disediakan pemerintah untuk lebaran Sabtu DEMI KEPENTINGAN KELOMPOKNYA? Kalau ingin agar negara tidak memboroskan anggaran negara ya IKUT SAJA dengan lebarannya pemerintah. 🙄
“Din mengungkapkan, kedua metode itu sulit dipertemukan, karena seperti meyakini sesuatu dengan melihatnya dan meyakini sesuatu dengan mengetahuinya. Karena itu, umat Islam perlu menyikapi perbedaan dengan sikap dewasa dalam beragama.
“Pemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak, dan tidak mengambil posisi tunggal,” tegas Din.
Sesuai amanat konstitusi, kata Din, Pemerintah harus mengayomi warga negara dengan memberi kebebasan menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.”
Lho, gimana sih Din? Kan pemerintah tidak pernah MELARANG, MENGHALANG-HALANGI, MEMBOIKOT, MENGHUJAT, atau pun NYINYIR terhadap ormas yang memilih berlebaran di hari yang berbeda dengan ketetapannya? Selama ini kan disilakan saja kalau mau berbeda. Mosok sikap yang begitu toleran masih dianggap tidak dewasa? Lha wong Muhammadiyah sendiri yang MEMILIH UNTUK BERBEDA dengan pemerintah dan pemerintah tidak pernah melarang atau menghalang-halangi selama ini. Apakah Muhammadiyah masih merasa tidak diayomi?! Sudah selayaknya kalau kita memilih untuk tidak mengikuti ketentuan pemerintah ya JANGANLAH meminta fasilitas dari pemerintah untuk berbeda. Kalau meminta fasilitas dari pemerintah lalu tidak dituruti ya JANGANLAH kita marah atau menuduh pemerintah tidak toleran. Bukankah kita sudah memutuskan untuk tidak mengikuti ketentuan pemerintah? Sudah jelas kita tidak boleh nggrundel dan menuduh ada pemda yang tidak toleran kalau tidak difasilitasi oleh pemda tersebut. Lha wong memang memilih berbeda dengan pemerintah gitu kok malah minta difasilitasi…! Naqsabandiyah dan Persis itu juga berbeda hari lebarannya dengan pemerintah tapi mereka TIDAK PERNAH meminta difasilitasi karena berbeda.
Justru dengan MENUNTUT agar sidang Isbat dihapuskan maka itu artinya Anda yang TIDAK TOLERAN. Anda ingin agar pemerintah IKUT DENGAN KEYAKINAN ANDA dan apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan sidang Isbat Anda tuduh sebagai pemborosan uang negara. Jadi Anda sebenarnya yang tidak BERSIKAP DEWASA dan mau MENANG SENDIRI.
Oh ya, saya selama ini selalu ikut Muhammadiyah dalam hal lebaran termasuk tahun ini. Jadi saya berlebaran di hari yang sama dengan Anda, Pak Din. 🙏
Balikpapan, 23 April 2023
Satria Dharma